Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Ada Difabel Tuli yang Bicara dan Tidak, Pahami Kondisinya

image-gnews
Ilustrasi penderita tuli. (shutterstock)
Ilustrasi penderita tuli. (shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mungkin belum mengetahui bagaimana kondisi sesungguhnya dari seorang difabel Tuli. Sebab itu, tak jarang ada yang bingung kenapa insan Tuli ada yang berbicara dan ada yang tidak. Ada pula yang belum memahami apa perbedaan antara tunarungu dengan Tuli.

Pengetahuan tentang kondisi insan Tuli menjadi mengemuka setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini memaksa anak Tuli untuk bicara di atas panggung saat peringatan Hari Disabilitas Internasional. Tindakan Risma menuai kecaman karena mencerminkan sikap tidak memahami ragam disabilitas. Dalih Risma bahwa Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia, seorang Tuli dan bisa bicara, tak dapat digeneralisir.

Difabel sensorik pendengaran yang juga Kepala Divisi Media dan Komunikasi Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi untuk Difabel (SIGAB), M. Ismail mengatakan, tidak semua insan Tuli pengguna alat bantu dengar dapat bicara secara jelas. Musababnya, alat bantu dengar bukan berfungsi sebagai alat berbicara melainkan alat penangkap suara.

"Sementara kejelasan artikulasi suara tergantung dari jelas atau tidaknya seseorang menangkap suara," kata Ismail kepada Tempo pada Senin, 6 Desember 2021. "Kalau suara yang ditangkap tidak jelas, otomatis artikulasi ketika berbicara juga tidak jelas."

Selain kemampuan menangkap suara masing-masing penyandang disabilitas sensorik pendengaran berbeda, alat bantu dengar memiliki ukuran atau desibel yang disesuaikan dengan kemampuan mendengar penggunanya. Tingkatan atau derajat mendengar insan Tuli bermacam-macam. Ada yang masih mendengar, namun tidak jelas atau disebut juga Hard of Hearing (HOH). Ada pula yang tidak mendengar sama sekali atau profound deaf.

Sebab itu, pengguna alat bantu dengar dapat melafalkan sebuah kata berdasarkan suara yang dia dengar. Jika suara terdengar tidak jelas sama sekali, maka hasil pengucapan atau artikulasinya juga tidak akan sempurna. Bila pelafalan tersebut dipaksakan, maka dapat menumbulkan salah persepsi ketika berkomunikasi dan berinteraksi sosial.

Proses mengartikulasikan sebuah kata yang terdiri atas huruf bukan sebuah proses yang mudah. Setiap huruf dalam kata atau kalimat memiliki bentuk pelafalan, nada, dan ekspresi yang berbeda saat terucapkan. Tiga komponen tersebut merupakan hasil dari informasi berupa suara. Ketika tiga komponen tadi hanya dapat tertangkap oleh mata, maka artikulasi yang dihasilkan tidak akan sempurna.

Alat bantu dengar hanya berfungsi mengantarkan gelombang suara, namun tidak menghasilkan cara pelafalan, nada, dan ekspresi atas sebuah kata atau kalimat. Karenanya, alat bantu dengar tidak serta merta dapat membuat insan Tuli otomatis berbicara. Harus ada proses terapi wicara yang menghabiskan waktu cukup lama dan tidak mudah.

Pertimbangkan juga kemampuan dalam melafalkan kata yang berbeda-beda. Kemampuan tersebut juga sangat bergantung pada koordinasi otak dengan sensor saraf di organ mulut dan tenggorokan. Ada individu yang dengan lancar memfungsikan gerakan organ mulut seperti lidah, langit-langit, rahang, gigi dan tenggorokan secara harmonis. Adapula yang mengalami kesulitan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi mereka yang kesulitan memfungsikan gerakan organ mulut berdasarkan suara yang tidak jelas, tentu memiliki beban yang berkali lipat ketika harus bicara. "Bagi sebagian anak Tuli, belajar bicara (terapi wicara) merupakan aktivitas yang sangat melelahkan dan tak jarang memicu trauma," kata Susanti Mayangsari, orang tua dari anak Tuli yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat. "Banyak anak Tuli yang merasa ada yang salah dengan dirinya karena terus-menerus dikoreksi saat bicara."

Musababnya, ada anak yang mengalami kesulitan atau keterbatasan dalam mengkoordinasikan fungsi otak dengan saraf sensorik pada mulut. Kondisi ini tidak dapat dipaksakan. "Dan itu sebabnya harus menggunakan bahasa isyarat," ujar Santi. Pada kondisi ini, bahasa isyarat alamiah hadir sebagai solusi berkomunikasi.

Jika menunggu difabel Tuli atau rungu bicara seperti individu non-difabel, tentu insan Tuli tersebut akan ketinggalan atau mengalami hambatan interaksi dengan lingkungan di sekitarnya. Melalui bahasa isyarat alamiah, seorang difabel Tuli dapat mengekspresikan maksud, tujuan, emosi, dan pikiran mereka.

Tak semua penyandang disabilitas sensorik pendengaran tidak dapat berbicara. Sebagian difabel pendengaran dalam tingkatan Hard of Hearing, mereka masih mendengar suara dengan lebih jelas dan memiliki artikulasi yang cukup jelas.

Sementara sebagian individu yang menggunakan organ implan pendengaran, meski berada dalam derajat profound deaf, kemudian mengikuti terapi wicara verbal juga memiliki artikulasi yang sangat baik. Karena itu, semua kemampuan artikulatif setiap insan Tuli atau difabel Rungu tidak dapat dipukul rata.

Baca juga:
Kronologis Menteri Sosial Risma Paksa Anak Tuli Bicara Lalu Menuai Kritik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

11 jam lalu

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com
Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

Manajemen menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual yang dialami penumpang bus Transjakarta L13E rute Puri Beta-Latuharhari


Risma Kenang Sosok Doni Monardo: Sangat Baik dan Suka Menanam

1 hari lalu

Prosesi pemakaman mantan Kepala BNPB Letjen (purn) Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin, 4 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Risma Kenang Sosok Doni Monardo: Sangat Baik dan Suka Menanam

Risma juga menceritakan memiliki kesamaan hobi dengan Doni Monardo, yaitu suka menanam pohon.


Ganjar Pranowo Akan Kampanye di Palu dan Donggala Hari Ini

1 hari lalu

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo didampingi Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, TGB Zainul Majdi (kedua kiri) dan Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat (kedua kanan) berolahraga di Car Free Day Jalan Udayana Mataram, NTB, Minggu, 3 Desember 2023. Pada rangkaian kampanyenya di NTB, Ganjar Pranowo dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan Tim Pemenangan Daerah (TPD) dan mengunjungi Ponpes Qomarul Huda Bagu. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Ganjar Pranowo Akan Kampanye di Palu dan Donggala Hari Ini

Ganjar Pranowo akan kampanye di Palu, Sulawesi Tengah, pada Senin, 4 Desember hari ini. Sebelumnya Ganjar berkunjung ke NTB.


Kilas Balik Hari Difabel Internasional yang Diperingati Setiap 3 Desember

2 hari lalu

Penyandang disabilitas menghadiri acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas, memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan difabel. ANTARA
Kilas Balik Hari Difabel Internasional yang Diperingati Setiap 3 Desember

Pada 3 desember, seluruh dunia memperingati Hari Difabel Internasional.


Kementerian Koperasi Siapkan Tiga Startup untuk Usaha Disabilitas

2 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika ditemui di Smesco Jakarta pada Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
Kementerian Koperasi Siapkan Tiga Startup untuk Usaha Disabilitas

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan sedang kembangkan tiga startup untuk disabilitas.


Ketika KCIC Perkenalkan Whoosh sebagai Transportasi Massal Ramah Disabilitas

2 hari lalu

Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad, 3 Desember 2023. ANTARA/HO-PT KCIC
Ketika KCIC Perkenalkan Whoosh sebagai Transportasi Massal Ramah Disabilitas

mengenalkan kereta cepat Whoosh sebagai salah satu moda transportasi baru di Indonesia yang ramah untuk semua kalangan, termasuk pada penyandang disab


Kereta Cepat Whoosh Ramah Disabilitas, mulai Stasiun hingga Gerbong Kereta

2 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung melewati Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Kereta Cepat Whoosh Ramah Disabilitas, mulai Stasiun hingga Gerbong Kereta

Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh diklaim ramah disabilitas mulai dari area stasiun hingga gerbong kereta.


25 Perempuan Difabel Terpilih di Yogyakarta Dapat Pelatihan Usaha

2 hari lalu

Suasana pelatihan bagi para perempuan penyandang disabilitas Daerah Istimewa Yogyakarta di Kantor Perwakilan DPD DIY. Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah para difabel bertajuk
25 Perempuan Difabel Terpilih di Yogyakarta Dapat Pelatihan Usaha

Peserta perempuan difabel yang telah terpilih mendapatkan pelatihan berupa pembelajaran pengembangan UKM.


Kampanye di NTB, Ganjar Pranowo Bicara soal Aksesibilitas Kelompok Disabilitas

2 hari lalu

Foto bersama Ganjar Pranowo saat bertemu sukarelawan di Nusa Tenggara Barat, Minggu, 3 Desember 2023. Humas Tim Media Ganjar
Kampanye di NTB, Ganjar Pranowo Bicara soal Aksesibilitas Kelompok Disabilitas

Ganjar Pranowo menyebut ruang-ruang publik yang ada kurang ramah terhadap penyandang disabilitas.


Pegadaian Dan Alunjiva Indonesia Peduli Pemberdayaan Disabilitas Untuk Indonesia Inklusif

5 hari lalu

Pegadaian Dan Alunjiva Indonesia Peduli Pemberdayaan Disabilitas Untuk Indonesia Inklusif

PT Pegadaian dan Alunjiva Indonesia resmi bekerjasama dalam program "Pemberdayaan Disabilitas untuk Indonesia Inklusif".