"

Kisah Tunanetra di Dalam Kontainer yang Selamat dari Tsunami Palu

Warga menghadiri pemakaman jenazah para korban gempa dan tsunami Palu di tampat pemakaman massal Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Pemakaman ini dilakukan untuk jenazah yang sudah diidentifikasi dan dicatat pihak kepolisian. TEMPO/Muhammad Hidayat
Warga menghadiri pemakaman jenazah para korban gempa dan tsunami Palu di tampat pemakaman massal Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Pemakaman ini dilakukan untuk jenazah yang sudah diidentifikasi dan dicatat pihak kepolisian. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang tsunami Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi pada Jumat, 28 September 2018 mengakibatkan ribuan orang meninggal. Seorang warga Kota Palu, Elias Katapi, 45 tahun, menceritakan bagaimana dia menyelamatkan diri saat bencana itu terjadi.

Baca juga:
Cerita Jokowi tentang Situasi Seusai Gempa dan Tsunami Palu

Elias yang menyandang tunanetra mengatakan pada Jumat petang dia sedang berada di pinggir Pantai Talise untuk menghadiri pameran karya disabilitas yang diadakan Kementerian Perindustrian. Saat gempa berkekuatan 8,4 magnitudo terjadi, dia berada di dalam sebuah kontainer.

“Saya mau menggelar kain untuk istirahat sejenak. Tiba-tiba ada guncangan yang membuat saya terlempar-lempar di dalam kontainer,” ujar Elias Katapi, warga Jalan Anoa yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Pantai Talise, kepada Tempo, Selasa 2 Oktober 2018.

Di saat genting itu, Elias mendengar teriakan dari Anto, penyintasnya. Anto meminta Elias segera keluar dari kontainer karena ada peringatan potensi tsunami. "Anto bilang kepada saya, kalau dia melihat ombak besar bergulung ke arah pantai,” ujar Elias. Dengan tubuh yang masih kesakitan karena terguncang-guncang di dalam kontainer, Elias berusaha mencari jalan keluar. Dia kesulitan memencari pintu karena kontainer itu dirasa terbalik saat gempa. Untungnya, Anto berhasil menarik Elias keluar.

Inilah Pantai Talise yang terletak 2 kilometer sebelah utara Kota Palu, yang luluh lantak diguncang gempa dan diterjang tsunami Jumat, 28 September 2018. TEMPO/SYAFIUL HADI

"Anto membawa saya naik sepeda motor dan dia menyetir terburu-buru sekali. Saya merasa jalanan sudah padat,” ujar Elias. Akibat jalanan yang penuh sesak, beberapa kali lengan Elias menyenggol kendaraan yang juga terburu-buru mencari tempat aman. Tujuan pertama Elias berlindung adalah Taman Silae. Namun dalam beberapa menit, Elias merasa Anto membawanya menuju tempat lain. “Dua jam kemudian, saya baru tahu kalau Taman Silae itu sudah terendam," ucap Elias.

Anto lantas membawa Elias ke tempat aman lainnya, yakni di sebuah tanah lapang di Jalan Tanjung Api, Desa Lolu, Palu Selatan. Hingga berita diturunkan, Elias masih mengungsi di sana bersama ratusan masyarakat Palu lainnya. “Saya mengkhawatirkan keadaan Anto. Dia belum bisa dihubungi sampai sekarang," kata Elias. "Setelah mengantar saya, Anto turun lagi mencari orang tuanya yang juga tunanetra."

Elias yang juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah atau DPD Persatuan Tunanetra Indonesia atau Pertuni Sulawesi Tengah ini juga mengkhawatirkan keadaan penyandang disabilitas lainnya. Sebab saat tsunami terjadi, para penyandang disabilitas sedang mengadakan pameran kerajinan tangan di pinggir pantai. "Hingga kini sebagian dari mereka belum bisa dihubungi. Saya berharap mereka semua selamat dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya,” kata Elias.

Artikel lainnya:
Dua Kabupaten yang Tertimbun Tanah Akibat Tsunami Palu








RUU Kesehatan Dinilai Diskriminatif Terhadap Kaum Disabilitas

6 hari lalu

Pimpinan serta Anggota Baleg DPR RI saat penandatanganan dokumen usai Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menyetujui RUU Kesehatan menjadi inisiatif DPR. Foto: Geraldi/nr
RUU Kesehatan Dinilai Diskriminatif Terhadap Kaum Disabilitas

Perhimpunan Jiwa Sehat menilai masih ada pasal dalam RUU Kesehatan yang diskriminatif terhadap kaum disabilitas


Beasiswa S2 Kominfo, Penyandang Disabilitas Berkesempatan Perdalam Ilmu TIK

16 hari lalu

Sekretaris Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Haryati disela-sela acara Sosialisasi Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Kominfo 2023 di Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Beasiswa S2 Kominfo, Penyandang Disabilitas Berkesempatan Perdalam Ilmu TIK

Kominfo mencatat ada 2.800 alumni beasiswa ini dan beberapa diantaranya dari penyandang disabilitas.


Jokowi Atur Hak Keuangan Komisi Nasional Disabilitas Usai Setahun Tak Digaji

34 hari lalu

Presiden Joko Widodo di acara Harlah 50 Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di ICE BSD, Banten, Jumat, 17 Februari 2023. Sumber: Petiga TV
Jokowi Atur Hak Keuangan Komisi Nasional Disabilitas Usai Setahun Tak Digaji

Perpres Nomor 14 ini diteken Jokowi pada 16 Februari 2023. Terbit hampir 3 tahun lebih setelah lahirnya Perpres tentang Komisi Nasional Disabilitas.


Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas Diluncurkan untuk Cetak Tenaga Kerja Disabilitas Siap Pakai

34 hari lalu

Angkie Yudistia saat meluncurkan Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas. Foto: Istimewa.
Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas Diluncurkan untuk Cetak Tenaga Kerja Disabilitas Siap Pakai

Pusat pelatihan vokasi disabilitas ini diharapkan dapat mencetak tenaga kerja disabilitas siap pakai dan sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja


Direktur Inklusi dan Keberagaman Amerika Serikat: Reformasi Aksesibilitas di Tempat Kerja Itu Penting

36 hari lalu

Direktur Inklusi dan Keberagaman Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Gina Abercrombie-Winstanley. Foto: Facebook Young South East Asia Leaders Initiatives.
Direktur Inklusi dan Keberagaman Amerika Serikat: Reformasi Aksesibilitas di Tempat Kerja Itu Penting

Reformasi aksesibilitas di tempat kerja ini menjadi penting lantaran setiap orang berhak terlibat secara penuh dalam sebuah pekerjaan atau organisasi.


Kisah Ayu, Mahasiswi Penyandang Tunanetra Hafal Al-Qur'an dan Raih Juara di Nigeria

43 hari lalu

Ayu Fajar Lestari. Dok.Kemendikbud
Kisah Ayu, Mahasiswi Penyandang Tunanetra Hafal Al-Qur'an dan Raih Juara di Nigeria

Ayu Fajar Lestari, mahasiswi penyandang tunanetra asal Kediri, Jawa Timur berhasil menorehkan prestasi di tingkat internasional.


ITB Gelar Kuliah Umum Dorong Perguruan Tinggi yang Inklusif

44 hari lalu

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante
ITB Gelar Kuliah Umum Dorong Perguruan Tinggi yang Inklusif

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Studium Generale dengan tema membangun kampus yang inklusif.


Disabilitas Aborigin Membuka Dialog Terakses Melalui Budaya Yarning

45 hari lalu

PM Australia  Anthony Albanese bersama masyarakat Aborigin. (Twitter/@AlboMP)
Disabilitas Aborigin Membuka Dialog Terakses Melalui Budaya Yarning

Salah satu kondisi sulit yang dialami adalah sulitnya mencari seorang pendamping bagi anak Aborigin yang mengalami disabilitas berat.


Aplikasi Layanan Disabilitas Karya Mahasiswa Difabel UGM Raih Juara di Bangkok

46 hari lalu

Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok. Doc: UGM
Aplikasi Layanan Disabilitas Karya Mahasiswa Difabel UGM Raih Juara di Bangkok

Mahasiswa UGM membuat aplikasi yang dikembangkan untuk membantu mendukung mobilitas penyandang disabilitas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.


Penyandang Disabilitas Tewas Ditabrak Kereta Api Trans Sulawesi di Barru

52 hari lalu

Jalur kereta api Makassar Barru di desa pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan 12 Spetember 2017.  Proyek pembangunan rell kereta Api trans Makassar ini dimulai pada Agustus 2014 lalu. TEMPO/Iqbal Lubis
Penyandang Disabilitas Tewas Ditabrak Kereta Api Trans Sulawesi di Barru

Seorang petani La Sudding, 53 tahun meninggal akibat ditabrak kereta api Trans Sulawesi di Kabupaten Barru, Rabu, 01 Februari 2023.