Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Protein Ganggang Dapat Pulihkan Sel Retina Mata Penyandang Retinitis Pigmentosa

Ilustrasi mata. Pixabay.com
Ilustrasi mata. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian Institute of Vision, Paris, berhasil membuktikan terapi pengobatan bagi penyandang disabilitas Netra, Retinitis Pigmentosa dapat dilakukan dengan menggunakan protein ganggang. Terapi ini disebut juga dengan metode optogenetika.

Dokter José-Alain Sahel dari Institute of Vision, mengatakan teknik tersebut didasarkan pada protein, yang diproduksi oleh alga, yang disebut channelrhodopsin. "Protein ini kemudian mengubah perilakunya sebagai respons terhadap cahaya. Sebab biasanya mikroba menggunakan protein tersebut untuk bergerak menuju cahaya," ujar José-Alain Sahel seperti dikutip dari BBC News Rabu, 26 Mei 2021.

Metode optogenetika masuk kategori terapi genetik yang melibatkan kedokteran saraf dasar. Menurut José-Alain Sahel, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memisahkan protein yang disebut rhodopsin dari ganggang. Kemudian menyuntikkan protein tersebut ke dalam sel-sel yang ada di belakang retina mata.

Protein tersebut bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik ke otak bila terkena rangsangan cahaya. Sayangnya, rhodopsin hanya bereaksi terhadap rangsang cahaya berwarna kuning. Untuk memaksimalkan gambaran yang terdekat dengan dunia nyata, pasien mesti memakai sepasang kacamata dengan kamera video di depan dan proyektor di belakang retina mata.

"Perlu waktu berbulan-bulan agar protein rhodopsin dengan kadar tinggi terbentuk di mata," kata José-Alain Sahel. Setelahnya otak perlu waktu mempelajari bahasa baru dari jenis rangsang yang diterima sebelum akhirnya pasien dapat melihat kembali.

Terapi dengan menggunakan protein ganggang memang belum sepenuhnya mengembalikan kemampuan penglihatan penyandang Retinitis Pigmentosa. Namun demikian, kemampuan pandangan mereka jauh lebih baik dari sebelumnya.

Buktinya, seorang pasien Retinitis Pigmentosa asal Britney, Prancis, yang menjalani terapi ini menyatakan bisa melihat tanda bergaris pada zebra cross atau rambu penyeberangan untuk pejalan kaki. Padahal sebelumnya dia tak mampu melihatnya sama sekali dan menjadi tunanetra selama 20 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pasien ini awalnya agak frustrasi karena memang butuh waktu lama antara penyuntikan protein hingga dia mampu melihat sesuatu meski samar-samar," kata José-Alain Sahel. Hingga pada satu waktu, pasien tersebut menyatakan mampu melihat sesuatu seperti garis-garis putih di tengah jalan. "Dia begitu bersemangat saat melaporkan perkembangannya."

Profesor Botond Roska dari University of Basel mengatakan, temuan ini membuktikan kemungkinan penerapan terapi optogenetik untuk memulihkan penglihatan. Menurut dia, ada beberapa pendekatan lain yang sedang diteliti untuk memulihkan kemampuan penglihatan.

Salah satunya, kata Roska, dengan memperbaiki kelainan genetik yang menyebabkan penyakit. "Tetapi retinitis pigmentosa dapat diturunkan menjadi mutasi pada lebih dari 71 gen yang berbeda," ucapnya. Metode optogenetika juga sedang diteliti untuk pengobatan penyakit Parkinson dan stroke.

James Bainbridge, profesor studi retinal di UCL Inggris mengatakan, hasil penelitian dari Prancis tersebut sangat baik. Sayangnya, baru terbukti pada satu pasien. Dia mendorong agar riset tersebut diperluas ke banyak sampel untuk mengetahui efektivitasnya. "Sebab temuan ini dapat membantu memulihkan kemampuan penglihatan," katanya.

Baca juga:
7 Jenis Glaukoma, Bahkan Ada yang Diderita Sejak Bayi Lahir

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


3 Tips Membuat Riasan Alis Tampak Alami

14 jam lalu

Ilustrasi merawat alis. Freepik.com
3 Tips Membuat Riasan Alis Tampak Alami

Untuk alis yang tampak alami, intinya adalah menyesuaikan tampilan dengan struktur wajah Anda.


Cara Jaga Kesehatan Mata bagi Pekerja

1 hari lalu

Ilustrasi kerja larut malam. Freepik
Cara Jaga Kesehatan Mata bagi Pekerja

Buat pekerja yang biasa menggunakan komputer atau gawai, berikut cara menjaga kesehatan mata saat bekerja di depan komputer.


Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

1 hari lalu

Justin, seekor anjing, diberi ijazah lulus kuliah bersama tuan yang dilayaninya, Grace Mariani, mahasiswa di Universitas Seton Hall, New Jersey, Amerika Serikat. Foto/twitter
Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

Universitas menyatakan merayakan dedikasi si anjing yang bukan hanya membantu tuannya, tetapi juga menghadiri semua kelasnya.


Poltekpar Lombok Buka Kesempatan Difabel Tuna Rungu Kuliah Pariwisata

1 hari lalu

Kampus Poltekpar Lombok. TEMPO/Supriyantho Khafid
Poltekpar Lombok Buka Kesempatan Difabel Tuna Rungu Kuliah Pariwisata

Sampai awal 2023, Poltekpar Lombok memiliki 1.019 orang mahasiswa aktif.


9 Jenis Maskara dan Panduan untuk Cara Pakai yang Tepat

4 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan maskara. Freepik.com/Cookie_studio
9 Jenis Maskara dan Panduan untuk Cara Pakai yang Tepat

Mengetahui hal ini membuat Anda lebih mudah untuk menemukan maskara yang tepat untuk setiap tampilan riasan mata


Riset Alibaba: Keamanan Menjadi Penentu dalam Memilih Penyedia Cloud

5 hari lalu

Ilustrasi big data. achtunglabs.com
Riset Alibaba: Keamanan Menjadi Penentu dalam Memilih Penyedia Cloud

Survei dilakukan kepada 1.000 organisasi di delapan pasar di Asia yang saat ini menggunakan layanan cloud.


Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

8 hari lalu

Neuroscience Research. Foto: Health Innovation Manchester.
Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

Gert-Jan Oksam, penyandang difabel keterbatasan gerak dapat berjalan kembali ketika menjalani operasi penanaman implan di batang otaknya.


Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

9 hari lalu

Sejumlah warga menebang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang di Kota Kupang, NTT, Senin, 5 April 2021. Badai siklon Seroja diperkirakan akan masih menerjang NTT dan sekitarnya pada Selasa, 6 April 2021. ANTARA/Kornelis Kaha
Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

Maria Yasinta merupakan salah satu penyandang disabilitas saat badai Seroja melanda NTT pada 2021 yang menyebabkan banjir bandang.


Tahapan Papiledema, Kondisi Pembengkakan Saraf Optik Mata

9 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Tahapan Papiledema, Kondisi Pembengkakan Saraf Optik Mata

Mantan kiper timnas Indonesia, Kurnia Meiga mendapat pemeriksaan dari ahli kesehatan karena mengalami papiledema


Ketahui Penyebab dan Gejala Glaukoma

10 hari lalu

Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
Ketahui Penyebab dan Gejala Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit yang merusak saraf optik mata. Berikut penyebab dan gejalanya.