Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Disabilitas Aborigin di Australia Kesulitan Mengakses Alat Pengampu

image-gnews
Anggota suku Aborigin Saisiyat menari bersama selama festival Pasta'ay, sebuah upacara ritual yang terdiri dari upacara menyanyi dan menari selama tiga hari dari matahari terbenam hingga matahari terbit, di Hsinchu, Taiwan, 21 November 2020. REUTERS/Ann Wang
Anggota suku Aborigin Saisiyat menari bersama selama festival Pasta'ay, sebuah upacara ritual yang terdiri dari upacara menyanyi dan menari selama tiga hari dari matahari terbenam hingga matahari terbit, di Hsinchu, Taiwan, 21 November 2020. REUTERS/Ann Wang
Iklan

TEMPO.CO, Perth - Hanya setengah dari jumlah penyandang disabilitas dari Aborigin, suku asli Australia yang menjadi peserta penerima skema jaminan sosial atau NDIS. Konsekuensinya, banyak warga Aborigin yang kesulitan memperoleh berbagai alat pengampu. Terutama warga yang tinggal di daerah pedalaman seperti West Arnhem, Thursday Island, dan Alice Spring.

"Jenis kursi roda yang cocok untuk pinggiran kota Sydney, Melbourne atau Brisbane tidak berfungsi dengan baik di atas kerikil di pedalaman Australia," kata penasihat senior yang mengadvokasi hak penyandang disabilitas dari suku asli Australia, Patrick Griffin, seperti yang dikutip dari ABC, Sabtu 16 Juli 2022.

Seperti yang dialami oleh perempuan penyandang disabilitas dari suku Yahahuru, Ronita Jackamarra. Perempuan tersebut harus menunggu bertahun tahun untuk mengganti suku cadang kursi roda yang rusak lantaran sulitnya akses alat alat pengampu di pedalaman. Selama ini kursi roda yang digunakan Renita merupakan kursi roda bongkar pasang yang suku cadangnya diperoleh dengan memulung kerangka bekas pakai.

"Saya pergi ke ujung... dan kami menurunkan kursi roda itu dari tumpukan sampah," kata Topsy, Ibu dari Renita kepada Royal Comission yang khusus menangani Kekerasan, pengabaian, dan eksploitasi hak hak penyandang disabilitas dalam audiensi publik di Alice Spring.

Warga Tennant Creek, Emily Sherwood, menceritakan keadaan jalan besar di tempatnya yang berisiko mencelakai pengguna skuter listrik bagi difabel. Kendaraan besar seperti truk atau kontainer pengangkut tidak memperlambat laju kendaraan meski di hadapan mereka terdapat penyandang disabilitas yang bersiap untuk melintas.

Tidak hanya mengancam nyawa, bermobilitas sendirian bagi penyandang disabilitas di daerah pedalaman juga acap kali merusak berbagai alat pengampu. Seperti roda pada kursi roda atau skuter listrik. "NDIS harus tahu, bila kursi roda satu ukuran tidak cocok untuk warga asli Australia dan malah memperburuk hidup kami," kata Sherwood.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga saat ini jumlah penduduk asli Australia yang memiliki kedisabilitasan berjumlah sekitar 66 ribu orang, namun hanya sekitar 35 ribu orang yang menjadi peserta NDIS atau National Disability Insurance Scheme. Salah satu musababnya, banyak warga asli Australia yang tidak mengerti bahasa dan berbagai klausul yang ada dalam skema jaminan sosial.

Scott McNaughton, manajer umum pengiriman nasional NDIA, mengamini bahwa unsur-unsur skema dalam NDIS membingungkan. "Ada kebutuhan di masyarakat agar skema mudah dipahami dan kebutuhan untuk membuat skema yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata McNaughton.

Baca juga: Bukan Masjid, Muslim Perth Biasa Salat di Bangunan Serbaguna Ramah Disabilitas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

10 jam lalu

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com
Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

Manajemen menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual yang dialami penumpang bus Transjakarta L13E rute Puri Beta-Latuharhari


Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

14 jam lalu

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters
Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

Papua Nugini akan merekrut petugas kepolisian Australia untuk posisi-posisi penting dalam kepolisian nasionalnya


Ganjar Pranowo Akan Kampanye di Palu dan Donggala Hari Ini

1 hari lalu

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo didampingi Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, TGB Zainul Majdi (kedua kiri) dan Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat (kedua kanan) berolahraga di Car Free Day Jalan Udayana Mataram, NTB, Minggu, 3 Desember 2023. Pada rangkaian kampanyenya di NTB, Ganjar Pranowo dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan Tim Pemenangan Daerah (TPD) dan mengunjungi Ponpes Qomarul Huda Bagu. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Ganjar Pranowo Akan Kampanye di Palu dan Donggala Hari Ini

Ganjar Pranowo akan kampanye di Palu, Sulawesi Tengah, pada Senin, 4 Desember hari ini. Sebelumnya Ganjar berkunjung ke NTB.


Kementerian Koperasi Siapkan Tiga Startup untuk Usaha Disabilitas

2 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika ditemui di Smesco Jakarta pada Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
Kementerian Koperasi Siapkan Tiga Startup untuk Usaha Disabilitas

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan sedang kembangkan tiga startup untuk disabilitas.


Kereta Cepat Whoosh Ramah Disabilitas, mulai Stasiun hingga Gerbong Kereta

2 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung melewati Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Kereta Cepat Whoosh Ramah Disabilitas, mulai Stasiun hingga Gerbong Kereta

Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh diklaim ramah disabilitas mulai dari area stasiun hingga gerbong kereta.


Kampanye di NTB, Ganjar Pranowo Bicara soal Aksesibilitas Kelompok Disabilitas

2 hari lalu

Foto bersama Ganjar Pranowo saat bertemu sukarelawan di Nusa Tenggara Barat, Minggu, 3 Desember 2023. Humas Tim Media Ganjar
Kampanye di NTB, Ganjar Pranowo Bicara soal Aksesibilitas Kelompok Disabilitas

Ganjar Pranowo menyebut ruang-ruang publik yang ada kurang ramah terhadap penyandang disabilitas.


Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

4 hari lalu

Ilustrasi daging sapi. Foto: Unsplash/PK
Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

Perbedaan daging sapi Australia dan lokal disebabkan oleh genetik, pakan, hingga kawasan peternakan.


Pegadaian Dan Alunjiva Indonesia Peduli Pemberdayaan Disabilitas Untuk Indonesia Inklusif

5 hari lalu

Pegadaian Dan Alunjiva Indonesia Peduli Pemberdayaan Disabilitas Untuk Indonesia Inklusif

PT Pegadaian dan Alunjiva Indonesia resmi bekerjasama dalam program "Pemberdayaan Disabilitas untuk Indonesia Inklusif".


Penumpang Kapal Pesiar Australia Kecewa Perjalanan Diubah Gara-gara Ditolak Berlabuh

6 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. Unsplash.com/Lisa Davidson
Penumpang Kapal Pesiar Australia Kecewa Perjalanan Diubah Gara-gara Ditolak Berlabuh

Kapal pesiar Australia harus mengubah perjalanannya usai ditolak berlabuh di Selandia Baru


Australia Larang Impor Vape Sekali Pakai Mulai 2024

7 hari lalu

Beragam alat vaping dipamerkan dalam acara Kongres Ganja Dunia dan Pameran Bisnis di Los Angeles, California, AS, 26 September 2019. REUTERS/Mike Blake
Australia Larang Impor Vape Sekali Pakai Mulai 2024

Australia akan melarang impor vape sekali pakai mulai Januari 2024.