Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Difabel Mental Masih Ditelantarkan Keluarga Meski Sudah Sembuh

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Ilustrasi difabel. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas,  Kementerian Sosial, Eva Rahmi Kasim mengatakan masih banyak difabel mental yang ditelantarkan keluarganya meski sudah sembuh dari masa relapse atau kekambuhan. Penelantaran ini berakibat penyandang disabilitas mental kembali kambuh dan terlunta-lunta di jalan.

Eva Rahmi mengatakan penelantaran tersebut umumnya karena keluarga tidak dapat atau belum memahami bagaimana cara merawat anggota keluarga yang menyandang disabilitas mental. "Keluarga terpengaruh stigma atau tidak siap atas konsekuensi yang timbul saat penyandang disabilitas mental mengalami relapse," kata Eva Rahmi dalam diskusi daring bertajuk Upaya Perlindungan dan Pencegahan Tindak Kekerasan Serta Tidak manusiawi kepada Penyandang Disabilitas Mental, Rabu, 25 Maret 2021.

Penelantaran oleh keluarga membuat banyak difabel mental yang tidak diketahui identitasnya. Bahkan pada beberapa kasus, Eva Rahmi mengidentifikasi keluarga justru sengaja menelantarkan anggota keluarga disabilitas mental.

Salah satu upaya Kementerian Sosial untuk mengakomodasi identitas penyandang disabilitas mental terlantar adalah melakukan perekaman data melalui kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Setelah data terekam, kemudian penyandang disabilitas mental dibawa ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan psikiatri dan menjalani rehabilitasi sosial di shelter atau rumah antara.

Tahapan-tahapan itu, menurut Eva Rahmi, supaya penyandang disabilitas mental dapat masuk ke dalam fase tenang hingga siap kembali ke masyarakat. Beberapa balai rehabilitasi sosial telah mengambil bagian dari beberapa tahapan yang harus dijalani difabel mental tadi.

Contohnya, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental Phala Martha, Sukabumi, Jawa Barat, memiliki sekitar 20 difabel mental tanpa identitas. Saat ini para penyandang disabilitas mental itu masuk tahap pemberdayaan dan berhak mendapat penghasilan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eva Rahmi melanjutkan, terdapat sekitar 750 pendamping dalam proses rehabilitasi difabel mental di seluruh Indonesia. "Kami memiliki pekerja sosial yang memiliki kualifikasi pendidikan sarjana sebanyak 163 orang dan 600 orang di bawah pendidikan sarjana," kata Eva.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Kementerian Kesehatan, Siti Khalimah mengatakan, kendati rehabilitasi sosial menjadi tindak lanjut penanganan difabel mental, sistem pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia masih terpusat di rumah sakit jiwa.

Sementara masih banyak wilayah di Indonesia yang belum memiliki layanan untuk difabel mental, semisal rumah sakit jiwa atau klinik psikiatri. "Ada sekitar 4.400 layanan kesehatan jiwa di seluruh wilayah Indonesia, namun ada lima provinsi di Indonesia yang belum memiliki rumah sakit jiwa," kata Siti Khalimah.

Baca juga:
Angka Pemasungan Difabel Mental Bertambah 20 Persen Selama Pandemi Covid-19

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

6 hari lalu

Justin, seekor anjing, diberi ijazah lulus kuliah bersama tuan yang dilayaninya, Grace Mariani, mahasiswa di Universitas Seton Hall, New Jersey, Amerika Serikat. Foto/twitter
Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

Universitas menyatakan merayakan dedikasi si anjing yang bukan hanya membantu tuannya, tetapi juga menghadiri semua kelasnya.


Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

14 hari lalu

Neuroscience Research. Foto: Health Innovation Manchester.
Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

Gert-Jan Oksam, penyandang difabel keterbatasan gerak dapat berjalan kembali ketika menjalani operasi penanaman implan di batang otaknya.


Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

14 hari lalu

Sejumlah warga menebang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang di Kota Kupang, NTT, Senin, 5 April 2021. Badai siklon Seroja diperkirakan akan masih menerjang NTT dan sekitarnya pada Selasa, 6 April 2021. ANTARA/Kornelis Kaha
Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

Maria Yasinta merupakan salah satu penyandang disabilitas saat badai Seroja melanda NTT pada 2021 yang menyebabkan banjir bandang.


Mas Dhito Beri Ruang untuk Penyandang Disabilitas saat Konser

26 hari lalu

Mas Dhito Beri Ruang untuk Penyandang Disabilitas saat Konser

Bupati Kediri berupaya menumbuhkan budaya untuk memperhatikan kaum disabilitas.


Perusahaan di Depok Wajib Pekerjakan Dua Persen Karyawan Penyandang Disabilitas

36 hari lalu

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. Shutterstock
Perusahaan di Depok Wajib Pekerjakan Dua Persen Karyawan Penyandang Disabilitas

Dengan perda ini, Pemkot Depok harus memperhatikan fasilitas yang ramah disabilitas setiap melakukan pembangunan.


Yudo Andreawan Menjalani Perawatan di RSJ Grogol, Kasus Hukum Tetap Berjalan

37 hari lalu

Yudo Andreawan. Foto/twitter
Yudo Andreawan Menjalani Perawatan di RSJ Grogol, Kasus Hukum Tetap Berjalan

Hasil observasi tim dokter RS Polri merekomendasikan Yudo Andreawan, tersangka kasus penganiayaan, untuk dirawat di RSJ Grogol.


ANZAC Day Cara Australia Mencintai Veteran Perang Tua dan Disabilitas

44 hari lalu

Veteran yang menjadi Penyandang disabilitas akibat perang. Veteran dengan disabilitas ini mengikuti parade  pada peringatan ANZAC Day di St. George Teerrace, Perth,Selasa 25 April 2023. Foto: TEMPO| Cheta Nilawaty.
ANZAC Day Cara Australia Mencintai Veteran Perang Tua dan Disabilitas

Para veteran perang ini dihormati dan disayangi warga lantaran berjasa pada beberapa pertempuran di era Perang Dunia I dan II di ANZAC Day.


Merry Utami dapat Grasi dari Jokowi, Apa Bedanya dengan Amnesti, Abolisi, dan Rehabilitasi?

54 hari lalu

Relawan melakukan aksi damai meminta Presiden Jokowi mengabulkan grasi bagi Merry Utami di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Senin, 1 November 2021. Saat di bandara Soekarno-Hatta, Merry dititipkan tas oleh milik teman dari Jerry, ternyata tas tersebut berisi 1,1 kg heroin. TEMPO/Muhammad Hidayat
Merry Utami dapat Grasi dari Jokowi, Apa Bedanya dengan Amnesti, Abolisi, dan Rehabilitasi?

Merry Utami dapat grasi dari Jokowi. Lalu apa bedanya dengan amnesti, abolisi, dan rehabilitasi?


Pemkot Jaksel Angkut 404 PPKS di Jalanan untuk Dibawa ke Panti Sosial

4 April 2023

Petugas Satuan Polisi Pamong Praha (Satpol PP) melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di sekitar Wilayah Menteng, Jakarta, Kamis (19/07). Razia tersebut dilakukan untuk mengurangi gepeng yang menjamur saat bulan suci Ramadhan. TEMPO/Dasril Roszandi
Pemkot Jaksel Angkut 404 PPKS di Jalanan untuk Dibawa ke Panti Sosial

Pemkot Jakarta Selatan mengangkut 404 PPKS seperti gelandangan, pengemis dan disabilitas mental untuk dibawa ke panti sosial.


Kabupaten Tangerang Minta Disabilitas Dapat Jatah 1 Persen Lapangan Kerja di Perusahaan

27 Maret 2023

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. Shutterstock
Kabupaten Tangerang Minta Disabilitas Dapat Jatah 1 Persen Lapangan Kerja di Perusahaan

Kabupaten Tangerang meminta agar setiap perusahaan di daerah itu untuk menyediakan lowongan kerja 1 persen bagi kelompok penyandang disabilitas.