Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perempuan Difabel Rungu dan Tuli Paling Rentan Masuk Jebakan di Media Sosial

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia atau HWDI Jambi, Ratumas Dewi mengatakan perempuan difabel rungu dan tuli paling rentan masuk jebakan di media sosial. Penyebabnya, menurut dia, ada keterbatasan dalam memahami bahasa yang digunakan di media sosial, sehingga mereka kerap salah dalam memahami sesuatu.

"Salah paham ini ada yang berujung pada pelecehan seksual," kata Ratumas Dewi dalam diskusi Indonesia Digital Ramah Disabilitas yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Bakti, Jumat 26 Maret 2021. Beberapa pernyataan jebakan yang kerap muncul di media sosial dan mempengaruhi tunarungu dan tuli adalah ajakan untuk bertemu.

Ratumas mencontohkan, "Kuy, kita kopdar!" Orang yang mendapatkan ajakan ini bisa jadi berpikir kalau orang yang mengajaknya menyukainya. Sementara orang yang mengajak bertemu ini mungkin hanya iseng, sedang butuh teman, atau jangan-jangan tengah mencari mangsa.

Terlebih saat melihat foto profil orang tersebut di media sosial, hanya tampak yang ganteng dan cantik, latar yang indah, serta kegiatan mengasyikkan demi pencitraan dan memikat orang lain. Padahal di balik itu, mungkin saja ada perangkap. "Ini yang sering tidak dipahami oleh penyandang disabilitas yang relatif polos," kata Ratumas. "Berbagai pencitraan dan percakapan yang melenakan membuat mereka mudah dirayu dan dibohongi."

Ratumas menjelaskan, tunarungu dan tuli biasanya memahami bahasa yang baku dalam berkomunikasi di media sosial. Hanya sedikit yang mengerti bahasa serapan dan bahasa gaul. Akibatnya, mereka kerap terjebak dalam percakapan yang tidak dipahami dan tanpa sadar perbincangannya mengarah pada pelecehan seksual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebanyakan penyandang disabilitas juga memiliki keterbatasan pengalaman bersosialisasi dan komunikasi dengan orang luar. Hal itu yang membuat mereka lebih rentan tertipu di media sosial. Ratumas membeberkan sejumlah hambatan bagi difabel dalam mengakses informasi di dunia digital.

Bagi tunarungu dan tuli misalkan, masih banyak video yang belum dilengkapi deskripsi dan bahasa yang digunakan sulit dipahami. Tunanetra kesulitan membaca informasi dalam konten yang tidak adaptif dengan aplikasi pembaca layar di gawai mereka. Biasanya konten ini berupa gambar, foto, atau dokumen tertentu. Kemudian tunagrahita kesulitan memahami bahasa dan penggunaan gambar yang kurang menarik.

Ratumas menyampaikan sejumlah solusi untuk melindungi difabel saat memanfaatkan teknologi digital. Jalan keluarnya, menurut dia, menggunakan bahasa sederhana dan tidak banyak memanfaatkan kata serapan. Memberikan diskripsi pada video, menggunakan warna-warna yang tidak menyolok, dan menggunakan gambar sederhana dan menarik. "Jangan menggunakan 'captcha' saat masuk ke situs di internet," katanya.

Baca juga:
Angkie Yudistia Berbagi 5 Tips Orang Tua Difabel Berkomunikasi dengan Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Bikin Konten Media Sosial Berkualitas, Dosen UM Surabaya Paparkan 6 Hal Ini

2 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Cara Bikin Konten Media Sosial Berkualitas, Dosen UM Surabaya Paparkan 6 Hal Ini

Membuat konten yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting agar konten yang disampaikan di media sosial dapat menarik pengguna media sosial.


Tips Psikolog untuk Atasi Emosi Negatif Akibat Kampanye di Media Sosial

2 hari lalu

Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
Tips Psikolog untuk Atasi Emosi Negatif Akibat Kampanye di Media Sosial

Psikolog membagi tips agar tak mudah tersulut emosi saat melihat unggahan media sosial kala kampanye Pemilu 2024.


Dosen Psikologi UGM Bagi Tips Tak Mudah Emosi pada Unggahan Kampanye di Media Sosial

2 hari lalu

Kampanye Pemilu 2024 Dimulai, Ini Sejumlah Larangan yang Tak Boleh Dilakukan
Dosen Psikologi UGM Bagi Tips Tak Mudah Emosi pada Unggahan Kampanye di Media Sosial

Dosen Psikologi UUGM Novi Poespita Candra membagikan sejumlah tips agar masyarakat tidak mudah tersulut emosi pada unggahan kampanye Pemilu 2024.


Hari Pertama Kampanye, Ini Kata Wamendag soal Dampaknya ke UMKM

4 hari lalu

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPP AMPI) Jerry Sambuaga saat ditemui usai acara Rapat Pleno AMPI di Hutan Kota, Jakarta pada Kamis, 19 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Hari Pertama Kampanye, Ini Kata Wamendag soal Dampaknya ke UMKM

Hari ini menjadi hari pertama dimulainya kampanye Pilpres 2024. Bagaimana dampaknya terhadap pelaku UMKM?


Arti Salam 3 Jari Ganjar Pranowo, Mirip Adegan di Film The Hunger Games

8 hari lalu

Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo (ketiga kanan) berswafoto dengan peserta usai menghadiri diskusi interaktif Capres 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 18 November 2023. Diskusi yang digelar melalui sarasehan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut untuk mendengarkan gagasan para capres tentang demokrasi dan ekonomi yang dihadiri oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, sementara Prabowo Subianto berhalangan hadir.  ANTARA FOTO/Arnas Padda
Arti Salam 3 Jari Ganjar Pranowo, Mirip Adegan di Film The Hunger Games

Salam tiga jari yang dilakukan Ganjar Pranowo memiliki makna tersendiri.


Batal Diskusi di Muhammadiyah, Tagar Prabowo Gibran Takut Debat Menggema di X

8 hari lalu

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka usai menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023. TEMPO/Han Revanda Putra.
Batal Diskusi di Muhammadiyah, Tagar Prabowo Gibran Takut Debat Menggema di X

Tagar PrabowoGibranTakutDebat menjadi trending topic di media sosial X (dulu Twitter) pada Kamis, 23 November 2023.


Bawaslu Awasi Akun Medsos Peserta Pemilu yang Terdaftar di KPU maupun Akun Bodong

8 hari lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu) Rahmat Bagja memberikan keterangan saat Tik Tok Indonesia dan Bawaslu jalin kerja sama untuk mendorong integritas pemilu 2024 di kantor Bawaslu, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 18 September 2023.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bawaslu Awasi Akun Medsos Peserta Pemilu yang Terdaftar di KPU maupun Akun Bodong

Bawaslu mengatakan akan melakukan pengawasan terhadap akun media sosial peserta Pemilu maupun akun bodong yang ikut mengampanyekan figur tertentu


Teten Sebut Indonesia Dipuji Dunia karena Berhasil Tutup TikTok Shop: Amerika Saja Tidak Bisa

9 hari lalu

Explain: Siapa Untung Setelah TikTok Shop Ditutup
Teten Sebut Indonesia Dipuji Dunia karena Berhasil Tutup TikTok Shop: Amerika Saja Tidak Bisa

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Indonesia dipuji oleh dunia karena berhasil melarang TikTok Shop di Indonesia.


Mengenal TikTok, Aplikasi Media Sosial yang Populer di Dunia

9 hari lalu

TikTok adalah salah satu platform media sosial yang populer di seluruh dunia yang dilengkapi dengan berbagai fitur menarik di dalamnya. Foto: Canva
Mengenal TikTok, Aplikasi Media Sosial yang Populer di Dunia

TikTok adalah salah satu platform media sosial yang populer di seluruh dunia yang dilengkapi dengan berbagai fitur menarik di dalamnya.


Fungsi Parasetamol Tentu Tidak Termasuk untuk Mengempukkan Daging , Ini Bahayanya

9 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Fungsi Parasetamol Tentu Tidak Termasuk untuk Mengempukkan Daging , Ini Bahayanya

Fungsi parasetamol tentu tidak termasuk untuk mengempukkan daging. Saat digunakan memasak, parasetamol akan pecah menjadi zat beracun. Ini bahayanya.