Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seperti Ini Konsep Independent Living bagi Penyandang Disabilitas di Indonesia

image-gnews
Ilustrasi difabel. Shutterstock
Ilustrasi difabel. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu konsep hidup bagi penyandang disabilitas yang patut diakomodasi adalah hidup mandiri secara utuh atau dikenal dengan konsep independent living. Konsep ini sudah diterapkan oleh penyandang disabilitas di beberapa negara sejak lima dekade lalu. Lalu apakah konsep independent living yang sebenarnya bagi penyandang disabilitas?

Pendiri Bandung Independent Living Center atau BILIC, Cucu Saidah mengatakan independent living berarti hidup mandiri sebagai manusia seutuhnya bagi penyandang disabilitas untuk menjadi diri sendiri, menentukan pilihan, dan bertanggung jawab terhadap keputusannya. "Sejak 2003, kami mensosialisasikan konsep hidup mandiri seutuhnya bagi penyandang disabilitas di Indonesia," kata Cucu Saidah kepada Tempo, Ahad 4 Juli 2021.

Sejarah penerapan hidup mendiri secara utuh bagi penyandang disabilitas bermula di Amerika Serikat pada 1975. Konsep ini diusung sebagai protes terhadap pengabaian hak difabel dengan jenis disabilitas yang aktivitasnya banyak bergantung pada lingkungan sekitar. Saat ini dikenal dengan istilah 'disabilitas berat', misalnya Cell Dystrophy, Muscular Dystrophy, Cerebral Palsy, hingga disabilitas intelektual yang mampu rawat.

Perintis konsep independent living ini adalah Ed Roberts. Dia penyandang Cell Atrophy yang mengalami kelumpuhan anggota tubuh dari leher dan bergantung pada alat bantu respiratori. Ed Roberts dapat hidup mandiri di apartemennya dengan menerapkan konsep hidup mandiri secara utuh melalui sebuah lembaga Center for Independent Living.

Lembaga tersebut merupakan kolaborasi sistem dukungan antara pemerintah dengan para difabel untuk mewujudkan kehidupan yang mandiri seutuhnya. Terdapat lima pilar dalam konsep independent living, yaitu peer consultation, personal asisstant (asisten pribadi untuk kemandirian), aksesibilitas di segala lini, pelatihan, dan sistem referensi bagi penyandang disabilitas yang ingin hidup mandiri seutuhnya.

Pendiri Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT, Faisal Rusydi adalah seorang penyandang Cerebral Palsy yang menerapkan konsep independent living. Seniman Art Mouth and Foot Painting Association (AMFPA) ini memiliki kelumpuhan dari leher dan tetap menjalani aktivitas mandiri seutuhnya, seperti bekerja dan tinggal di apartemen bersama istrinya.

Menurut Faisal, salah satu pilar independent living terpenting yang harus ada di Indonesia adalah ketersediaan asisten kemandirian atau care giver. Musababnya, masih banyak penyandang disabilitas berat yang terstigma tidak memiliki kemandirian sehingga kehilangan banyak hak, seperti pendidikan, pekerjaan, dan menikah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Banyak orang berpikir, karena secara fisik tidak mandiri, maka difabel 'berat' dianggap tidak memerlukan apapun dalam hidupnya, bergantung kepada orang lain, dan menyusahkan," katanya. Padahal para difabel berat ini memiliki kapasitas pemikiran yang sama dengan orang pada umumnya. Akibatnya, banyak hak mereka, seperti pendidikan dan pekerjaan yang terlambat. "Kalau dibuktikan dengan memberi kesempatan, para difabel berat ini mampu."

Hingga kini banyak negara mulai membuat sistem pendukung penerapan independent living untuk penyandang disabilitas. Jepang sudah mulai sejak 2000 oleh keluarga Shoji Nakanishi. Sementara di Indonesia, konsep hidup mandiri secara utuh bagi difabel masih terkendala banyaknya perspektif bahwa kehidupan difabel 'berat' masih menjadi tanggung jawab keluarga.

"Lalu bagaimana kehidupan mereka setelah orang tua atau keluarga tidak ada? Apalagi di saat saat genting seperti pandemi, tentu mereka membutuhkan support system yang seharusnya negara hadir di dalamya," ujar Cucu. Salah satu konsep hidup mandiri di Organisasi BILIC dalah mempertemukan para penyandang disabilitas 'berat' dengan asisten kemandiriannya.

BILIC juga mensosialisasikan cara pendampingan yang baik dan benar bagi penyandang disabilitas. Salah satunya, tidak mencampuri privasi penyandang disabilitas yang didampingi. Tidak mengambil keputusan atau melakukan sesuatu di luar inisiatif difabel itu sendiri.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak orang yang lebih memilih mengajak bicara asisten kemandirian difabel berat daripada bicara langsung kepada difabelnya. Padahal mereka dapat berkomunikasi dengan baik. Asisten kemandirian yang benar, menurut Cucu, akan langsung mengarahkan orang tadi untuk berkomunasi secara langsung ke penyandang disabilitas dan meminta jawaban darinya. Asisten tidak mewakili difabel untuk menjawab, apalagi langsung menjawab.

Baca juga:
Zhang Hong, Tunanetra Asia Pertama yang Menaklukkan Gunung Everest

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

32 menit lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di markas besar PBB di New York City, AS, 8 Desember 2023. REUTERS/Shannon Stapleton
DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

AS secara aktif berupaya mencegah rancangan resolusi yang mendukung pemberian keanggotaan penuh di Dewan Keamanan PBB untuk Palestina.


FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

14 jam lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore


Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

15 jam lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli


Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

15 jam lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.


Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

16 jam lalu

Duta Besar AS yang baru untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, mengadakan konferensi pers untuk menandai dimulainya kepresidenan AS di Dewan Keamanan PBB untuk bulan Maret, di markas besar PBB di New York, AS, 1 Maret 2021. [REUTERS / Mike Segar]
Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menilai keanggotaan penuh PBB tidak akan membantu Palestina memperoleh status kenegaraan.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

19 jam lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Universitas di Amerika Serikat Batalkan Pidato Wisuda Lulusan Berprestasi yang Pro-Palestina

19 jam lalu

University of Southern California di Los Angeles, California, AS, 13 Maret 2019. REUTERS/Mario Anzuoni
Universitas di Amerika Serikat Batalkan Pidato Wisuda Lulusan Berprestasi yang Pro-Palestina

University of Southern California (USC) di Amerika Serikat membatalkan pidato wisuda oleh seorang mahasiswi berprestasi pro-Palestina dengan alasan keamanan.


AS akan Jatuhkan Sanksi Baru kepada Iran atas Serangan terhadap Israel

21 jam lalu

Menteri Keuangan AS Janet Yellen bertemu dengan perwakilan komunitas bisnis AS di Tiongkok di Beijing, 7 Juli 2023. REUTERS/Thomas Peter
AS akan Jatuhkan Sanksi Baru kepada Iran atas Serangan terhadap Israel

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengungkap rencana menjatuhkan sanksi baru kepada Iran.


Demonstran Pro-Palestina Blokir Jalan dan Hentikan Lalu Lintas Bandara di Amerika Serikat

1 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Demonstran Pro-Palestina Blokir Jalan dan Hentikan Lalu Lintas Bandara di Amerika Serikat

Unjuk rasa besar-besaran pro-Palestina memblokir jalan di beberapa negara bagian Amerika Serikat, hingga menghalangi jalan menuju bandara besar.


Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Gedung Putih di Washington, AS, 15 April 2024. Iraqi Prime Minister Media Office/Handout via REUTERS
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.