"

Sebab Jangan Beri Gadget Kepada Anak Berkebutuhan Khusus

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Ilustrasi anak dan gadget. Shutterstock.com
Ilustrasi anak dan gadget. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gadget menjadi sebuat perangkat yang sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari. Ponsel terutama, merupakan sebuah benda yang familiar digunakan orang dewasa sampai anak-anak, tak terkecuali anak berkebutuhan khusus.

Pendiri Yayasan Semai Jiwa Amini atau Sejiwa, Diena Haryana mengatakan penggunaan gadget kepada anak berkebutuhan khusus sebaiknya dihindari karena bisa memicu persoalan yang lebih besar. Menurut dia, anak berkebutuhan khusus cenderung lebih impulsif sehingga mengontrol pemakaian gawai bakal lebih sulit.

"Kalau dia (anak berkebutuhan khusus) sudah asyik dengan gawainya, maka dia akan menjadi lebih penyendiri dan lebih agresif. Dia akan beprikir harus mendapatkan kembali kesenangannya (saat ada yang mengambil gawainya)," kata Diena dalam diskusi daring berjudul 'Aku Netizen Unggul' di Jakarta pada Kamis, 25 Juni 2020.

Ilustrasi anak menggunakan gadget dengan didampingi orang tua.

Diena Haryana menjelaskan anak berkebutuhan khusus membutuhkan perhatian lebih dari orang tua. Karena itu, pemberian gadget yang kerap dimaksudkan agar anak tenang, justru akan menimbulkan masalah baru. Adapun bagi anak non-difabel, Diena menyarankan, harus ada kontrol dari orang tua, kesepakatan durasi menggunakan gadget (screen time), dan beristirahat sejenak (screen break) saat menggunakan gadget.

Menurut Diena Haryana, orang tua harus selalu mengawasi penggunaan gadget bagi anak yang belum berusia 14 tahun. Anak-anak di bawah usia tersebut lebih rentan untuk kecanduan dalam memainkan gawainya, sehingga lupa waktu untuk mengurus diri sendiri.

Pemberian hadiah gadget untuk anak di bawah 14 tahun juga, menurut Diena, tidak tepat. "Jangan diberikan gadget, cukup dipinjamkan," katanya. Dengan begitu, orang tua dapat mengecek apa saja yang mereka lakukan pada gadget tersebut. "Anak kecil yang sudah dikasih gadget jadi tidak terkontrol. Ada kasus anak yang mau membakar rumah karena gadgetnya diambil orangtua. Tentu itu sangat membahayakan."

NOAH CHRISELLA








Penyebab dan Gejala Ketegangan Mata atau Digital Eye Strain

40 hari lalu

Ilustrasi - Efek peningkatan waktu menatap layar perangkat elektronik pada kesehatan mata. (ANTARA/Shutterstock/Fizkes)
Penyebab dan Gejala Ketegangan Mata atau Digital Eye Strain

Ketegangan mata dipengaruhi pencahayaan layar monitor ponsel atau komputer menandakan kondisi digital eye strain


Hotel Ciputra Semarang Gelar Pameran Lukisan Anak Berkebutuhan Khusus

44 hari lalu

Hotel Ciputra Semarang menggelar pameran lukisan bertema Unlimited Art; Berbunyi #2.
Hotel Ciputra Semarang Gelar Pameran Lukisan Anak Berkebutuhan Khusus

Pameran ini diikuti 13 anak berkebutuhan khusus di bawah naungan Komunitas Kapal Cinta dan Roemah Difabel Kota Semarang


Peningkatan Indeks Literasi Digital Melambat, Tahun 2022 Masih di Level 3,54

52 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (tengah) didampingi Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan (kanan) dan Chair of the G20 DEWG Mira Tayyiba (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai pembukaan forum Digital Innovation Network (DIN) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu 3 September 2022. Forum yang berlangsung hingga 4 September 2022 tersebut dihadiri pihak pemerintah, swasta, perusahaan rintisan atau start up, hingga korporasi global dari negara-negara peserta G20 dan membahas solusi global dari tantangan-tantangan masa kini lewat inovasi teknologi serta digitalisasi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Peningkatan Indeks Literasi Digital Melambat, Tahun 2022 Masih di Level 3,54

Semuel Abrijadi Pengerapan mengatakan indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih di level sedang.


Sedang Trend, Apa Saja Dampak Positif Bermain Latto-Latto?

12 Januari 2023

Sejumlah anak memainkan latto-latto di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Jumat, 6 Januari 2023 . Permainan latto-latto kerap dianggap meresahkan karena suaranya yang nyaring, hingga beberapa kebijakan sekolah melarang muridnya untuk membawa pada jam pelajaran. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sedang Trend, Apa Saja Dampak Positif Bermain Latto-Latto?

Tak hanya mengasyikkan, permainan latto-latto memberikan sejumlah dampak positif.


Disdik Kabupaten Tangerang Masih Kaji Larangan Permainan Lato-Lato

10 Januari 2023

Ilustrasi lato-lato. Shutterstock
Disdik Kabupaten Tangerang Masih Kaji Larangan Permainan Lato-Lato

Disdik Kabupaten Tangerang menyatakan masih mengkaji soal larangan permainan lato-lato.


Disdik Kota Bandung Larang Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolah

10 Januari 2023

Ilustrasi lato-lato. Shutterstock
Disdik Kota Bandung Larang Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolah

Disdik Kota Bandung menlarang siswa membawa lato-lato ke sekolah meskipun permainan itu dinilai memiliki sisi positif.


Dampak Gadget Bagi Anak-anak dan Anak Balita

6 Januari 2023

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Dampak Gadget Bagi Anak-anak dan Anak Balita

Ada sejumlah dampak gadget yang buruk bagi kesehatan fisik maupun mental pada anak bila penggunaannya berlebihan ataupun tak terkontrol.


Jangan Sembarangan, Begini Tanda-tanda Anak Siap Pegang Gadget

6 Januari 2023

Dua peragawan cilik bermain dengan ponselnya di belakang panggung peragaan busana COMME TU ES Liu Jia dalam China Fashion Week di Beijing, 29 Maret 2015. Fashion show ini menampilkan rancangan bagi orang tua dan anaknya. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jangan Sembarangan, Begini Tanda-tanda Anak Siap Pegang Gadget

Di zaman sekarang sudah banyak anak usia dini yang menggunakan teknologi seperti gadget, ponsel pintar.


Mengenal Sekolah Inklusif, Sekolah Alternatif Anak Berkebutuhan Khusus

5 Januari 2023

Suasana pembelajaran siswa-siswa berkebutuhan khusus di kelas tingkat SMU Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Surabaya (05/9). TEMPO/Fully Syafi
Mengenal Sekolah Inklusif, Sekolah Alternatif Anak Berkebutuhan Khusus

Selain sekolah luar biasa (SLB), sekolah inklusif menjadi alternatif pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus untuk menempuh pendidikan.


5 Kebiasaan Buruk Merusak Kualitas Kinerja Otak, Mulai Terlalu Lama Duduk sampai Lihat Gadget

19 Desember 2022

Ilustrasi duduk (pixabay.com)
5 Kebiasaan Buruk Merusak Kualitas Kinerja Otak, Mulai Terlalu Lama Duduk sampai Lihat Gadget

Banyak orang secara tidak sadar melakukan kebiasaan yang bisa merusak kinerja otak. Antara lain terlalu lama duduk dan lihat gadget.