Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Tunanetra Pembelajar Al Quran, Jebolan Teknik Informatika dan Kuasai Ilmu Design

image-gnews
Ustad Anton Wibisono (paling kanan) sedang menerimah setoran hafalan santrinya di Ponpes Tuna Netra Cahaya Qolbu Palembang. TEMPO/ Parliza Hendrawan
Ustad Anton Wibisono (paling kanan) sedang menerimah setoran hafalan santrinya di Ponpes Tuna Netra Cahaya Qolbu Palembang. TEMPO/ Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang -Belasan anak muda dari berbagai daerah di Sumatera Selatan sedang mendalami ilmu Al Quran di Pondok Pesantren Tunanetra Cahaya Qolbu, Palembang. Selain ilmu Al Quran, mereka mendalami materi pendidikan agama Islam, pendidikan sosial kemasyarakatan dan pelatihan kewirausahaan. 

Diantara para pembelajar ini ada sosok santri yang mengalami kebutaan sejak lahir dan baru divonis buta total saat usianya menginjak 28 tahun. Ini tentang kisah tunanetra pembelajar Al Quran, Andi Sugianto, nama pemuda lajang ini.

Kisah Andi, santri tunanetra

Santri Andi Sugianto (36 tahun) berbaju biru bersama ustad Anto Wibisono selaku pengajar di pondok pesanteren tunanetra Cahaya Qolbu, Palembang. Andi divonis buta total sejak usia 28 tahun. TEMPO/Parliza Hendrawan

Andi terlahir secara normal di sebuah kampung yang asri di Pendopo, Empat Lawang. Saat usia 28 tahun, dokter di sebuah rumah sakit di Jakarta memintanya untuk fokus berobat karena ia menderita ablasio retina akut.  

Kisahnya dimulai saat empat tahun setamat SMKN I Lahat pada 2009. Andi memutuskan untuk hijrah ke 
Cimone, Tangerang. Di sana ia bekerja pada pusat distribusi toko ritel sambil mengambil jurusan 
Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer (STMIK)  Masa Depan. Awal 
kuliah dan kerja dilakukan secara normal namun sakitnya makin parah saat menjelang menyelesaikan tugas akhir atau skripsi pada 2013-2014. 

"Saat itu penglihatan semakin terbatas belum buta total tapi pengerjaan skripsi mulai terganggu 
sehingga perlu pendampingan teman-teman," kata Andi yang mahir pula mendesain cover buku, spanduk, dan kartu nama, Selasa, 28 Maret 2023.

Dengan penuh keterbatasan, akhirnya anak ke 3 dari 4 bersaudara ini bisa menamatkan kuliah dan menyandang gelar sarjana dari kampus STMIK Masa Depan, Tangerang. Kemudian untuk menjalani pengobatan lebih lanjut, Andi pulang kampung di Empat Lawang dan menjalani pengobatan di Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH), Palembang.

Hingga hari ini, Andi sudah sekitar 9 tahun menyandang status tunanetra. Namun niatnya untuk memperdalam ilmu dunia dan akhirat tidak pernah padam. Bahkan di waktu senggangnya, ia berupaya mencari program beasiswa pascasarjana.

"Awal-awal dulu sempat frustasi, buku-buku saya bakar. Bahkan pernah berpikir untuk mengakhiri hidup," ujar Andi. 

Perdalam Ilmu Al Quran

Andi yang satu-satunya anak laki-laki dalam keluarganya memulai hidup baru di perantauan. Kota Palembang dan Pendopo berjarak sekitar 8 jam perjalanan darat.

Sejak Desember tahun lalu, Andi memutuskan bergabung di Pondok Pesantren Tunanetra Cahaya Qolbu, Palembang. Di sana, ia dan rekan senasib memperoleh ilmu baca tulis Al Quran braille, mendapatkan keterampilan massage dan diajari cara memproduksi dan pemasaran kemplang tunu khas Palembang serta melatih keberanian berjalan sendiri dengan metode orientasi mobilitas (OM). 

"Sebelum buta ini saya sudah beberapa kali khatam Al Quran tapi sekarang saya harus belajar dari 
nol lagi karena kami menggunakan Al Quran braille," kata Andi di sela-sela kegiatan mengaji dan belajar tata cara pemulian jenazah. 

Andi terbilang anak yang cerdas. Belum genap satu semester berada di ponpes tunanetra, ia sudah bisa mengenal huruf hijjayah bahkan dari hari kehl hari bacaannya makin lancar.

Tidak hanya itu, Andi mulai menghafal surah-surah pendek dengan harapan bisa juga menjadi seorang tunanetra penghafal Al-Quran. "Saya bisa sampai di pondok ini karena ada info dari kawan satu ikatan tunanetra. Ikut seleksi dan dinyatakakan lulus," kata dia.

Sementara itu, Hendri Zainuddin, pembina Ponpes Tunanetra Cahaya Qolbu mengatakan pondok ini didirikan secara formal sejak dua tahun yang lalu. Sebenarnya sejak 2018, pondok ini sudah memiliki aktivitas belajar mengajar secara nonformal. Selama itu, pondok ini sudah menelurkan belasan alumni penghafalan Al Qursn.

Pada hafla II November 2022, pondok ini menelurkan 7 santri dan sebelumnya sudah ada 4 santri yang menyandang gelar hafidz atau penghafal  Al Quran. Sedangkan pada angkatan ketiga ini, dia memiliki tanggung jawab untuk membina belasan santri dewasa, remaja dan anak-anak.

"Sudah kami rencanakan untuk bangun kampus yang bisa menampung para penghafal Al Quran mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi," kata Hendri yang juga dikenal sebagai ketua KONI Sumsel ini. 

Pilihan Editor: Kisah Ayu, Mahasiswi Penyandang Tunanetra Hafal Al-Qur'an dan Raih Juara di Nigeria

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

6 hari lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.


Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

6 hari lalu

Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook
Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.


Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

13 hari lalu

Ustad Jefri al Bukhori, Jakarta, Oktober 2005. Uje semasa hidupnya dikenal dengan  gaya berceramah yang khas. TEMPO/ Ramdani
Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

Meskipun telah 11 tahun meninggal, tetapi Ustad Jefri Al Buchori atau Uje akan selalu dikenang. Berikut profil hingga kisah kematiannya.


Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

18 hari lalu

Salwan Momika. Wikipedia
Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia


Seputar Malam Lailatul Qadar pada 7 Malam Terakhir Ramadan, Ini Tanda-tandanya

19 hari lalu

Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh kemuliaan. Berikut ini ciri-ciri malam lailatul qadar yang perlu umat muslim ketahui. Foto: Canva
Seputar Malam Lailatul Qadar pada 7 Malam Terakhir Ramadan, Ini Tanda-tandanya

Malam lailatul qadar sangat dinanti umat muslim seluruh dunia, tepatnya di tujuh malam terakhir Ramadan. Apa tanda-tandanya?


Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

20 hari lalu

Salwan Momika. Wikipedia
Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.


56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

21 hari lalu

Para siswa santri SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School berfoto di antara kegiatan program backpacker keliling ke-20 negara. Memulainya pada 16 Januari 2024, memasuki awal April ini mereka telah menyinggahi Pakistan, India, dan sampai di Arab Saudi. ISTIMEWA
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.


Presiden Tetapkan Tunjangan Fungsional Pentashih Al Quran, Ini Besarannya

22 hari lalu

Sejumlah santri hafalan Al-Quran sedang menghafal di tepi gang sebelum setoran ke guru Pondok Pesantren Roudlotul Qur'an, Kampung Book, Kauman, Semarang Rabu, 27 Maret 2024. Banyaknya pondok hafalan Al-Qur'an membuat Kampung Kauman, Semarang disebut sebagai kampung Qur'an. Tempo/Budi Purwanto
Presiden Tetapkan Tunjangan Fungsional Pentashih Al Quran, Ini Besarannya

Pentashih Mushaf Al Quran ditetapkan sebagai jabatan fungsional tertentu di Kementerian Agama sejak 2019.


Jadi Mualaf, Pria Ini Terjemahkan Al Quran dalam Bahasa Jepang

23 hari lalu

Ustaz Kyoichiro Sugimoto memaparkan tentang ilmu tauhid sambil menunjukkan terjemahan Al Quran
Jadi Mualaf, Pria Ini Terjemahkan Al Quran dalam Bahasa Jepang

Seorang pria warga negara Jepang menerjemahkan Al Quran dan menyebarkannya di negeri Sakura ini.


Ramadan 2024: Dari Mana Asal Kurma Anda?

25 hari lalu

Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Ramadan 2024: Dari Mana Asal Kurma Anda?

Saat perang Gaza berlangsung hingga Ramadan ini, beberapa kelompok menganjurkan untuk memboikot kurma dari Israel.