Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Dian Sastro Perjuangkan Terapi Autisme untuk Anak

image-gnews
Dian Satro mengunggah fotonya menonton layanan streaming film saat menjalani hari dengan di rumah saja pada 2 April 2020. Dian juga memanfaatkan waktu di rumah dengan memasak yang juga menjadi hobinya. Instagram/@Therealdisastr
Dian Satro mengunggah fotonya menonton layanan streaming film saat menjalani hari dengan di rumah saja pada 2 April 2020. Dian juga memanfaatkan waktu di rumah dengan memasak yang juga menjadi hobinya. Instagram/@Therealdisastr
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Dian Sastrowardoyo mengikuti insting seorang ibu ketimbang mendengarkan masukan dari keluarga bahkan para ahli tentang kondisi putranya. Dian Sastro meyakini ada sesuatu yang berbeda dari putra sulungnya, Shailendra Naryama Sastraguna, sebelum berusia delapan bulan.

Dalam diskusi melalui forum Zoom Meeting Bertema 'Kartini Inklusif' yang diinisiasi oleh Konekin dan Rumah Millenials, Dian Sastro menceritakan bagaimana putranya begitu sensitif terhadap perubahan suasana. Misalkan, dari luar rumah yang bertemperatur hangat ke dalam rumah yang adem lalu dari kondisi gelap ke terang, dan sebaliknya. "Dia bisa tantrum bukan main terhadap perubahan itu, padahal anak-anak yang lain tidak begitu," kata Dian Sastro, Minggu 19 April 2020.

Shailendra juga diketahui amat sensitif terhadap suara. Contoh suara mesin penyejuk udara yang terus-menerus berdengung mengganggu konsentrasinya. Dian Sastro mencurigai kondisi ini dan berupaya mencari informasi melalui riset di Internet dan berkonsultasi dengan dokter. Datang ke dokter spesialis anak saja tidaklah cukup. Dian Sastro harus mencari lagi dokter yang ahli di bidang tumbuh kembang anak.

Bolak-balik Dian Sastro membawa anaknya berkonsultasi ke dokter, tapi semua bilang Shailendra baik-baik saja. Dian merasa pendapatnya yang berangkat dari insting seorang terbantahkan oleh para ahli. Mereka justru seolah menyudutkannya dengan mengatakan supaya lebih sabar dalam menghadapi anak yang tantrum dan kondisi anak seperti itu adalah biasa.

Dian Sastrowardoyo. Instagram.com/@therealdisastr

Dian Sastro mencoba meraih dukungan suaminya, Maulana Indraguna Sutowo. Namun sang suami sependapat dengan para ahli tadi. Begitu juga dengan keluarga besar suami. Dian Sastro menceritakan, ketika hendak membawa putranya terapi, seorang anggota keluarga besar suami berkata, 'di lingkaran keluarga mereka sudah lazim jika seorang anak mengalami tantrum sampai begitu hebatnya.' Anggota keluarga itu bahkan mengungkapkan bagaimana saudara Indraguna yang pernah mengamuk lebih dari putra Dian Sastro.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Aku menceritakan ini bukan untuk menyudutkan siapapun, tapi kenyataan seperti itu yang kerap kita hadapi," katanya. Dian Sastro berkukuh untuk mencari tahu apa yang terjadi kepada Shailendra. Hingga dia mendapatkan rekomendasi satu dokter di Singapura. Tak ingin berdebat panjang lebar dengan suami, Dian Sastro membawa putranya berobat ke luar negeri dengan biaya sendiri. Dian Sastro menerima tawaran bermain film, iklan, dan sebagainya demi ongkos berobat yang harus ditebus ribuan dolar Singapura.

Usahanya tak sia-sia. Dian Sastro bersyukur dapat bertindak cepat sehingga kebutuhkan khusus pada putranya tertangani dengan baik. Setelah melewati serangkaian konsultasi dan terapi sejak berusia delapan bulan, kini Shailendra menjadi anak yang cerdas dan aktif.

"Anak aku tidak mengalami masalah komunikasi sama sekali, bahkan dia sekarang bisa bersikap dan berperilaku seperti anak pada umumnya, ikut les basket, ikut les musik, mengaji, dan jadi anak yang benar benar baik, sangat membanggakan,” ujar Dian Sastro. Dari pengalaman ini, Dian menghimbau setiap keluarga, khususnya para ibu agar sensitif dengan kondisi setiap anggota keluarganya. "Karena jika satu anggota keluarga ada yang sakit, maka satu keluarga itu merasakan sakitnya."

Mengenai terapi sindrom autisme yang cukup mahal, Dian Sastro mengatakan, ada beberapa orang yang memilih menjadi terapis untuk buah hati mereka. Beberapa orang itu melahap segala informasi, baik dari buku, Internet, maupun berdiskusi dengan pakar, untuk menentukan metode terapi yang tepat dan dapat diterapkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

9 jam lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

15 jam lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

2 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

22 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

22 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

23 hari lalu

Instruktur selancar menemani anak-anak yang berpartisipasi dalam program Surftismo, terapi alternatif untuk anak-anak dengan diagnosis gangguan spektrum autisme dengan menggunakan selancar, di Chiltiupan, El Salvador 14 Agustus 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.


Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

23 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.


Peringatan Hari Film Nasional: Membangun Identitas dan Menghargai Kontribusi Dian Sastrowardoyo

31 hari lalu

Dian Sastrowardoyo di acara A Tribute to Indonesian Cinema Celebrating 25 Years of Dian Sastrowardoyo.
Peringatan Hari Film Nasional: Membangun Identitas dan Menghargai Kontribusi Dian Sastrowardoyo

Harper's Bazaar Indonesia memberikan tribute kepada sosok yang telah mengukir jejak selama 25 tahun di dunia film, Dian Sastrowardoyo.


Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

37 hari lalu

Reza Rahadian dan BCL dalam film My Stupid Boss.  foto: dok. Falcon Pictures
Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.


Dian Sastro dan Nicholas Saputra Berpasangan dalam 5 Film, Bukan Cuma Ada Apa dengan Cinta

37 hari lalu

Pemeran film romantis yang populer di tahun 2002, Ada Apa Dengan Cinta, Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra menghadiri konfrensi pers film Ada Apa Dengan Cinta 2 di The Hall Senayan City, Jakarta, 15 Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah
Dian Sastro dan Nicholas Saputra Berpasangan dalam 5 Film, Bukan Cuma Ada Apa dengan Cinta

Dian Sastro dan Nicholas Saputra kerap dipasangkan dalam sebuah produksi film. Setelah Ada Apa dengan Cinta, berikut film lainnya mereka berdua.