TEMPO.CO, Jakarta - Hari Braille Sedunia diperingati setiap 4 Januari. Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB menetapkan hari kelahiran Louis Braille sebagai hari literasi bagi Tunanetra. Mengapa huruf Braille perlu diperingati di seluruh dunia?
Hari Braille Sedunia menjadi penting diperingati setiap orang -termasuk non-difabel, untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya huruf Braille sebagai bentuk komunikasi yang dapat diakses Tunanetra. Peringatan Hari Braille Sedunia menunjukkan setiap orang berhak atas akomodasi dan layanan yang setara.
Dengan begitu, Hari Braille Sedunia adalah pengingat pentingnya aksesibilitas dan kemandirian bagi penyandang disabilitas penglihatan. Kendati PBB sudah menetapkan Hari Braille Sedunia sejak 2019, masih banyak fasilitas umum yang belum menyediakan sarana huruf Braille dalam sarana informasi mereka.
Contoh, rumah sakit, restoran, hingga gedung yang menjadi fasilitas publik. Belum tersedia informasi dalam bentuk huruf Braille, sehingga mengurangi kemandirian Tunanetra dalam beraktivitas.
Literasi huruf Braille juga merupakan faktor penting dalam pemerataan kesempatan bagi penyandang disabilitas Netra. Melalui huruf Braille, difabel Netra dapat mengakses berbagai bahan bacaan yang berguna bagi pengetahuan dan pendidikan. Melalui Braille pula, difabel Netra dapat mengakses dokumen yang menjadi dasar hukum segala hak yang dimilikinya.
Seiring waktu, sejumlah produsen mulai mengubah akses produk mereka. Misalnya saat ini batu bata diproduksi mirip lempengan Lego agar dapat diraba difabel Netra. Jam tangan analog juga menggunakan huruf Braille di titik angkanya agar dapat disentuh oleh Tunanetra.
Baca juga:
Hari Ini Peringatan Hari Braille Sedunia, Fungsinya Seiring Perkembangan Zaman
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.