Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ismail, Tunanetra Anggota Mapala Universitas Negeri Padang

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ismail berfoto dengan sesama anggota Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (MPLAH) Universitas Negeri Padang atau UNP pada tahun 2018. Foto: Istimewa
Ismail berfoto dengan sesama anggota Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (MPLAH) Universitas Negeri Padang atau UNP pada tahun 2018. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang, menggeluti aktivitas sebagai mahasiswa pecinta alam tidaklah mudah. Umumnya organisasi mahasiswa pecinta alam atau mapala menunutut kekuatan dan ketahanan fisik guna menyusuri hutan, menyusuri gua, memanjat tebing, dan lainnya.

Segudang aktivitas mapala yang menuntut keterampilan fisik tersebut tidak menyurutkan minat Ismail, seorang tunanetra untuk bergabung dengan Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup atau MPLAH di Universitas Negeri Padang. "Sata soe hok gie, hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya," ucap Ismail yang kehilangan kemampuan penglihatan saat duduk di bangku SMA, kepada Tempo, Sabtu 27 Juni 2020.

Ismail ingin membuktikan keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih tujuan, termasuk berkegiatan di alam bebas. Dia memang sempat terkendala selama menjalani proses pendidikan dasar anggota mapala. Salah satu materi yang sulit adalah membaca peta. "Membaca peta kan harus melihat, harus bisa memvisualisasikan, saya tidak bisa. Tapi yang penting saya memahami konsepnya," Ismail.

Anggota Mapala Universitas Negeri Padang, Ismail menyusuri gua di Sumatera Barat, pada 2017. Foto: Istimewa

Ismail berupaya maksimal pada materi lain yang tidak mengutamakan penglihatan. Misalkan teknik memasang harnest webbing, sebuah teknik dasar yang harus dimiliki dalam kegiatan panjat tebing atau susur gua. Pelaksaan pendidikan dan latihan lapangan juga menjadi tantangan terberat Mail. Dia harus mendaki gunung selama sepuluh hari di Bukit Barisan. Inilah syarat terakhir untuk menjadi anggota mapala.

Selama pendakian tersebut, Ismail harus memegang ransel teman yang ada di depannya untuk memandu langkah. Panitia juga menugaskan satu orang yang khusus mengawasi Ismail.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup di Universitas Negeri Padang pada 2016 yang menerima Ismail, Nopan Putra mengatakan, sempat meragukan apakah Ismail mampu bertahan dalam menjalani proses pendidikan dasar. Kenyataannya, Ismail mampu membuktikan dia setara dengan calon anggota yang lain.

Anggota mapala tunanetra, Ismail memanjat tebing di Kenagarian Kolok, Sawah Lunto, Sumatera Barat, pada 2017. Foto: Istimewa

"Kami sempat meragukan dan mengkhawatirkan keselamatannya. Tapi ketika di lapangan, ternyata dia tidak banyak merepotkan teman-teman," kata Nopan. "Ismail mampu menyelesaikan semua rangkaian pendidikan dasar dan kami bangga kepadanya."

Ismail bersyukur karena dia mendapat dukungan penuh dari teman-temannya. Pria yang sudah diwisuda pada Maret 2020 ini berharap, organisasi mapala dapat lebih inklusi dengan memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk bergabung. Pernyataan senada disampaikan oleh Nopan. "Setiap orang punya hak yang sama untuk berkontribusi mencintai alam dan beraktivitas di alam bebas."

MUHAMMAD AMINULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

12 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

16 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

30 hari lalu

Rumah produksi Al Quran Brailler di Kota Tangerang Selatan sudah membuat Al Quran untuk penyandang tunanetra di Indonesia sejak 2012. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

44 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

51 hari lalu

Yulia, alumnus IPPNU Pagerwojo, Perak Jombang yang berhasil mendapat beasiswa Magister Monash University Australia (Foto : Dok. Yulia)
Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

52 hari lalu

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

54 hari lalu

Asisten SDM Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo (kedua dari kiri) berfoto bersama peserta disabilitas yang lolos seleksi SIPSS 2024, Minggu 25 Februari 2024. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

Dedi Prasetyo mengatakan Polri memperlakukan siswa difabel dan reguler setara.


Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

16 Februari 2024

Penyandang disabilitas melakukan pencoblosan. Foto: Istimewa.
Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.


Cerita Penyandang Disabilitas Tak Bisa Nyoblos Pemilu 2024 di TPS Wyata Guna Bandung

14 Februari 2024

Pemilih tunanetra dibantu pendamping melakukan pencoblosan surat suara pada pelaksanaan Pemilu 2024 di TPS 014 Panti Sosial Bina Netra dan Tuna Rungu Cahaya Batin, Jakarta, Rabu 14 Februari 2024. Sebanyak 25 pemilih tunanetra di TPS tersebut memberikan hak pilihnya dengan bantuan pendamping saat mencoblos. TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Penyandang Disabilitas Tak Bisa Nyoblos Pemilu 2024 di TPS Wyata Guna Bandung

Dari total pemilih terdaftar 287 orang di TPS Sentra Wyata Guna, sebanyak 41 orang diantaranya disabilitas netra dan ODGJ.


Isu Disabilitas Mulai Ngetren di Media Inggris, Begini Komentar Ahli

8 Februari 2024

Jurnalis dengan Disabilitas. Foto: ijnet.org.
Isu Disabilitas Mulai Ngetren di Media Inggris, Begini Komentar Ahli

Upaya inilah yang juga mempengaruhi tren industri media di Inggris dengan menyediakan konten yang dimotori oleh penyandang disabilitas.