TEMPO.CO, Jakarta - Satu kelompok musik untuk terapi penyandang disabilitas demensia tetap berlatih dan tampil dalam masa wabah corona. Grup musik yang terdiri dari difabel yang mengalami kemerosotan ingatan karena kerusakan atau penyakit pada otak, ini memainkan alat musik secara online.
"Pertunjukkan tetap dilakukan karena musik dipercaya dapat menjadi terapi bagi penyandang demensia," kata seorang anggota grup musik terapi demensia di Safrom Walden, Essex, Inggis, seperti dikutip dari BBC, Rabu 22 April 2020.
Grup musik tersebut memberikan pelayanan terapi musik bagi penyandang demensia dan pendamping atau keluarganya sejak 2017. Kelompok musik ini terbentuk atas kerjasama Safron Holding Trust dengan Cambridge Institute untuk penelitian terapi lewat musik.
Penelitian yang dilakukan University College London, Inggris, menunjukkan musik dapat memberikan dampak yang baik dalam mengurangi laju penurunan ingatan pada penyandang demensia. Nada musik tertentu dapat dikenali dengan baik oleh mereka dan bisa digunakan sebagai petunjuk untuk membuka kembali ingatan masa lampau.
"Musik menjadi semacam portal yang dapat membawa seseorang dalam ingatan tertentu," ujar Nina Kraus,peneliti dari Neighmond, lembaga yang khusus meneliti demensia, seperti dilansir NPR pada Desember 2019.