TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah organisasi penyedia layanan pendampingan untuk difabel di Amerika Serikat terpaksa tutup karena tiada saat pandemi Covid-19. Menurut data American Community for Options and Resources atau ANCOR, sebanyak 77 persen dari 191 organisasi pemberi layanan pendampingan bagi difabel berhenti beroperasi pada Juli 2020.
Direktur State Partnership dan Special Program ANCOR, Donna Martin mengatakan alasan ekonomi menjadi penyebab utama terhentinya layanan pendampingan bagi penyandang disabilitas. "Kami berpikir layanan pendampingan tetap bisa diberikan selama pandemi Covid-19 lewat daring, tapi ternyata tidak dapat terwujud," kata Donna Martin seperti dikutip dari situs Disability Scoop, Senin 24 Agustus 2020.
Menurut survei ANCOR sejak April hingga Juli 2020, hanya sekitar 23 persen layanan yang masih memberikan pendampingan bagi difabel. Dari total 191 organisasi yang disurvei tadi memberikan pendampingan, khususnya bagi penyandang disabilitas mental dan intelektual.
Program yang terpaksa berhenti misalkan pelayanan harian dan insentif bagi pendamping. Donna Martin menjelaskan keputusan menghentikan layanan pendampingan tersebut tentu tidak mudah. Namun mereka tak bisa berkutik lagi ketika donasi yang terkumpul kian seret dan berbagai bentuk pembiayaan tak mampu untuk menggalang dana.
Berdasarkan pantauan ANCOR, lembaga penyedia pendampingan bagi penyandang disabilitas kini berkonsentrasi pada layanan perlindungan pribadi, persiapan dan antisipasi menghadapi pandemi Covid-19, sampai memasok peralatan tes kesehatan dan perangkat kebersihan.