TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian di Australia menunjukkan harapan hidup difabel intelektual lebih rendah dibanding non-difabel. Riset tersebut juga menelisik apa penyebabnya.
Penelitian The Royal Commission of Disability Australia mengungkap kerentanan yang dialami penyandang disabilitas intelektual karena pengabaian sistemik dalam sistem pelayanan kesehatan. Akibatnya, difabel intelektual memiliki angka harapan hidup 27 tahun lebih singkat dibanding non-difabel.
"Penyandang disabilitas intelektual meninggal hingga 27 tahun lebih awal daripada non-disabilitas dan setidaknya dua kali berpotensi mengalami kondisi batal karena penyebab yang sebenarnya dapat dihindari," kata Julian Trollor dari Departemen Neuropsikiatri dan Perkembangan Universitas New South Wales seperti yang dikutip ABC Net pada Jumat, 4 Maret 2022. Difabel intelektual, menurut dia, rentan mengalami kritis sebagai dampak suatu penyakit yang bagi non-difabel dapat sembuh dengan mudah.
Julian Trollor menjelaskan, banyak penyandang disabilitas intelektual yang tidak dapat mengakses perawatan kesehatan yang layak sebagai upaya pencegahan. Penelitian menunjukkan, difabel intelektual memiliki faktor risiko menderita penyakit berat di kemudian hari, seperti obesitas, kolesterol, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Penelitian di Australia mengungkap usia kematian pada difabel intelektual rata-rata terjadi pada 54 tahun atau lebih muda 27 tahun dari usia kematian orang pada umumnya. Selain itu, 30 persen kematian disebabkan oleh penyakit yang seharusnya dapat dicegah.
Baca juga:
Menghadapi masalah ini, lebih dari seratus akademisi dan advokat Australia, termasuk Australian of the Year Dylan Alcott bergabung dalam kampanye untuk memperbaiki sistem kesehatan bagi difabel intelektual. Mereka meminta pemerintah Australia menyediakan sistem layanan kesehatan yang setara serta dapat diakses penyandang disabilitas intelektual.
Baca juga:
Difabel Dapat Beasiswa Australia, Duta Besar Williams: Anda Bisa Lebih Mandiri
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.