Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus yang Melakukan Blocking Area

image-gnews
Ilustrasi difabel. Shutterstock
Ilustrasi difabel. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua atau pendamping anak berkebutuhan khusus mesti pernah mengalami situasi saat anak menolak pembelajaran atau arahan. Ketua Yayasan Biruku Indonesia -organisasi pendampingan anak difabel, Juju Sukmana mengatakan apa yang dilakukan oleh anak berkebutuhan khusus itu disebut blocking area.

"Blocking area ini kerap terjadi pada anak dengan autisme atau disabilitas intelektual sebagai respons alami dalam mempertahankan rasa nyaman mereka," ujar Juju Sukmana dalam diskusi virtual mengenai 'Perlindungan Hak Pendidikan Bagi Anak Penyandang Autisme dan Tuna Grahita Selama Pandemi' yang diadakan ALSA Legal Couching Clinic Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Sabtu 5 Desember 2020.

Salah satu cara anak penyandang disabilitas mental intelektual dan penyandang Autisme mempertahankan rasa nyaman atau aspirasinya dalam berinteraksi adalah menolak konsep yang ditawarkan orang di sekitarnya, termasuk orang tua. Konsep ini dikenal dengan istilah Blocking Area. Blocking area ini terjadi karena anak berkebutuhan khusus tadi memiliki perilaku dan penyikapan berbeda dalam sebuah interaksi.

Perilaku yang berbeda ini sering disalahartikan oleh orang tua atau pendamping anak berkebutuhan khusus. Padahal, perilaku terrsebut muncul sebagai respon atas penyerapan informasi yang berbeda pada anak dengan Autisme dan disabilitas intelektual.

Lantaran tingkat respons blocking area yang cukup tinggi pada anak penyandang Autisme dan disabilitas intelektual ini, orang tua dan pendamping harus konsisten dalam menerapkan aturan perilaku kepada anak. Menurut Juju, bila blocking area masih sering terjadi, orang tua atau pendamping harus mengkaji ulang konsep aturan berperilaku yang sudah diterapkan kepada anak sebelumnya.

"Apalagi cara penyampaian aspirasi anak-anak dengan Autisme dan disabilitas intelektual itu berbeda dengan anak-anak non-difabel," katanya. Akibatnya, orang tua atau pendamping merasa bingung, lelah, dan tak jarang putus asa dalam menghadapi penolakan dari anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konselor yang juga Psikolog Yayasan Biruku Indonesia, Yasmin Mahalia menambahkan, rasa lelah menghadapi gangguan perilaku pada anak dengan Autisme dan disabilitas intelektual adalah fase yang harus dijalani orang tua atau pendamping. Yang penting dipahami oleh orang tua atau pendamping, yakni fase tersebut merupakan bagian dari pembelajaran seumur hidup demi menyelamatkan anak berkebutuhan khusus di masa depan.

"Sebab itu, sebelum orang tua memberikan pendidikan atau terapi kepada anak berkebutuhan khusus, orang tua harus selesai dengan diri mereka dulu," kata Yasmin. Caranya, masuk dan lulus dulu dalam fase penerimaan. Baru kemudian masuk ke fase penataan.

Pada kesempatan itu, Yasmin menjelaskan perbedaan antara Autisme dengan disabilitas intelektual. Menurut Yasmin, Autisme merupakan hambatan perkembangan yang terjadi karena gangguan komunikasi, interaksi sosial, dan akhirnya berlanjut pada gangguan perilaku.

"Cara mendeskripsikan tindakan mereka harus berbeda karena terjadi gangguan fokus dan persepsi penyerapan informasi. Lalu perilaku yang muncul juga berbeda, misalkan tiba tiba menangis," kata Yasmin. Sementara disabilitas intelektual, menurut Yasmin, adalah hambatan berinteraksi dan perilaku yang terjadi karena gangguan kognitif dan intelektual.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

3 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

7 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

8 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

10 hari lalu

Tallulah Willis. Instagram.com/@buuski
Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

17 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

17 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

Orang tua selalu mengontrol, menyalahkan, terlalu mengkritik, mengabaikan. Berikut tanda-tanda Anda hidup dengan orang tua toxic.


Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

18 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

Menurut dokter anak, orang tua tidak memberikan makanan dan minuman berpemanis berlebihan dan makanan cepat saji atau instan saat buka puasa dan sahur


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

18 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

22 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?