TEMPO.CO, Jakarta - Bristol Museum and Art Gallery di Inggris menggunakan robot untuk membantu masyarakat menikmati koleksi seni yang ada di sana. Robot tersebut mampu menjelajah ke berbagai sudut museum dan galeri seni sekaligus memberikan penjelasan pada setiap koleksi di dalamnya.
"Penggunaan robot ini diharapkan dapat membantu kelompok yang paling rentan, yakni difabel, untuk tetap dapat menikmati karya seni selama pandemi Covid-19," tulis pengelola Bristol Museum and Art Gallery seperti dikutip dari BBC pada Kamis, 29 April 2020.
Robot yang dibuat oleh Bristol Robotics Laboratory itu diprioritaskan untuk penyandang disabilitas. Sejumlah difabel ini mendapatkan kesempatan pertama mencoba kemampuan robot tersebut karena menjadi kelompok yang paling rentan untuk melakukan mobilitas, bahkan sekadar mobilitas di dalam galeri seni.
Selain untuk memandu penyandang disabilitas, robot yang dikenal dengan nama robot tour itu juga ada yang dirancang untuk melayani orang tua atau anak-anak. Robot ini dapat dioperasikan dari rumah melalui sebuah remote control yang tersambung dengan internet. Mereka bisa menikmati koleksi seni di Bristol Museum and Art Gallery secara cuma-cuma sebanyak satu kali seminggu selama 30 menit.
Proses pembuatan robot tersebut dipimpin oleh Professor Praminda Caleb-Solly, ahli di bidang assistive robotics dan kesehatan di Bristol Robotics. Pembuatan robot ini didanai oleh Arts and Humanities Research Council dan programnya bernama D4D Project.
Ini adalah program berkelanjutan yang meneliti bagaimana komunitas penyandang disabilitas dapat lebih berperan aktif sekaligus inklusif dalam sebuah komunitas sosial.