TEMPO.CO, Jakarta - Bukan perkara mudah memberikan penjelasan tentang seksualitas kepada anak berkebutuhan khusus. Mereka mesti mendapatkan pengetahuan tentang tubuh sebagai bekal untuk menjaga diri.
Sayangnya, masih banyak orang tua dengan anak berkebutuhan khusus yang belum mengetahui bagaimana cara menyampaikan pengetahuan seksualitas kepada anak. Akibatnya, beberapa orang tua menyerahkan begitu saja kepada guru pendamping, konselor, atau membiarkan proses kematangan seksual anak berjalan secara alami.
Menurut informasi kesehatan yang tercantum dalam laman resmi Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, terdapat beberapa cara dalam menyampaikan informasi mengenai pengetahuan seksualitas kepada anak berkebutuhan khusus. Orang tua sebaiknya manfaatkan situasi ketika anak menunjukkan rasa ingin tahu tentang identitas seksualnya.
Contoh, ketika melihat adegan berciuman dalam film, kemudian dia akan bertanya apa yang terjadi dan kenapa orang tersebut berciuman. Dari sini, orang tua dapat melanjutkan komunikasi dengan melakukan beberapa langkah berikut:
- Menyampaikan fakta atau contoh sederhana, lalu sisipkan informasi tentang bagaimana setiap orang memiliki ciri-ciri dan kecenderungan seksualitas yang berbeda
- Berikan informasi yang mudah dimengerti
Baca Juga:
- Usahakan agar diskusi tetap ringan dan menyenangkan
- Menggunakan boneka anonim atau tanpa identitas untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki laki
- Anak penyandang disabilitas intelektual kerap kesulitan memahami konsep yang abstrak. Sebab itu, orang tua dapat mencari berbagai sumber informasi, seperti buku dengan gambar yang jelas dan sederhana, DVD, boneka, dan model tiga dimensi yang dapat menggambarkan bagian tubuh tertentu
- Baca buku yang bercerita tentang konsep seksualitas bersama anak dengan menyesuaikan bahan bacaan berdasarkan perkembangan usia anakIklanScroll Untuk Melanjutkan
- Berkomunikasi dalam komunitas orang tua dengan anak berkebutuhan khusus
- Orang tua dapat 'bermain peran' untuk mengajarkan dan melatih anak berkata "tidak" jika ada potensi ancaman
- Bermain peran membantu anak memahami perbedaan perlakuan pada bagian tubuh tertentu
- Jika anak masih kesulitan dalam memahami proses seksualitas, orang tua dapat menggunakan boneka atau alat peraga lainnya untuk menyampaikan informasi yang diperlukan
- Tunjukkan cara merawat tubuh dan membersihkan diri, terutama jika anak sudah datang bulan. Contoh, cara menggunakan pembalut atau menstrual cup, membersihkannya, dan merawat organ inti. Begitu juga dengan anak laki-laki yang sudah memasuki fase dewasa
- Sampaikan dengan jujur apabila orang tua belum bisa menjawab pertanyaan anak. Kemudian, ajak anak untuk mencari tahu informasi bersama-sama.
Baca juga:
Lebih dari 100 Anak Berkebutuhan Khusus Mengalami Kekerasan Selama Pandemi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.