Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inspirasi dari Atlet Difabel agar Penyandang Disabilitas Giat Olahraga

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Leani Ratri Oktilla, atlet bulu tangkis tunadaksa Asian Para Games 2018. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga
Leani Ratri Oktilla, atlet bulu tangkis tunadaksa Asian Para Games 2018. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengkampanyekan #olahragatanpabatas untuk mengajak masyarakat berolahraga, termasuk penyandang disabilitas. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mengatakan olahraga bermanfaat bagi jiwa dan raga, seperti membantu menjaga pikiran agar tetap positif, memperkuat imunitas tubuh agar terhindar dari penyakit, serta dapat berkontribusi menjadi prestasi yang membanggakan.

"Kami mengajak teman-teman penyandang disabilitas dan masyarakat luas untuk terus aktif berolahraga, tak hanya selama pandemi Covid-19 saja namun sepanjang waktu," kata Zainudin Amali dalam acara virtual Kampanye Olahraga Tanpa Batas secara virtual pada Jumat, 9 Oktober 2020. "Penyandang disabilitas sudah terbukti menjadi pencetak prestasi dalam berbagai kompetisi olahraga di tingkat nasional maupun internasional."

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali saat memberikan sambutan dalam kampanye Olaharaga Tanpa Batas pada Jumat, 9 Oktober 2020. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga

Sejumlah atlet difabel turut serta dalam kampanye Olahraga Tanpa Batas Tersebut. Mereka di antaranya Leani Ratri Oktilla, atlet bulu tangkis tunadaksa Asian Para Games 2018; Edy Susanto, atlet bulu tangkis tunarungu; Jendi Pangabean, atlet renang tunadaksa Asian Para Games 2018; Edy Johan, atlet basket tunadaksa; dan Fajar Trihadi, atlet renang tunanetra.

Leani Ratri Oktilla mengatakan, salah satu tantangan untuk tetap aktif bergerak dan berolahraga di masa pandemi Covid-19 ini adalah melawan diri sendiri. "Terkadang saya merasa jenuh. Di situ saya menyemangati diri dengan memelihara binatang, kuliah lagi, menylurkan hobi memasak, pokoknya harus berkegiatan," katanya.

Leaani mengatakan penyandang disabilitas yang baru mulai berolahraga atau mencoba menekuni cabang olahraga tertentu membutuhkan dukungan dari lingkungannya. "Enggak semua teman difabel punya mental yang kuat, mereka butuh dorongan dari orang-orang di sekitarnya," katanya. "Olahraga tanpa batas, atlet difabel juga berjuang di tengah keterbatasannya."

Edy Susanto, atlet bulu tangkis tunarungu. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga

Edy Susanto menyarankan penyandang disabilitas yang ingin mahir di cabang olahraga tertentu harus rajin dan selalu semangat berlatih. Edy mengingat kembali pada mulanya dia lebih suka cabang olahraga sepakbola. Namun keinginannya itu bertentangan dengan keluarga yang mendorongnya untuk menekuni cabang olahraga badminton. "Awalnya malas, tapi keluarga terus mendukung dan akhirnya menjadi atlet," ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jendi Pangabean, atlet renang tunadaksa Asian Para Games 2018. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga

Bagi Jendi Panggabean, wajar jika seseorang merasa jenuh atau malas bergerak. "Boleh izin (latihan), tapi jangan lama-lama. Setelah itu latihan lagi," kata Jendi. Untuk mengatasi kejenuhan dia memilih travelling untuk merasakan suasana baru. Mengenai urusan percaya diri, Jendi mengaku tak banyak mengalami tantangan karena sebagai atlet dia harus percaya dengan kemampuan diri dan selalu bersemangat.

Sementara Edy Johan melawan kejenuhan berada di rumah selama pandemi Covid-19 ini dengan membuat kerajinan tangan. Pada kesempatan itu, Edy Johan menunjukkan sebuah miniatur laci yang dia buat dari tongkat es krim. "Banyak kerajinan yang saya pelajari selama pandemi ini," ucapnya.

Edy Johan, atlet basket tunadaksa. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga

Edy Johan juga menghias pekarangan rumahnya dengan bercocok tanam. "Bercocok tanam membuat hati kita senang, meningkatkan imunitas tubuh. Lagipula jadi ada pemandangan saat saya olahraga di depan rumah," katanya.

Fajar Trihadi mengingatkan bahwa olahraga adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan oleh semua orang, tak peduli status sosial dan kondisi fisiknya. "Olahraga tidak memandang usia, miskin atau kaya, tidak memandang fisik seseorang," katanya. "Bagi teman difabel, bagaimanapun keadaannya, kita pasti bisa. Kuncinya kemauan, ketekunan, usaha, dan doa."

Fajar Trihadi, atlet renang tunanetra. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komisi Disabilitas Australia: Masih Ada Warga Anggap Disabilitas Menular

1 hari lalu

Rhonda Galbally, anggota Komisi Disabilitas Australia. Foto: The Sidney Morning Herald.
Komisi Disabilitas Australia: Masih Ada Warga Anggap Disabilitas Menular

Ketakutan terhadap disabilitas muncul ketika orang yang berbadan sehat tidak memiliki hubungan yang kuat dengan penyandang disabilitas.


Atlet Paralimpik Antonius Budianto Meninggal setelah Persembahkan Emas Taekwondo untuk Ogan Ilir

4 hari lalu

Jenazah atlet paralimpic Antonius Budianto disemayamkan di rumah duka di Desa Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.(ANTARA/DiskominfoOI)
Atlet Paralimpik Antonius Budianto Meninggal setelah Persembahkan Emas Taekwondo untuk Ogan Ilir

Atlet paralimpik cabang taekwondo Kabupaten Ogan Ilir, Antonius Budianto, meninggal dunia setelah meraih medali emas pada ajang Peparprov.


PBB Kecam Keputusan Prancis yang Melarang Atlet Kenakan Hijab di Olimpiade Paris 2024

6 hari lalu

Olimpiade Paris 2024. (nbcsports)
PBB Kecam Keputusan Prancis yang Melarang Atlet Kenakan Hijab di Olimpiade Paris 2024

Penolakan PBB terhadap aturan berpakaian di Olimpiade Paris 2024 itu menyoroti pentingnya menghormati pilihan individu dan kebebasan beragama.


Prancis Larang Atlet Kenakan Jilbab di Olimpiade Paris, Picu Protes Keras

6 hari lalu

Atlet judo Arab Saudi, Wojdan Shaherkani, tampil di Olimpiade London 2012 memakai penutup kepala husus pengganti jilbab atau hijab yang dilarang dalam olahraga ini. Reuters
Prancis Larang Atlet Kenakan Jilbab di Olimpiade Paris, Picu Protes Keras

Larangan jilbab bagi atlet Prancis di Olimpiade Paris 2024 yang diumumkan oleh menteri olahraga negara itu telah memicu kemarahan di media sosial.


Asian Games 2023 Pertandingkan Kabaddi, Olahraga dari Epos Mahabharata

7 hari lalu

Atlet Jepang Yumi Kaneko, Eri Kasahara dan Miho Echizenya menghalau atlet Thailand di pertandingan kabaddi putri di Gimnasium Universitas Songdo Global, Incheon, Korsel, 29 September 2014. REUTERS/Olivia Harris
Asian Games 2023 Pertandingkan Kabaddi, Olahraga dari Epos Mahabharata

Kabaddi adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2023 di Hangzhou, China. Berikut sejarah olahraga Kabaddi


4 Fakta Tentang Kurash, Olahraga Unik Asal Uzbekistan yang Ada dalam Asian Games 2023

7 hari lalu

Ilustrasi Olaharga Kurash. (irma.ir)
4 Fakta Tentang Kurash, Olahraga Unik Asal Uzbekistan yang Ada dalam Asian Games 2023

Olahraga kurash menjadi salah satu cabang yang ditampilkan dalam Asian Games 2023. Simak fakta mengenai kurash dalam artikel ini.


Tips Jaga Kesehatan di Tengah Polusi Udara dengan Bantuan Jam Tangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Karlyukav
Tips Jaga Kesehatan di Tengah Polusi Udara dengan Bantuan Jam Tangan

Berikut tiga cara menerapkan hidup sehat di tengah kepungan polusi udara dengan bantuan gawai, terutama jam tangan pintar.


Mengenal Pound Fit, Olahraga Kebugaran yang Lagi Ngetrend

8 hari lalu

Kelas poundfit/Fithub
Mengenal Pound Fit, Olahraga Kebugaran yang Lagi Ngetrend

Pound fit merupakan gabungan latihan dari kardio dan gerakan-gerakan yang terinspirasi dari yoga dan pilates.


Tidur Setelah Berolahraga, Apa Efeknya Untuk Tubuh?

8 hari lalu

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com
Tidur Setelah Berolahraga, Apa Efeknya Untuk Tubuh?

Setelah berolahraga terasa mengantuk atau ingin tidur tersebab respons alami tubuh terhadap aktivitas fisik


Upaya Selasar Sunaryo Art Space Bandung agar Lebih Ramah ke Pengunjung Difabel

10 hari lalu

Ruang pameran dan area Bale Tonggoh di Selasar Sunaryo Art Space Bandung dikembangkan agar lebih ramah ke pengunjung difabel. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Upaya Selasar Sunaryo Art Space Bandung agar Lebih Ramah ke Pengunjung Difabel

Pelataran Bale Tonggoh di sisi kiri sejak gerbang masuk dipasangi ubin khusus untuk mengarahkan difabel netra ke ruangan galeri.