Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panduan Saat Mengungsi Bersama Anak Berkebutuhan Khusus

image-gnews
Ilustrasi difabel. Shutterstock
Ilustrasi difabel. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa bencana alam kerap memaksa masyarakat untuk mengungsi. Tak peduli apapun kondisinya, mereka harus berada di tempat aman dan tercukupi. Termasuk anak berkebutuhan khusus, semestinya mendapatkan tempat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus sebaiknya memahami apa saja kebutuhan anak mereka dan memperhatikan bagaimana kondisi di pengungsian. Berikut panduan bagi orang tua dan pendamping ketika mengungsi bersama anak berkebutuhan khusus, seperti dikutip dari situs yourstoragefinder, Selasa 20 April 2021.

  • Mengungsi dengan anak pengguna kursi roda
    Kondisi pertama yang harus diperhatikan adalah aksesibilitas di tempat baru. Ketimbang berada di barak pengungsian, biasanya orang tua memilih tinggal sementara di rumah sanak famili atatu hotel. Namun yang penting bukanlah tempat, melainkan aksesibilitasnya.

    Akan berbahaya jika anak mengungsi di tempat yang tidak terakses. Musababnya, anak tidak dapat berpindah tanpa bantuan orang tua atau pendamping. Sebab itu, prioritaskan ketersediaan akses di tempat pengungsian agar anak terlindungi dengan baik. Pastikan tersedia jalur landai atau pilih ruangan di lantai dasar untuk memudahkan anak keluar masuk ruangan.

  • Mengungsi bersama anak dengan disabilitas sensorik
    Orang tua atau pendamping harus mempertimbangkan beberapa kondisi yang dapat menghalangi aktivitas anak dengan disabilitas sensorik. Misalkan anak difabel netra harus mengetahui bentuk atau letak ruangan di tempat baru untuk memudahkan mobilitas.

    Letakkan barang yang biasa digunakan oleh anak dalam satu tas dan jangan memindahkannya tanpa memberi tahu anak. Jika anak mengalami gangguan pendengaran, orang tua harus rajin berkomunikasi mengenai apa saja yang anak butuhkan. Orang tua sebaiknya tidak menyimpulkan sendiri apa kebutuhan anak tanpa berkomunikasi.

    Bila perlu siapkan barang cadangan yang biasa anak gunakan dalam satu tas, sehingga anak bisa berkegiatan dengan nyaman di tempat barunya. Tas siaga juga perlu diisi alat pengampu, seperti tongkat putih, alat bantu dengar, dan komponen penunjangnya.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  • Mengungsi bersama anak dengan disabilitas intelektual dan gangguan emosional
    Orang tua harus mempertimbangkan sebuah ruangan relaks bagi anak. Kondisi tertentu, seperti intensitas cahaya dan suhu ruangan menjadi kondisi yang wajib dipertimbangkan. Musababnya, anak dengan disabilitas intelektual atau gangguan emosional akan merasa tidak nyaman dengan kondisi tempat baru yang terlalu panas, ramai, atau terang.

    Suasana ini dapat mempengaruhi aktivitas dan tingkah laku anak. Kondisi yang tidak nyaman di pengungsian mudah memicu tantrum dan sesak napas pada anak dengan disabilitas intelektual dan gangguan emosional.

Dari semua persiapan serta kondisi yang sudah dipertimbangkan, ada satu hal lain yang tak kalah penting dan jangan terlewat. Tetaplah berkonsultasi dan berkomunikasi dengan dokter serta terapis anak. Ingatlah bahwa proses terapi rutin yang telah dijalani anak berkebutuhan khusus jangan sampai terhenti dalam jangka yang lama. Terapi yang tertunda terlalu lama akan memicu kemunduran kondisi fisik atau psikologis anak.

Baca juga:
2 Hal Penting Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Selama Belajar Online

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

3 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


Antisipasi Gempa Susulan, Warga Bawean Diminta Tempati Pos Pengungsian

5 hari lalu

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (kedua kiri) meninjau pos pengungsian mandiri milik warga di Desa Tanjung Anyar, Bawean, Gresik, Sabtu malam, 23 Maret 2024. ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin
Antisipasi Gempa Susulan, Warga Bawean Diminta Tempati Pos Pengungsian

Hingga Sabtu pukul 18.00 WIB tercatat kerusakan bangunan akibat gempa Bawean mencapai 4.304.


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

7 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

8 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

17 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

17 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

Orang tua selalu mengontrol, menyalahkan, terlalu mengkritik, mengabaikan. Berikut tanda-tanda Anda hidup dengan orang tua toxic.


Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

18 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

Menurut dokter anak, orang tua tidak memberikan makanan dan minuman berpemanis berlebihan dan makanan cepat saji atau instan saat buka puasa dan sahur


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

18 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

22 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?