TEMPO.CO, Jakarta - Atlet renang difabel Papua yang akan terjun dalam Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas 2021 akan menjalani pemusatan latihan di Palembang, Sumatera Selatan.
Ketua National Paralympic Committee atau NPC Papua, Jaya Kusuma mengatakan sebagai tuan rumah Pekan Paralimpiade Nasional 2021, Papua ingin menampilkan atlet-atlet terbaiknya. "Dengan begitu mereka bisa memenuhi pundi-pundi medali emas dalam agenda olahraga empat tahunan ini," kata Jaya Kusuma seperti dikutip dari laman Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, Selasa 6 April 2021.
Pada Pekan Paralimpiade Nasional XVI, kata dia, kontingen Papua akan turun di semua cabang olahraga yang dipertandingkan. Terlebih NPC menargetkan atletnya masuk tiga besar, bahkan juara umum. Dan cabang olahraga yang diharapkan menjadi lumbung emas adalah renang.
"Atlet renang Papua akan menjalani pemusatan latihan selama tujuh bulan di eks-venue Asian Games Indonesia 2018, Aquatik Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan," kata Jaya Kusuma. Mereka memilih Aquatik Jakabaring sebagai lokasi pelatihan karena fasilitasnya lengkap seperti wisma atlet dan pusat kebugaran.
"Kami ingin semua atlet bisa berlatih dan memberikan yang terbaik bagi Papua di ajang Pekan Paralimpiade Nasional," katanya. Selain fasilitas yang belum memadai, menurut Jaya Kusuma, atlet yang berlatih di 'kandang'nya cenderung kurang disiplin.
Renang merupakan cabang olahraga unggulan atlet Papua. Target mereka meraih 45 emas dari 166 nomor. Selain renang, atlet difabel Papua juga berlatih di sejumlah pusat pelatihan di berbagai daerah. Misalkan altet difabel untuk cabang olahraga angkat berat berlatih di Balikpapan, Kalimantan Timur; tenis lapangan kursi roda di Jakarta.
Adapun atlet difabel untuk cabang olahraga judo tunanetra, bocia, dan bulu tangkis berlatih di Solo, Jawa Tengah. Sementara cabang olahraga lain tetap berlatih di Jayapura, Papua.
Baca juga:
Inspirasi dari Atlet Difabel agar Penyandang Disabilitas Giat Olahraga