TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat membuat pembalut ramah lingkungan. Sebanyak tujuh penyandang disabilitas dari Lombok Disability Creative Center atau LDCC mulai membuat pembalut tersebut pada 14 Juni 2020 dengan pendampingan Yayasan Plan International Indonesia.
"Ada dua difabel laki-laki dan lima difabel perempuan, semuanya penyandang disabilitas daksa," kata Irfan Arifiyanto, Winner Provincial Project NTB dalam keterangan tertulis pada Minggu, 14 Juni 2020.
Pembuatan pembalut ramah lingkungan ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi sosial penyandang disabilitas terhadap lingkungan. Pembuatan pembalut ramah lingkungan ini guna mengurangi sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang.
Pembalut ramah lingkungan ini terbuat dari kain dan telah diproduksi di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sebelum diproduksi, para penyandang disabilitas mendapat pelatihan dari Yayasan Plan International Indonesia.
"Kegiatan ini sekaligus menjadi program pelatihan bagi penyandang disabilitas yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19," kata Irfan.
Seorang difabel yang mengikuti program tersebut, Suryani mengatakan kegiatan ini membantunya kembali mendapatkan penghasilan. "Dari program ini mudah-mudahan saya bisa membuka peluang usaha baru," kata dia.
Dinas sosial setempat bersama Yayasan Sumberdaya dan Lingkungan untuk Pelestarian Pembangunan atau YSLPP Kota Mataram berencana meningkatkan produksi pembalut ramah lingkungan ini dan membantu promosinya. "Kawan-kawan disabilitas mampu membuat pembalut kain dengan kualitas yang sangat baik," kata Direktur YSLPP, Rohianah.