TEMPO.CO, Jakarta - Professor Yoshiko Okuyama dari Hawaii University mengenalkan karakter karun Jepang atau manga yang merepresentasikan difabel. Pada Mei 2020, Yoshiko Okuyama meluncurkan buku berjudul Reframing Disability in Manga yang menceritakan ragam kondisi penyandang disabilitas melalui manga.
Dalam buku tersebut, Yoshiko menyampaikan kehidupan penyandang disabilitas dengan sindrom Asperger dan gangguan penglihatan. Sebagian besar karakter dalam buku ini diambil dari cerita asli para penyandang disabilitas ketika mereka harus menghadapi berbagai tantangan dalam aksesibilitas.
"Saya termotivasi membuat buku ini berangkat dari pengalaman pribaadi saat merawat anggota keluarga difabel," kata Yoshiko seperti tertulis di situs resmi Hawaii University pada Kamis, 7 Januari 2021. Dulu Yoshiko bercita-cita jadi seniman komik atau manga. Kini impian itu terwujud sekaligus mengajar mata kuliah manga.
Yoshiko tak sembarangan dalam menciptakan karakter dalam manga yang dia buat. Yoshiko menjelaskan, profil karakter difabel dalam manga diambil dari penelitian terhadap 50 studi kasus yang melibatkan penyandang disabilitas. Masing-masing kasus kemudian dibuat edisi manga tersendiri dengan pendekatan pemberdayaan.
Pembuatan karakter manga ini merupakan hasil karya kedua Yoshiko Okuyama. Sebelumnya, dia menulis buku mengenai penyandang disabilitas. Dalam lima tahun terakhir, buku Yoshiko mampu mengubah paradigma sosial masyarakat Jepang mengenai Shogai -istilah difabel dalam budaya Jepang.
Menurut beberapa aktivis disabilitas di Jepang, buku Yoshiko Okuyama berhasil menyebarkan pesan positif tentang keberagaman. Yoshiko mencoba menggali nilai keberagaman yang tertanam dalam manga. "Buku ini telah diadopsi untuk studi di Asia," demikian tertulis dalam ulasan buku.