Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Para Atletik, Jaenal Aripin Ukir Prestasi Meski Kehilangan Kaki

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Atlet balap kursi roda Para Atletik Indonesia Jaenal Aripin, saat ditemui di Stadion Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. TEMPO | Egi Adyatama
Atlet balap kursi roda Para Atletik Indonesia Jaenal Aripin, saat ditemui di Stadion Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. TEMPO | Egi Adyatama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Test event para atletik sedang berlangsung di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Test event ini menjadi persiapan awal INAPGOC untuk menyelenggarakan Asian Para Games 2018 yang akan dihelat pada 6 - 13 Oktober 2018.

Seorang atlet para atletik dengan pengkhususan di sprint kursi roda yang turut serta dalam test event ini adalah Jaenal Aripin. Lelaki 30 tahun ini menceritakan bagaimana kecelakaan sepeda motor yang terjadi 12 tahun silam membawanya ke dunia olahraga khusus disabilitas.

Jaenal Aripin mengatakan kecelakaan itu membuatnya kehilangan kedua kaki dan mengehentikan hobinya berolahraga. Putus asa dan kehilangan semangat, Jaenal sempat terpuruk. Dukungan dari orang terdekat membuat semangatnya kembali muncul. Delapan tahun setelah kecelakaan, ajakan seorang teman untuk berolahraga di GOR Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, menariknya kembali ke dunia olahraga.

Jaenal dikenalkan dengan dunia olahraga difabel. "Saya penasaran, olahraga difabel itu seperti apa?" kata Jaenal saat ditemui Tempo di Stadion Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Juni 2018. Teman Jenal itu menggambarkan olahraga para difabel sama seperti yang lain, ada lari juga dan pakai kursi roda. "Saya pengen tahu. Jadi datang (ke GOR Padjajaran)."

Mahalnya kursi roda balap tak menghalangi niatnya untuk terus belajar. Dengan bantuan temannya, ia merakit kursi roda sendiri dengan modal seadanya. "Dulu kami bikin sendiri, dilas sana sini. Berat kursi rodanya bisa sampai 20 kilogram. Padahal umumnya kursi roda untuk balap itu hanya 5 sampai 6 kilogram," ucap Jaenal sambil terkekeh.

Setahun menggeluti dunia balap kursi roda membuat nama Jaenal Aripin semakin dikenal di turnamen paralimpik lokal. Dia kemudian mendapat bantuan kursi roda dari Kementerian Pemuda dan Olahraga seharga Rp 180 juta pada 2015. Bermodal kursi roda balap profesional, nama Jaenal mulai melejit di kancah dunia dan menjadikan dia salah satu atlet difabel terbaik Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atlet balap kursi roda Para Atletik Indonesia Jaenal Aripin, saat ditemui di Stadion Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. TEMPO | Egi Adyatama

Keluarga menjadi sosok terpenting dalam hidup Jaenal hingga sampai seperti ini. Mulai dari kecelakaan hingga dapat bangkit kembali dan menggeluti dunia olahraga, keluarga menjadi pendukung pertama pria asal Bandung, Jawa Barat itu. "Peran keluarga sudah enggak bisa diungkapkan lagi. Mereka selalu mendorong dan mendoakan saya. Orang tua, istri, dan sekarang anak juga menyemangati saya," kata Jaenal.

Saat ini Jaenal Aripin tercatat masuk dalam 10 besar dunia di dua nomor pertandingan. Dia berada di peringkat 6 di nomor 100 meter T54 dan peringkat 7 di nomor 200 meter T54. Pada Mei 2018 lalu, bapak satu anak ini berhasil merebut medali emas di nomor 200 meter T54 pada Kejuaraan Dunia Grand Prix Beijing, Cina. Sedangkan di nomor 100 meter T54 dia meraih peringkat dua.

Jaenal Aripin bermimpi dapat membela Indonesia di turnamen multi-event empat tahunan Paralympic 2020 di Tokyo mendatang. Namun saat ini, dia ingin fokus di Asian Para Games 2018 dan banyak mengikuti kompetisi internasional. Jaenal Aripin akan turun di tiga nomor, yakni 100 meter T54, 200 meter T54, dan 400 meter T54. "Target pribadi, Insha Allah medali emas di Asian Para Games 2018. Tapi yang jelas saat ini targetnya dapat medali dulu," kata Jaenal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

1 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.


Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

2 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.


Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

2 hari lalu

Salah satu calon mahasiswa disabilitas saat mengikuti UTBK di Unesa, Kamis (2/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.


37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

2 hari lalu

Sebuah pesan tertulis di belakang pakaian petugas seleksi  nasional Polri jalur sarjana SIPSS 2024 di komplek Akademi Kepolisian Semarang, Jumat 1 Maret 2024. Polri mengikuti negara negara besar seperti Amerika, Australia dan Inggris yang membuka kesempatan kepada penyandang Disabilitas untuk ikut seleksi ini. TEMPO/Budi Purwanto
37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat


Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

4 hari lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024


Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

6 hari lalu

Run for Equality 2024 di Jakarta pada 28 April 2024/Plan Indonesia
Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

9 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

11 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

27 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.