"

Difabel Kupu Sutera Mengolah Sutra Jadi Sepatu

Produk sepatu Kupu Sutera yang melibatkan penyandang disabilitas dalam proses produksinya. Dok. Instagram Kupu Sutera
Produk sepatu Kupu Sutera yang melibatkan penyandang disabilitas dalam proses produksinya. Dok. Instagram Kupu Sutera

TEMPO.CO, Jakarta - Sutra adalah bahan alami benang yang bertekstur halus dan lembut dari kepompong ulat sutra. Benang sutra yang terjalin menghasilkan kain dari serat alami, nyaman, dan mewah. Di tangan para difabel dari industri rumahan Kupu Sutera di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, benang sutra itu menjadi sepatu.

Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia mengatakan baru pertama kali melihat proses pembuatan sutra, dari ulat menjadi benang sutra, lalu kain sampai sepatu. "Sepatu berbahan sutra ini langsung aku pakai," tulis Angkie Yudistia saat berkunjung ke gerai Kupu Sutera dalam acara Sinergi Ekonomi Inklusif bersama industri UMKM di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, seperti unggahan di Instagram pada Rabu, 9 Maret 2022.

Perajin Kupu Sutera yang membuat sepatu dan produk sutra lainnya ini melibatkan penyandang disabilitas dalam proses pengolahan, mulai dari hulu hingga ke hilir. Pemilik Kupu Sutera, Arianto Nugroho, 47 tahun, pekerja difabel memiliki pencapaian yang sangat baik dalam setiap tahapan produksi.

"Tidak ada hambatan dalam proses produksi, justru banyak keunggulan di sini," kata Arianto kepada Tempo. "Teman-teman penyandang disabilitas lebih konsentrasi saat bekerja daripada non-difabel. Mereka juga lebih mudah diarahkan."

Kupu Sutera melibatkan pekerja difabel pada semua lini produksi. Mulai dari budidaya ulat sutra, pemintalan kapas sutra, membatik, membuat ecoprint, membuat sepatu, hingga pengemasan. Para penyandang disabilitas dapat mengerjakan produk buatan tangan ini di rumah masing-masing.

Perajin Kupu Sutera sedang mendesain produk. Dok. Kupu Sutera

"Kami menyediakan pelatihan, peralatan, sampai mesin agar difabel bisa bekerja dari rumah," katanya. Musababnya, salah satu hambatan mereka adalah mobilitas. Maka, pekerjaan ini bisa dilakukan di rumah agar mereka lebih nyaman dan tidak perlu bersinggungan dengan pekerja non-difabel.

Pekerja difabel yang terlibat dalam pembuatan sepatu sutra berasal dari berbagai ragam disabilitas. Beberapa di antaranya adalah penyandang disabilitas fisik daksa, Cerebral Palsy, dan penyandang disabilitas intelektual. Orang tua dari anak berkebutuhan khusus juga ambil bagian dalam proses pembuatan sepatu sutra.

Pada proses budidaya, pekerja difabel dapat menghasilkan sekitar dua sampai enam kilogram kepompong ulat sutra. Sementara proses pemintalan, pekerja difabel dapat menghasilkan dua sampai tiga kilogram benang. Para pekerja difabel memiliki target harian untuk memproduksi kain seperti membatik dan ecoprint.

"Jumlahnya terserah para pekerja disabilitas," ujar Arianto. Biasanya mereka bisa menghasilkan beberapa lembar kain dalam sehari. Dalam mengelola usaha Kupu Sutera dengan menggandeng penyandang disabilitas, dia mengatakan, beberapa tantangan yang dihadapi antara lain modal dan jaringan pemasaran.

Arianto berharap dapat lebih memberdayakan pekerja difabel. Sebab, saat produk buatan mereka dipakai langsung oleh para pembeli, maka itu dapat menambah kepercayaan diri penyandang disabilitas. Arianto adalah seorang non-difabel. Namun dia melihat peluang produksi yang lebih baik dengan melibatkan pekerja difabel.

Pria asal Pasuruan, Jawa Timur itu, mengatakan, setiap penyandang disabilitas memiliki kelebihan masing-masing. Bahkan, menurut Arianto, ada beberapa pekerja difabel yang memiliki keterampilan lebih unggul sebelum bergabung dengan Kupu Sutera. "Jangan melihat kekurangannya karena setiap orang memiliki kelebihan yang berbeda," ujarnya.

Dalam mempekerjakan penyandang disabilitas, Arianto mengidenfikasi dulu ragam disabilitas kemudian menyesuaikan dengan jenis pekerjaan dan produk yang dapat mereka hasilkan. Masyarakat yang tertarik dengan produk Kupu Sutera dapat berkunjung ke gerai dan bengkel Kupu Sutera di Gang Merpati I Perumahan Patal Nomor 9, Sunting Wetan, Sentul, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Baca juga:
Sean Sheila, Label Mode Melibatkan Difabel Hadir di Paris Fashion Week 2022

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.








Lee Do Hyun Kenang Kesulitan Hidup di Masa Lalu: Tinggal di Rumah Sempit dan Bekerja Paruh Waktu

2 hari lalu

Lee Do Hyun. Dok. Yuehua Entertainment.
Lee Do Hyun Kenang Kesulitan Hidup di Masa Lalu: Tinggal di Rumah Sempit dan Bekerja Paruh Waktu

Lee Do Hyun menceritakan pengalamannya melakukan banyak pekerjaan paruh waktu sambil membantu sang ibu.


RUU Kesehatan Dinilai Diskriminatif Terhadap Kaum Disabilitas

6 hari lalu

Pimpinan serta Anggota Baleg DPR RI saat penandatanganan dokumen usai Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menyetujui RUU Kesehatan menjadi inisiatif DPR. Foto: Geraldi/nr
RUU Kesehatan Dinilai Diskriminatif Terhadap Kaum Disabilitas

Perhimpunan Jiwa Sehat menilai masih ada pasal dalam RUU Kesehatan yang diskriminatif terhadap kaum disabilitas


Beasiswa S2 Kominfo, Penyandang Disabilitas Berkesempatan Perdalam Ilmu TIK

16 hari lalu

Sekretaris Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Haryati disela-sela acara Sosialisasi Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Kominfo 2023 di Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Beasiswa S2 Kominfo, Penyandang Disabilitas Berkesempatan Perdalam Ilmu TIK

Kominfo mencatat ada 2.800 alumni beasiswa ini dan beberapa diantaranya dari penyandang disabilitas.


Kepesertaan Pekerja Informal di BPJS Ketenagakerjaan Masih Rendah, Apa Sebabnya?

30 hari lalu

Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. TEMPO/Tohy Hartawan
Kepesertaan Pekerja Informal di BPJS Ketenagakerjaan Masih Rendah, Apa Sebabnya?

Dirut BPJS Ketenagakerjaan mengatakan kepesertaan pekerja informal di lembaga yang dipimpinnya saat ini terbilang masih rendah. Apa sebabnya?


Jokowi Atur Hak Keuangan Komisi Nasional Disabilitas Usai Setahun Tak Digaji

34 hari lalu

Presiden Joko Widodo di acara Harlah 50 Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di ICE BSD, Banten, Jumat, 17 Februari 2023. Sumber: Petiga TV
Jokowi Atur Hak Keuangan Komisi Nasional Disabilitas Usai Setahun Tak Digaji

Perpres Nomor 14 ini diteken Jokowi pada 16 Februari 2023. Terbit hampir 3 tahun lebih setelah lahirnya Perpres tentang Komisi Nasional Disabilitas.


Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas Diluncurkan untuk Cetak Tenaga Kerja Disabilitas Siap Pakai

34 hari lalu

Angkie Yudistia saat meluncurkan Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas. Foto: Istimewa.
Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas Diluncurkan untuk Cetak Tenaga Kerja Disabilitas Siap Pakai

Pusat pelatihan vokasi disabilitas ini diharapkan dapat mencetak tenaga kerja disabilitas siap pakai dan sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja


Direktur Inklusi dan Keberagaman Amerika Serikat: Reformasi Aksesibilitas di Tempat Kerja Itu Penting

36 hari lalu

Direktur Inklusi dan Keberagaman Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Gina Abercrombie-Winstanley. Foto: Facebook Young South East Asia Leaders Initiatives.
Direktur Inklusi dan Keberagaman Amerika Serikat: Reformasi Aksesibilitas di Tempat Kerja Itu Penting

Reformasi aksesibilitas di tempat kerja ini menjadi penting lantaran setiap orang berhak terlibat secara penuh dalam sebuah pekerjaan atau organisasi.


Kisah Ayu, Mahasiswi Penyandang Tunanetra Hafal Al-Qur'an dan Raih Juara di Nigeria

43 hari lalu

Ayu Fajar Lestari. Dok.Kemendikbud
Kisah Ayu, Mahasiswi Penyandang Tunanetra Hafal Al-Qur'an dan Raih Juara di Nigeria

Ayu Fajar Lestari, mahasiswi penyandang tunanetra asal Kediri, Jawa Timur berhasil menorehkan prestasi di tingkat internasional.


ITB Gelar Kuliah Umum Dorong Perguruan Tinggi yang Inklusif

44 hari lalu

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante
ITB Gelar Kuliah Umum Dorong Perguruan Tinggi yang Inklusif

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Studium Generale dengan tema membangun kampus yang inklusif.


Disabilitas Aborigin Membuka Dialog Terakses Melalui Budaya Yarning

45 hari lalu

PM Australia  Anthony Albanese bersama masyarakat Aborigin. (Twitter/@AlboMP)
Disabilitas Aborigin Membuka Dialog Terakses Melalui Budaya Yarning

Salah satu kondisi sulit yang dialami adalah sulitnya mencari seorang pendamping bagi anak Aborigin yang mengalami disabilitas berat.