TEMPO.CO, Jakarta - Asian Para Games 2018 akan digelar pada Oktober 2018. Banyak penyandang disabilitas dari berbagai latar belakang berlaga di turnamen tersebut, tak terkecuali atlet tenis kursi roda andalan Indonesia, Kopral Kepala TNI Angkatan Darat Puji Sumartono.
Baca juga:
Pelatih Atlet Basket Kursi Roda Pertama di Asian Para Games 2018
Nanda Mei Sholihah, Atlet Difabel, Ikut Bawa Api Obor Asian Games
Lelaki 41 tahun tahun itu bergabung menjadi atlet disabilitas karena kehilangan satu kaki. "Saya mengalami kecelakaan terlindas bus umum saat pulang ke rumah setelah bertugas mengawal Wakil Presiden Jusuf Kalla," kata Puji Sumartono di sela-sela pelatihan nasional Asian Para Games 2018 untuk cabang olahraga tenis kursi roda di Solo, Kamis, 19 Juli 2018.
Pada September 2007, Puji Sumartono mengendarai sepeda motor di pagi hari dan melintas di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Saat itu, Puji ditabrak dari belakang oleh pengemudi angkutan kota yang mengemudikan busnya serampangan. "Tubuh saya sampai terpental dan tulang kaki kanan saya hancur terlindas mobil," ujar Puji.
Sampai di rumah sakit, dokter menyatakan tak ada cara lagi yang dapat diambil untuk menyelamatkan kakinya selain amputasi. Puji sangat terpukul kehilangan organ tubuhnya dan memikirkan bagaimana tugasnya sebagai Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres. "Saya bertugas membawa kendaraan wakil presiden yang saat itu dijabat oleh Bapak Jusuf Kalla," ucap Puji.
Selang sehari setelah diamputasi, Puji dibawa ke RSPAD Gatot Subroto. Dia menjalani pengobatan fisik dan mental selama sekitar enam bulan. Saat itu, Puji sempat kecewa dengan kondisinya yang tanpa kaki kanan. "Saat kecelakaan, Bapak sedang menempuh sekolah calon bintara untuk kenaikan pangkat. Tapi karena kecelakaan, dia tidak bisa sekolah lagi," ujar istri Puji, Retno Purwati.
Pada 2011, seorang atasan menawarkan Puji pindah ke bagian Pusat Rehabilitasi TNI Angkatan Darat Kementerian Pertahanan di Bintaro, Jakarta Selatan. Sempat ragu, Puji hanya bolak-balik saja ke pusat rehabilitasi tersebut. Namun saat itu dia mulai mencoba bermain tenis.
Kopral Kepala TNI Angkatan Darat Puji Sumartono menjadi atlet tenis kursi roda yang akan berlaga di Asian Para Games 2018. Istimewa
Ternyata Puji berbakat di cabang olahraga tersebut. Hanya beberapa bulan memegang raket, Puji sudah piawai meluncur di atas kursi roda sambil mengejar bola. Sejak itulah Puji pindah dinas ke Pusat Rehabilitasi dan mulai mengikuti kejuaraan tenis sampai meraih medali.
Beberapa kejuaraan bergengsi yang pernah dia ikuti antara lain Malaysia Open, Korea Open, dan Bangkok Cup. Di kejuaraan bertaraf internasional itu, Puji selalu menyumbangkan medali emas, sehingga berhak menyandang predikat sebagai atlet profesional. "Pada Peparnas 2016, saya memenangkan dua emas, satu perunggu," ujar Puji.
Dua kali ikut Pekan Olahraga Nasional untuk penyandang disabilitas atau Peparnas, Puji Sumartono lolos masuk pelatihan nasional tenis kursi roda dan membela Indonesia di Asian Para Games 2018. Dari tujuh atlet pelatihan nasional tenis kursi roda, Puji termasuk yang diandalkan. Dia ambil bagian di kelompok utama dan kelompok ganda campuran.
Selain di bidang olahraga, Puji Sumartono dikenal sebagai duta penyandang disabilitas di kalangan prajurit TNI. Pelatih sekaligus konselor yang pernah membina Puji Sumartono di Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan, Sugang, menilai Puji adalah pribadi yang tangguh dan memiliki motivasi besar. "Semangat juangnya tinggi, dan itu yang membuat dia berprestasi," kata Sugeng. Di rumah, bapak tiga anak ini juga rajin membantu meringankan tugas istrinya. "Bapak suka bebersih dan mau mengerjakan apa pun yang meringankan saya," kata Retno.
Kendati kesempatan menempuh sekolah prajurit sudah tertutup, semangat Puji tidak surut. Puji berbagi tip bertanding supaya bendera Merah Putih berkibar. "Semua lawan saya anggap sama. Yang penting bermain sebaik mungkin dan tidak boleh gentar," ucap Puji.