TEMPO.CO, Yogyakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia mendorong pemerintah daerah segera menuntaskan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas.
"Kick off vaksinasi bagi penyandang disabilitas sudah dilakukan sejak 2 Juni 2021 dan lebih dari 500 ribu penyandang disabilitas sudah divaksin," kata Angkie Yudistia seusai bertemu Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Senin 7 Juni 2021. Angkie berharap seusai langkah pertama itu, pemerintah daerah kian responsif dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk difabel.
Terlebih, menurut Angkie Yudistia, Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan surat edaran kepada para kepala daerah dan sentra vaksinasi agar mendukung percepatan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas. Musababnya, kelompok ini masuk kategori rentan terpapar.
Surat yang dimaksud Angkie Yudistia adalah Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/598/2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Masyarakat Lanjut Usia, Penyandang Disabilitas, serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan. "Jumlah penyandang disabilitas secara nasional tercatat lebih dari 38 juta jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS 2019," kata dia.
Gubernur DI Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X bertemu dengan Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia di Yogyakarta pada Senin, 7 Juni 2021. Foto: Instagram Angkie Yudistia
Adapun di DI Yogyakarta, Angkie Yudistia mengatakan, jumlah penyandang disabilitas mencapai lebih dari 800 ribu orang. Angkie mencontohkan pemerintah daerah bisa mengupayakan percepatan vaksinasi Covid-19 bagi difabel dengan berbagai tahapan.
Misalkan dengan mendata kebutuhan penyandang disabilitas sesuai kondisinya, baik secara intelektual, motorik, mental maupun ganda. Kemudian memberikan pendampingan sesuai ragam disabilitasnya untuk didaftarkan dan mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Salah satu kesulitan difabel dalam mengikuti vaksinasi biasanya transportasi," kata Angkie Yudistia. "Pemerintah daerah bisa memfasilitasi itu agar mereka mudah menjangkau lokasi vaksinasi atau mendatangkan vaksinator ke tempat penyandang disabilitas."
Hanya saja, Angkie melanjutkan, dalam percepatan vaksinasi Covid-19 bagi difabel ini, pemerintah daerah juga perlu berkoordinasi dengan komunitas penyandang disabilitas di wilayah masing-masing. Dengan begitu, data peserta vaksinasi lebih akurat dan benar-benar mengetahui apa kebutuhan mereka, sehingga vaksinasi berjalan lancar.
Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, meskipun pemerintah DI Yogyakarta belum memulai kick off vaksinasi Covid-19 untuk penyandang disabilitas, sudah ada sebagian yang divaksinasi. "Vaksinasi untuk difabel di DI Yogyakarta sudah ada sebagian. Masalahnya ada jatah yang harus dibagi dengan provinsi lain," kata dia.
Untuk percepatan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas ini, di satu sisi, Sultan juga menyoroti tantangan di lapangan. Terutama soal jatah vaksin yang didistribusikan pemerintah pusat ke daerah. "Pelaksanaan vaksinasi di DI Yogyakarta mungkin terlalu cepat, sehingga harus menunggu cukup lama untuk pengiriman vaksin tahap berikutnya," kata dia.
Sultan mencontohkan saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama yang menyasar tenaga kesehatan. Ketika itu, dari target tiga bulan vaksinasi tahap pertama, DI Yogyakarta sudah menyelesaikannya hanya dalam tempo dua bulan.
#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker
Baca juga:
Lansia Renta Tak Boleh Divaksin Covid-19, Ini Sebabnya