TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa bencana alam kerap memaksa masyarakat untuk mengungsi. Tak peduli apapun kondisinya, mereka harus berada di tempat aman dan tercukupi. Termasuk anak berkebutuhan khusus, semestinya mendapatkan tempat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus sebaiknya memahami apa saja kebutuhan anak mereka dan memperhatikan bagaimana kondisi di pengungsian. Berikut panduan bagi orang tua dan pendamping ketika mengungsi bersama anak berkebutuhan khusus, seperti dikutip dari situs yourstoragefinder, Selasa 20 April 2021.
- Mengungsi dengan anak pengguna kursi roda
Kondisi pertama yang harus diperhatikan adalah aksesibilitas di tempat baru. Ketimbang berada di barak pengungsian, biasanya orang tua memilih tinggal sementara di rumah sanak famili atatu hotel. Namun yang penting bukanlah tempat, melainkan aksesibilitasnya.Akan berbahaya jika anak mengungsi di tempat yang tidak terakses. Musababnya, anak tidak dapat berpindah tanpa bantuan orang tua atau pendamping. Sebab itu, prioritaskan ketersediaan akses di tempat pengungsian agar anak terlindungi dengan baik. Pastikan tersedia jalur landai atau pilih ruangan di lantai dasar untuk memudahkan anak keluar masuk ruangan.
- Mengungsi bersama anak dengan disabilitas sensorik
Orang tua atau pendamping harus mempertimbangkan beberapa kondisi yang dapat menghalangi aktivitas anak dengan disabilitas sensorik. Misalkan anak difabel netra harus mengetahui bentuk atau letak ruangan di tempat baru untuk memudahkan mobilitas.Letakkan barang yang biasa digunakan oleh anak dalam satu tas dan jangan memindahkannya tanpa memberi tahu anak. Jika anak mengalami gangguan pendengaran, orang tua harus rajin berkomunikasi mengenai apa saja yang anak butuhkan. Orang tua sebaiknya tidak menyimpulkan sendiri apa kebutuhan anak tanpa berkomunikasi.
Bila perlu siapkan barang cadangan yang biasa anak gunakan dalam satu tas, sehingga anak bisa berkegiatan dengan nyaman di tempat barunya. Tas siaga juga perlu diisi alat pengampu, seperti tongkat putih, alat bantu dengar, dan komponen penunjangnya.
IklanScroll Untuk Melanjutkan - Mengungsi bersama anak dengan disabilitas intelektual dan gangguan emosional
Orang tua harus mempertimbangkan sebuah ruangan relaks bagi anak. Kondisi tertentu, seperti intensitas cahaya dan suhu ruangan menjadi kondisi yang wajib dipertimbangkan. Musababnya, anak dengan disabilitas intelektual atau gangguan emosional akan merasa tidak nyaman dengan kondisi tempat baru yang terlalu panas, ramai, atau terang.Suasana ini dapat mempengaruhi aktivitas dan tingkah laku anak. Kondisi yang tidak nyaman di pengungsian mudah memicu tantrum dan sesak napas pada anak dengan disabilitas intelektual dan gangguan emosional.
Dari semua persiapan serta kondisi yang sudah dipertimbangkan, ada satu hal lain yang tak kalah penting dan jangan terlewat. Tetaplah berkonsultasi dan berkomunikasi dengan dokter serta terapis anak. Ingatlah bahwa proses terapi rutin yang telah dijalani anak berkebutuhan khusus jangan sampai terhenti dalam jangka yang lama. Terapi yang tertunda terlalu lama akan memicu kemunduran kondisi fisik atau psikologis anak.
Baca juga:
2 Hal Penting Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Selama Belajar Online