TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden melanjutkan program American Relief Plan untuk mendukung penyandang disabilitas selama pandemi Covid-19. Joe Biden telah mengajukan anggaran program tersebut ke Senat Amerika.
Mengutip Forbes, berikut lima rencana Joe Biden dalam program American Relief Plan yang dapat mendukung penyandang disabilitas dan patut dipertimbangkan oleh senat:
- Bantuan keuangan
American Relief Plan menyediakan bantuan tunai sebesar USD 1.400 (sekitar Rp 19,7 juta) bagi penyandang disabilitas selama pandemi Covid-19. Dana ini sudah mulai dibayarkan pada Desember 2020 dan berlangsung simultan sampai September 2021, hingga stimulus keuangan per individu mencapai USD 2.000 (sekitar Rp 28,1 juta). 'Bansos' ala Amerika Serikat ini mencakup bantuan sewa tempat tinggal, tunjangan pengangguran, dan program darurat lainnya. - Stimulus tanggungan untuk orang dewasa
Dana stimulus ini untuk orang dewasa yang berada di bawah tanggungan orang dewasa lainnya, misalnya anak yang sudah dewasa dan berkeluarga menanggung lansia difabel. Stimulus ini penting untuk membantu keluarga inti yang memiliki tanggungan tambahan berupa orang dewasa sakit atau menyandang disabilitas. Stimulus untuk tanggungan orang dewasa ini menjadi tujuan utama legislatif dalam penyediaan akomodasi bagi komunitas disabilitas sejak pandemi merebak. - Pembukaan kembali sarana belajar secara langsung
Pembelajaran online bagi sebagian anak akan sangat membantu. Namun bagi orang tua dengan anak dan anak berkebutuhan khusus, belajar online merupakan tantangan besar. Terutama bila aksesibilitas bagi difabel dalam proses belajar mengajar belum tersedia secara maksimal.Pembelajaran secara daring dapat menurunkan kualitas pendidikan anak berkebutuhan khusus. Sebab itu, American Relief Plan mencoba memberikan mekanisme khusus agar pembelajaran tatap muka bagi anak berkebutuhan khusus tetap dapat dilakukan dalam protokol kesehatan dan aman.
- Penghentian upah minimum
Pada Agustus 2020, Komisi Hak Sipil Amerika Serikat merekomendasikan penghapusan upah sub-minimum nasional secara bertahap. Upah sub-minimum adalah ketentuan perusahaan dalam membayar pekerja dari kelompok tertentu dengan lebih rendah, salah satunya kelompok pekerja penyandang disabilitas.IklanScroll Untuk MelanjutkanSejak pertengahan 1990-an, banyak perusahaan yang menghapus ketentuan ini. Bahkan delapan negara bagian sudah menghapus aturan tentang upah sub-minimum. Meski tidak berkaitan langsung dengan dampak pandemi Covid-19, penghapusan aturan sub-minimum membantu kehidupan pekerja dengan disabilitas di masa pandemi Covid-19.
- Tambahan dana untuk pendampingan dan layanan ke rumah
Layanan ke rumah-rumah penyandang disabilitas dan komunitas difabel atau Home and Community Based Services merupakan kategori layanan yang diberikan secara khusus kepada kelompok tertentu, seperti panti jompo atau ragam disabilitas yang bergntung pada pendampingan.Layanan ini dapat berupa kombinasi medis, semi-medis, dan non-medis sederhana yang diberikan kepada penyandang disabilitas di rumah atau apartemen. Tak hanya penyandang disabilitas, pelayanan ini dapat dimanfaatkan oleh orang dewasa dengan kondisi kronis, seperti lansia atau pasien stroke.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menaruh perhatian besar terhadap isu sosial. Rekam jejak kehidupan pribadi membuat Joe Biden amat memperhatikan bidang kesehatan dan aksesibilitas difabel. Kampanyenya juga mampu menarik simpati kelompok penyandang disabiliitas
Baca juga: 5 Sisi Personal Joe Biden yang Tak Banyak Diketahui Orang