TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, menemukan tiga faktor pemicu terjadinya kondisi disabilitas pada orang dewasa. Tiga faktor itu adalah obesitas, merokok, dan pekerjaan yang mengakibatkan stress.
Para peneliti menemukan tiga faktor pemicu tersebut dari survei yang berlangsung selama 12 tahun, sejak 2003 sampai 2015. Riset ini melibatkan 3.000 responden dari berbagai kelompok usia dan gender. Berdasarkan pengamatan, peneliti menemukan fakta bahwa merokok, obesitas dan pekerjaan fisik yang berat menyumbang 60 persen bertambahnya jumlah penyandang disabilitas dewasa perempuan.
Sebanyak 65 sampai 70 persen pria juga menjadi difabel saat dewasa karena tiga faktor tersebut, termasuk 40 persen penyandang disabilitas manula perempuan, dan 20 sampai 60 persen penyandang disabilitas manula pria. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa tiga faktor tadi memicu percepatan kondisi kedisabilitasan seseorang pada kelompok gender terntentu.
Contoh, kebiasaan merokok dan pekerjaan fisik yang berat menjadi pemicu utama seorang lelaki berumur di bawah 65 tahun mengalami kedisabilitasan. Sementara pada perempuan, faktor resiko kelebihan berat badan menjadi pemicu utama orang tersebut menjadi difabel. Beberapa indikasi kondisi disabilitas yang dicatat oleh para peneliti, misalkan bagaimana cara seseorang membersihkan diri, berpakaian, dan kegiatan sehari-hari lainnya yang terbilang sederhana.
"Perilaku merokok dan jenis pekerjaan yang dijalani oleh para responden ini juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan," ujar Tarlise Townsend, Kepala Peneliti dari School of Public Health University of Michigan, seperti yang dikutip dari situs berita Xin Hua, Selasa 1 September 2020. Menurut dia, angka penyandang disabilitas dewasa di Amerika berkurang jauh di tahun 1990-an. "Namun jumlahnya bertambah lagi dalam beberapa tahun terakhir."
Penelitian Townsend dan timnya ini telah terbit dalam The Journal of Gerontology Social Scienc, Enditeme, pada Agustus 2020.