Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disabilitas Gerak Rentan Decubitus, Ini Penyebabnya

image-gnews
Ilustrasi Ulkus Dekubitus atau Decubitus. shutterstock.com
Ilustrasi Ulkus Dekubitus atau Decubitus. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kondisi ikutan yang wajib diperhatikan penyandang disabilitas gerak adalah tukak tekan atau ulcus decubitus, yaitu luka yang terjadi pada bagian tubuh tertentu lantaran adanya tekanan yang terjadi secara terus menerus di tempat yang sama. Kondisi ini dialami Ridwan Sumantri, 42 tahun, seorang web developer pengguna kursi roda yang mengalami kecelakaan pada 1999. Sejak saat itu, syaraf di daerah sacrum (bokong) Ridwan tak lagi berfungsi dan pria asal Sukabumi ini harus kehilangan fungsi geraknya.

"Waktu itu saya dan keluarga tidak tahu menahu soal medis dan dibawa ke alternatif. Di tempat itu saya ditidurkan di atas papan triplek tanpa bisa bergerak, padahal triplek kan panas, setelah itu muncul decubitus," ujar Ridwan, saat dihubungi Tempo, Selasa 2 Agustus 2022.

Menurut Konsultan Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dari Rumah Sakit Fatmawati, dokter Sara Ester Triatmoko, ulcus decubitus atau tukak tekan terjadi sebagai akibat adanya tekanan terus menerus pada bagian tubuh tertentu yang disebabkan oleh suatu kondisi pasien lantaran mengalami sakit tertentu. Sarah menegaskan, Ulcus Decubitus tidak akan terjadi pada jaringan kulit orang yang sehat.

Dokter dari Divisi Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Departemen Bedah  ini mencontohkan, pada kasus Ridwan, kondisi tak lagi berfungsinya syaraf tulang belakang dan raibnya fungsi gerak membuat tekanan pada jaringan kulit di bagian Sacrum tidak dapat dikendalikan. Akibatnya tekanan di bagian tersebut terjadi berulang dan merusak jaringan kulit, membentuk luka yang akhirnya sulit disembuhkan.

Sara menjelaskan, terdapat tiga kondisi yang memicu terjadinya decubitus pada seseorang. Pertama, terlalu banyak berbaring sehingga kulit yang mendapat tekanan tidak mendapatkan edaran darah, sehingga kulit mengalami kematian. Kulit yang mati ini di kemudian hari membentuk luka yang sulit disembuhkan.

Kedua, sering terjadi gesekan pada bagian tertentu yang kemudian hari menyebabkan luka. Contoh kondisi beresiko yang dapat menciptakan gesekan berulang adalah saat penggantian seprai di kamar atau penggantian baju pasien oleh orang lain. "Tiba tiba pasien merosot duduknya saat digantikan baju karena gravitasi, kemudian mengalami gesekan, ini yang dapat menyebabkan luka tanpa disadari dan muncul di kemudian hari," kata Sara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi ketiga yang memicu decubitus adalah kelembaban yang berlebihan. Kondisi ini biasa terjadi pada pasien pengguna pampers. Saat pasien buang air kecil, pampers tidak diganti langsung dan daerah yang tertutupi pampers tersebut akan mengalami panas dan lembab berlebihan yang dapat merusak integritas kulit. Rusaknya integritas kulit akan mematikan jaringan yang menyebabkan luka di kemudian hari.

Ulcus Decubitus biasanya terjadi pada daerah tubuh yang khas dengan penampang kulit yang memiliki tonjolan tulang, di antaranya kulit pada tulang Sacrum, di atas tulang Sacrum, kulit di tulang panggul, di tonjolan tulang duduk - biasanya sering terjadi pada pengguna kursi roda dalam waktu yang lama, serta daerah di atas tumit.

Ulcus decubitus berbeda dengan jenis luka lain seperti Abses dan Ganggrene. "Perbedaan yang paling mendasar dari abses, ganggrene dan decubitus adalah penyebab terjadinya. Kalau abses terjadi karena mekanisme pertahanan tubuh yang membentuk kapsul dan di dalamnya terdapat nanah, sementara ganggrene luka yang masih terdapat jaringan kulit mati yang dapat menghambat penyembuhan luka," kata Sara.

Baca juga: Decubitus, Luka yang Sering Dialami Lansia dan Cara Pencegahannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pegadaian Dan Alunjiva Indonesia Peduli Pemberdayaan Disabilitas Untuk Indonesia Inklusif

2 hari lalu

Pegadaian Dan Alunjiva Indonesia Peduli Pemberdayaan Disabilitas Untuk Indonesia Inklusif

PT Pegadaian dan Alunjiva Indonesia resmi bekerjasama dalam program "Pemberdayaan Disabilitas untuk Indonesia Inklusif".


Cerita Aulia, Mahasiswa Disabilitas Netra UGM yang Menyutradarai Film Pendek

5 hari lalu

Aulia Rachmi Kurnia, mahasiswa disabilitas UGM yang sabet dua juara kejurda catur. Dok. UGM
Cerita Aulia, Mahasiswa Disabilitas Netra UGM yang Menyutradarai Film Pendek

Meski seorang disabilitas netra, Aulia berhasil menyutradarai sebuah film pendek berjudul Masih Tanda Tanya.


Telkomsel Berkolaborasi Bersama Productive+ Dukung Teman Disabilitas Berwirausaha

13 hari lalu

Telkomsel Berkolaborasi Bersama Productive+ Dukung Teman Disabilitas Berwirausaha

Implementasikan Prinsip ESG Berkelanjutan, Telkomsel Berkolaborasi Bersama Productive+ Dukung Teman Disabilitas Berwirausaha


Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Diduga Abaikan Disabilitas, Jokowi Curhat Pendanaan Iklim

16 hari lalu

Vokalis grup band Coldplay, Chris Martin beraksi saat membawakan hits andalannya dalam konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu, 15 November 2023. Konser grup band asal Inggris yang masuk dalam rangkaian tur dunia
Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Diduga Abaikan Disabilitas, Jokowi Curhat Pendanaan Iklim

Berita terkini mulai dari dugaan konser Coldplay di Jakarta abaikan penyandang disabilitas hingga Curhat Jokowi tentang pendanaan iklim.


Konser Coldplay Dikecam Penggemar, Diduga Abai pada Disabilitas

16 hari lalu

Vokalis grup band Coldplay Chris Martin beraksi saat membawakan hits andalannya dalam konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu, 15 November 2023. Jakarta menjadi salah satu kota yang disinggahi Coldplay dalam rangkaian tur dunia
Konser Coldplay Dikecam Penggemar, Diduga Abai pada Disabilitas

Konser Coldplay diduga abai pada penonton disabilitas atau berkebutuhan khusus.


Siap Siap, Ada Pekan Budaya Difabel di Yogyakarta Akhir November Ini

17 hari lalu

Para pembicara seminar di Pekan Budaya Difabel (dari kiri) Risnawati, Heddy Ahimsa, Susilo Nugroho (moderator), dan Ucu Agustin di Sociedted, Taman Budaya Yogyakarta, Senin 18 November 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Siap Siap, Ada Pekan Budaya Difabel di Yogyakarta Akhir November Ini

Pekan Budaya Difabel digelar untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember.


Kemenag Cetak Al Quran Bahasa Isyarat, Pertama di Dunia

18 hari lalu

Santri membaca Al Quran menggunakan bahasa isyarat di Pondok Pesantren Darul A'shom, Sleman, DI Yogyakarta, 26 Agustus 2022. Kepedulian Ustaz Abu Kahfi terhadap tunarungu muncul belasan tahun yang lalu saat masih tinggal di Bandung dan membuka pengajian untuk  penyandang tunarungu. Sejak saat itu juga Ustaz Abu semakin tergerak untuk mempelajari bahasa isyarat dan memperdalam ilmunya dengan belajar hingga ke Madinah, Arab Saudi. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Kemenag Cetak Al Quran Bahasa Isyarat, Pertama di Dunia

Mushaf Al Quran Bahasa Isyarat diperkirakan memiliki halaman lebih tebal dari mushaf pada umumnya.


Aulia Rachmi, Mahasiswa Disabilitas UGM yang Raih 2 Juara di Kejurda Catur

23 hari lalu

Aulia Rachmi Kurnia, mahasiswa disabilitas UGM yang sabet dua juara kejurda catur. Dok. UGM
Aulia Rachmi, Mahasiswa Disabilitas UGM yang Raih 2 Juara di Kejurda Catur

Mahasiswa Departemen Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada atau UGM ini baru setahun belakangan menekuni catur.


Problem Transportasi Publik Jabodetabek, Ini Suara Perempuan dan Difabel

26 hari lalu

Calon penumpang berjalan menuju peron untuk menaiki KRL Commuterline di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin, 9 Mei 2022. Masyarakat hari ini mulai kembali beraktivitas usai sepekan penuh menjalani libur Lebaran 2022. Mulai dari kembali bekerja hingga melakukan kegiatan lainnya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Problem Transportasi Publik Jabodetabek, Ini Suara Perempuan dan Difabel

Transportasi publik di Jabodetabek pun dinilai belum sepenuhnya ramah untuk perempuan dan penyandang disabilitas.


Diskusi Beberkan Keresahan Pengguna Transportasi Publik di Jabodetabek, Apa Saja?

26 hari lalu

Angkutan JakLingko menunggu penumpang di Terminal Stasiun Senen, Jakarta, Jumat 28 Juli 2023. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan JakLingko dan Mikrotrans merupakan dua  transportasi publik yang berbeda. Sejak awal Mikrotrans merupakan bagian dari sistem manajemen JakLingko. TEMPO/Subekti.
Diskusi Beberkan Keresahan Pengguna Transportasi Publik di Jabodetabek, Apa Saja?

Ada perspektif umum, gender, dan disabilitas. Jangan buru-buru cap pengguna kendaraan pribadi sebagai orang yang tak mau naik transportasi publik.