TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye global WeThe15 diluncurkan untuk menyambut ajang Paralimpiade Tokyo 2021 yang berlangsung mulai 24 Agustus 2021. Kampanye itu berisi meningkatkan inklusivitas dan mengakhiri diskriminasi terhadap penyandang disabilitas.
"Saya percaya kampanye WeThe15 dapat mengubah nuansa pertandingan yang membuka kontribusi bagi kehidupan masyarakat yang lebih inklusif," ujar Andrew Parson, Presiden International Paralympic Committee (IPC), ajang olahraga yang awalnya diperuntukkan khusus penyandang disabilitas pendengaran, seperti yang dikutip dari BBC Kamis, 19 Agustus 2021.
Kampanye inklusi ini membuat IPC berkolaborasi dengan organisasi induk Paralimpiade dari ragam disabilitas lain beserta aliansinya. IPC juga berkolaborasi dengan organisasi lain, seperti Dewan HAM PBB, UNESCO, dan gerakan filantropi perusahaan besar dunia The Valuable 500.
Kerja sama dalam penyelenggaraan ajang olahraga sebagai kampanye inklusi itu akan berlangsung hingga 2030. Parsons mengatakan, kampenye global WeThe15 bertujuan menempatkan penyandang disabilitas tepat di jantung agenda inklusi.
Kampanye ini merupakan bagian dari program Sustainable Development Goals yang juga mengkampanyekan kesetaraan etnis, gender, dan, orientasi seksual. "Berkolaborasi dengan organisasi besar akan memastikan kehadiran signifikan di tingkat lokal, akar rumput, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Peluncuran kampanye kesadaran terhadap kehidupan inklusif ditandai dengan mengubah 125 bangunan penting di dunia menjadi ungu. Mulai dari New York Empire State Building, Menara Ostankino di Moskow, dan London Eye. Ungu menjadi warna utama lantaran mewakili rona penyandang disabilitas.
Angka 15 dalam WeThe15 mencerminkan 15 persen populasi penyandang disabilitas di dunia. Jumlah tersebut dicantumkan berdasarkan data Organisasi kesehatan dunia atau WHO 2020 yang memperkirakan jumlah populasi penyandang disabilitas mencapai 1,2 miliar jiwa.
Baca juga:
Penyandang Disabilitas Lebih Membutuhkan Bansos Tunai ketimbang Bansos Sembako