Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Dua Sahabat Tunanetra dalam Film Sejauh Kumelangkah Versi Audio Deskripsi

Poster film Sejauh Ku Melangkah. Foto: Jaff-Filmfest
Poster film Sejauh Ku Melangkah. Foto: Jaff-Filmfest
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film dokumenter Sejauh Kumelangkah menyediakan fitur audio deskripsi untuk memudahkan penonton tunanetra memahami jalan ceritanya. Audio deskripsi dalam film garapan sutradara Ucu Agustin itu berhasil menggambarkan adegan tanpa dialog.

Salah satu adegan berkesan yang dideskripsikan melalui suara tanpa mengurangi konteks cerita adalah saat tokoh Salsa, siswi tunanetra duduk sebangku dengan siswi tuli bernama Fatia di kelas. Salsa dan Fatia mengenyam pendidikan di sekolah inklusi, di mana seharusnya semua murid difabel maupun non-difabel duduk berbaur di dalam kelas.

"Saya tidak mengerti bahasa Fatia, jadi kami berkomunikasi dengan menggunakan aplikasi pesan instan WhatsApp," kata Indri Alifia Syalsabila atau akarab dipanggil Salsa, difabel netra yang diangkat kisah hidupnya dalam film dokumenter Sejauh Kumelangkah, saat pemutaran perdana secara virtual, Sabtu 2 Januari 2021.

Audio deskripsi adegan tersebut dapat menggambarkan tak biasanya cara berkomunikasi antara Salsa dengan Fatia. Bagi orang yang tidak mengerti akan melihat Salsa dan Fatia seperti tidak saling berinteraksi karena masing-masing sibuk dengan ponselnya. Padahal Fatia mengetik pesan untuk Salsa, Salsa mendengarkan pesan suara dari ponselnya, dan begitu cara mereka berkomunikasi.

Sutradara film dokumenter tentang penyandang disabilitas, Sejauh Kumelangkah, Ucu Agustin. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Sejauh Kumelangkah merupakan film dokumenter pertama di Indonesia yang menggunakan fitur audio deksipsi dan closed caption sehingga dapat diakses penonton dengan disabilitas sensorik Netra dan Tuli. Film ini mengangkat kampanye Indonesia Inklusif, yaitu kesetaraan terhadap penyandang disabilitas khususnya di bidang pendidikan melalui ruang diskusi film.

"Saya berharap semua penyandang disabilitas memperoleh kesempatan yang sama dalam berbagai segi kehidupan," kata Ucu Agustin mengenai tujuan kampanye pemutaran film dokumenter Sejauh Kumelangkah. "Harus digarisbawahi bahwa difasilitasi itu berbeda dengan dikasihani."

Film Sejauh Kumelangkah juga membandingkan ketersediaan akses di segala bidang bagi Tunanetra di Amerika dan Indonesia melalui jalinan persahabatan Salsa dengan Dea. Sejak berusia 5 tahun, orang tua Dea atau Andrea Carla Darmawan memboyongnya ke Amerika Serikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Audio deskripsi paling jelas tentang tokoh Dea adalah saat dia menjalani kemah musim panas atau summer camp. Deskripsi suara menggambarkan adegan tanpa dialog saat Dea bermain flying fox dan ketika memperkirakan waktu mencuci melalui telinga.

Fitur audio deskripsi dalam film ini sekaligus menerjemahkan bahasa Inggris Dea ke bahasa Indonesia. Sebelumnya, aksesibilitas ini belum terakomodasi dalam program menonton bioskop bisik. "Di rumah aku semua sudah tersedia dengan baik, tapi aku belum tentu memiliki life skill untuk melakukan kegiatan seperti mencuci pakaian sendiri, seperti yang dilakukan Salsa, karena itu aku masih harus belajar dan memilih untuk bisa hidup mandiri," kata Dea.

Cuplikan trailer film Sejauh Kumelangkah. Youtube

Film Sejauh Kumelangkah memberikan gambaran bahwa di Amerika, kemandirian dapat menjadi sebatas pilihan, namun penyediaan akses bagi penyandang disabilitas adalah kewajiban. Sebagai Tunanetra total, Dea juga sempat belajar mengendarai mobil, kegiatan yang hampir tidak mungkin dilakukan Tunanetra di Indonesia.

Tidak hanya melibatkan dua difabel Netra sebagai pemeran utama, Ucu Agustin menggandeng mantan personel Efek Rumah Kaca, Adrian Yunan Faisal yang juga menyandang disabilitas Netra. Dua lagu Adrian Yunan berjudul Tak Ada Histeria dan Sebelah Mata menjadi soundtrack film, melengkapi proses inklusi film ini.

"Kedua lagu itu saya buat ketika mengalami ketunanetraan. Dari awal pandangan yang ada lalu lama-kelaman hilang," kata Adrian Yunan. "Setelah gelap ternyata tidak apa apa, tidak ada histeria."

Film Sejauh Kumelangkah meraih Piala Citra 2019 untuk kategori dokumenter pendek terbaik. Film ini kali pertama dirilis pada September 2019 dalam Indonesia Forum Film New York, Amerika Serikat. Film Sejauh Kumelangkah bercerita tentang dua sahabat Tunanetra, Dea dan Salsa yang tinggal di negara berbeda. Mereka sama-sama berjuang demi memperoleh kesetaraan di berbagai bidang, termasuk pendidikan.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Santri Tunanetra di Palembang Isi Ramadan dengan Perbanyak Hafalan Al Quran

1 April 2023

Ustad Anton Wibisono (paling kanan) sedang menerimah setoran hafalan santrinya di Ponpes Tuna Netra Cahaya Qolbu Palembang. TEMPO/ Parliza Hendrawan
Santri Tunanetra di Palembang Isi Ramadan dengan Perbanyak Hafalan Al Quran

Setiap santri tunanetra akan mendapatkan ilmu baca tulis Al Quran braille, Pendidikan Agama Islam dan ilmu lainnya.


Kisah Tunanetra Pembelajar Al Quran, Jebolan Teknik Informatika dan Kuasai Ilmu Design

29 Maret 2023

Ustad Anton Wibisono (paling kanan) sedang menerimah setoran hafalan santrinya di Ponpes Tuna Netra Cahaya Qolbu Palembang. TEMPO/ Parliza Hendrawan
Kisah Tunanetra Pembelajar Al Quran, Jebolan Teknik Informatika dan Kuasai Ilmu Design

Sejak Desember tahun lalu, Andi Sugianto memutuskan bergabung di Pondok Pesantren Tunanetra Cahaya Qolbu.


Kisah Ayu, Mahasiswi Penyandang Tunanetra Hafal Al-Qur'an dan Raih Juara di Nigeria

10 Februari 2023

Ayu Fajar Lestari. Dok.Kemendikbud
Kisah Ayu, Mahasiswi Penyandang Tunanetra Hafal Al-Qur'an dan Raih Juara di Nigeria

Ayu Fajar Lestari, mahasiswi penyandang tunanetra asal Kediri, Jawa Timur berhasil menorehkan prestasi di tingkat internasional.


Kisah Perjuangan Mahasiwa Disabilitas UNY hingga ULM yang Raih KIP Kuliah

16 Januari 2023

Ervin Ramadhani Savitri berhasil lolos seleksi di Program Studi Universitas Pendidikan Mandalika, Mataram dan memperoleh bantuan pendidikan dari pemerintah berupa KIP Kuliah. Foto : Kemendikbud
Kisah Perjuangan Mahasiwa Disabilitas UNY hingga ULM yang Raih KIP Kuliah

Jilly Floreta, mahasiswa UNY, penyandang disabilitas mental berupa Bipolar Affective Disorder yang raih KIP Kuliah. Simak kisahnya.


Hari Braille Sedunia: Sejarah Penemuan Huruf-huruf Braille

4 Januari 2023

Doodle Ulang Tahun Louis Braille. (Google)
Hari Braille Sedunia: Sejarah Penemuan Huruf-huruf Braille

Huruf Braille ditemukan oleh Louis Braille untuk memenuhi kebutuhan disabilitas netra dan hari kelahiran Louis Braille menjadi Hari Braille Sedunia.


Radio Braille Surabaya Resmi Diluncurkan, Media Inklusif Pertama dari Guru Tunanetra di Surabaya

3 Desember 2022

Pengurus Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) dan AJI Surabaya saat soft launching Radio Braille Surabaya (RBS) di Yayasan Pendidikan Anak Buta, Jalan Gebang Putih Nomor 5, Surabaya, Sabtu, 3 Desember 2022. TEMPO/ Nur Hadi
Radio Braille Surabaya Resmi Diluncurkan, Media Inklusif Pertama dari Guru Tunanetra di Surabaya

Radio Braille Surabaya diinisiasi oleh para guru yang mengabdi di Yayasan Pendidikan Anak Buta yang aktif di Lembaga Pemberdayaan Tunanetra.


Kemendagri Dukung Festival Al Quran Braille dan Dzikir bersama Seribu Tunanetra

2 Desember 2022

Kemendagri Dukung Festival Al Quran Braille dan Dzikir bersama Seribu Tunanetra

Kegiatan berlangsung di Masjid Istiqlal dan berlanjut di Hall Balairung Jakarta.


Sekolah Tunanetra di Uganda Terbakar Tewaskan 11 Orang, Mayoritas Anak-anak

25 Oktober 2022

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Sekolah Tunanetra di Uganda Terbakar Tewaskan 11 Orang, Mayoritas Anak-anak

Sebelas orang, kebanyakan anak-anak, tewas dalam kebakaran di sekolah tunanetra di Uganda


4 Langkah Memasak dengan Kompor Listrik Bagi Disabilitas Netra

27 September 2022

ilustrasi kompor listrik induksi. Shutterstock
4 Langkah Memasak dengan Kompor Listrik Bagi Disabilitas Netra

Kompor Listrik akan aman digunakan digunakan penyandang disabilitas netra bila memperhatikan beberapa bagian ini sebelum memasak.


Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

16 September 2022

Mahasiswa UGM mengembangkan inovasi sebuah tongkat pintar multifungsi untuk deteksi kesehatan dan proteksi bagi lansia dan penyandang tunanetra. Foto : UGM
Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

pengembangan tongkat pintar UGM bermula dari keinginan tim menciptakan alat sederhana dengan banyak fungsi untuk memudahkan lansia dan tunanetra.