TEMPO.CO, Jakarta - Menggunakan kompor listrik bagi penyandang disabilitas netra dapat menjadi sebuah tantangan tersendiri. Selain sisi keamanan, cara mengoperasikan kompor listrik bagi difabel netra tentu berbeda dengan pengguna nondisabilitas netra.
"Penggunaan kompor listrik bagi kami cenderung aman, tapi kalau lagi menggoreng kurang minyaknya, bisa terbakar dan apinya itu tidak muncul di luar wajan, melainkan di dalam wajannya," kata Jejen Juanda, disabilitas netra pengguna kompor listrik berdaya 200 - 1200 watt, saat dihubungi Tempo, Ahad, 25 September 2022.
Menurut Jejen, bentuk kompor listrik yang dapat diakses penyandang disabilitas n etra adalah kompor listrik berukuran sebesar laptop dengan bentuk permukaan tungku mendatar. Kompor tersebut hanya memiliki dua tombol berdampingan yang dapat diraba di bagian sampingkompor.
"Tombol pertama untuk menyalakan kompornya, sedangkan tombol kedua untuk mengatur panasnya," kata Ade Yayang Latifah, difabel netra lain pengguna kompor listrik.
Syarat Kompor Listrik yang Aman Digunakan Difabel Netra
Kompor listrik tersebut akan aman digunakan bersama wajan khusus berbahan keramik dengan syarat bagian bawah mendatar. Adapun wajan yang bagian bawah berbentuk bulat, dapat menyulitkan difabel netra. Lantaran itu, sebelum digunakan, letak wajan harus diposisikan sesuai dengan letak tungku.
"Selain diraba, letak wajan yang tidak pas dapat berbahaya, karena jadi goyang dan kompor akan terus berbunyi," kata Latifah.
Secara keseluruhan, kompor listrik berbentuk datar ini cenderung aman bagi pengguna dengan disabilitas Netra. Selain lebih stabil karena permukaannya yang datar, kompor listrik tidak langsung panas ketika digunakan.
Berbeda dengan kompor gas yang langsung menimbulkan api ketika dinyalakan, kompor listrik dengan permukaan datar ini harus menunggu kurang lebih 5 detik sebelum digunakan. Selain itu, perlu ada penyesuaian suhu terlebih dulu dengan cara menghitung kelipatan watt pada kompor.
"Misalnya, kalau saya mau masak telur, biasanya menggunakan panas di 400 watt, nah kami cuma memencet tombol pengatur panas sebanyak dua kali, karena satu kali dinyalakan jumlah watt-nya 200," kata Latifah.
Pemerintah berencana menrapkan program konversi kompor LPG 3 kilogram ke kompor listrik di masa yang akan datang. Tapi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto konversi tersebut tidak akan dilakukan di tahun 2022.
“Dapat saya sampaikan bahwa pemerintah belum memutuskan, sekali lagi pemerintah belum memutuskan terkait program konversi kompor LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik induksi,” ujar Airlangga dalam siaran pers Sekretariat Negara, Jumat, 23 September 2022.
Baca juga: Program Kompor Listrik, Bos PLN Pastikan Tak Ada Kenaikan Daya: 450 VA, 900 VA, Tetap
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu