Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh di Balik Hebatnya Pejuang Difabel Helen Keller

image-gnews
Helen Keller. Foto: Wikipedia
Helen Keller. Foto: Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang mengenal sosok Helen Keller, penyandang disabilitas tuli netra yang menjadi simbol perjuangan difabel dalam menempuh pendidikan. Hanya saja belum banyak yang tahu tentang siapa yang mendidik Helen Adams Keller hingga dia menjadi pendobrak bagi kaum difabel untuk mendapatkan pendidikan yang setara.

Helen Keller adalah seorang penulis, aktivis politik, dan dosen di Amerika Serikat. Dia meraih gelar Honorary University Degrees Women's Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan film tentang kisah hidupnya menyabet dua piala Oscar.

Helen Keller juga menulis buku, di antaranya The World I Live In dan The Story of My Life yang diketik dalam aksara biasa dan huruf Braille. Dia pun mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for The Overseas Blind.

Helen Keller tidak tiba-tiba menjadi pejuang bagi kaum difabel. Dia punya pendamping sekaligus guru, mentor, sahabat yang membuka cakrawala tentang dunia. Dialah Anne Sullivan atau terlahir dengan nama Johanna Mansfield Sullivan.

Anne Sullivan memiliki kisah hidup yang tak kalah menarik dengan Helen Keller. Dia dapat melihat saat lahir. Namun pada usia 5 tahun, Anne Sullivan tahun terserang penyakit trakhoma yang hampir membutakan kedua matanya. Setelah menjalani operasi dua kali, mata Anne Sullivan tetap tidak bisa melihat dengan jelas atau low vision.

Dalam buku berjudul 'Helen Keller A life' yang ditulis Dorothy Herrmann, Anne Sullivan lahir dari keluarga Irlandia yang bermigrasi ke Amerika saat wabah kelaparan melanda negara-negara Eropa. Dia sulung dari empat bersaudara yang terlahir dari keluarga miskin.

Anne Sullivan. Foto: Wikipedia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di usia 8 tahun, Anne Sullivan dan tiga saudaranya harus menghadapi kenyataan pahit. Ibu mereka meninggal karena tubercolosis dan dua tahun setelah itu, ayah mereka pergi entah ke mana. Anne Sullivan dan adik lelakinya diadopsi dinas sosial di Tucksberry, Massachusetts, dan salah satu adik perempuannya hilang. Setelah dicari ke mana-mana, adik perempuan Anne Sullivan diketahui bekerja sebagai penghibur dan pernah mengalami kekerasan. Keluarga itu akhirnya berkumpul kembali.

Sejak awal Anne Sullivan menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa, Perkins For The Blind. Perjalanan hidup yang berliku membuat perempuan kelahiran 16 April 1866 ini baru lulus jejang setingkat sekolah menengah atas di usia 28 tahun.

Dalam buku 'Radical Life of Helen Keller', setelah lulus, Anne Sullivan langsung mendapat kesempatan mengajar Helen Keler yang merupakan warga Alabama. Saat itu, Helen Keller baru berusia 7 tahun. Keller dibesarkan dalam sebuah keluarga konservatif yang membuat Sullivan banyak mengalami pertentangan saat memberikan materi belajar. Salah satu yang diperjuangkan Anne Sullivan untuk Helen Keller adalah mengajaknya belajar di luar rumah atau pergi ke sekolah.

Anne Sullivan juga mencari metode mengajar untuk Helen Keller. Salah satu cara yang diterapkan adalah metode Haptic atau mengetahui bentuk berdasarkan rabaan dan getaran suara di leher. Cara ini berhasil. Dalam tempo lima bulan, Helen Keller berhasil menghapal lebih dari 500 kata. Anne Sullivan juga sukses mengajarkan Helen Keller menulis dan membaca dengan menggunakan huruf Braille.

Dalam buku tersebut digambarkan bagaimana Anne Sullivan memperkenalkan kata melalui benda-benda yang disukai Helen Keller, misalnya boneka. Anne Sullivan juga berhasil membawa Helen Keller keluar rumah dan meyakinkan keluarganya kalau pendidikan di sekolah akan membuat kemampuan Helen Keller lebih terasah. Setelah mendapat izin, Helen Kellar akhirnya menempuh pendidikan di Perkins School for The Blind. Dia bahkan mengenyam pendidikan hingga ke jenjang doktoral.

Selain berperan sebagai guru pendamping, Anne Sullivan juga menjadi sahabat bagi Helen Keller. Selama 49 tahun Anne Sullivan mendampingi Helen Keller sekaligus menjadi tempat bertukar pikiran. Persahabatan itu tetap tersimpul hingga Anne Sullivan menghembuskan napas terakhirnya di suai 70 tahun pada 1936. Guru setengah netra itu beristirahat dengan tenang di Forest Hill, Amerika Serikat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Sebut Pekerja Rentan Alami Low Vision, Ayo Jaga Kesehatan Mata

13 Oktober 2023

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Dokter Sebut Pekerja Rentan Alami Low Vision, Ayo Jaga Kesehatan Mata

Dokter mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian kesehatan mata, terutama saat berada di tempat kerja dan terhindar dari low vision.


Lulusan Teknik Wajib Baca, Daftar Lowongan Kerja Dibuka sampai Akhir Oktober

4 Oktober 2022

Ilustrasi mencari lowongan pekerjaan di internet. shutterstock.com
Lulusan Teknik Wajib Baca, Daftar Lowongan Kerja Dibuka sampai Akhir Oktober

Namun, sekarang banyak orang lebih mahir dalam mencari lowongan kerja baru melalui berbagai cara.


Ibu Ibukota Awards 2022, Tampilkan 62 Tokoh Inspiratif yang Kolaboratif di Jakarta

19 Agustus 2022

Konferensi pers Ibu Ibukota Awards 2022 di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat 19 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Ibu Ibukota Awards 2022, Tampilkan 62 Tokoh Inspiratif yang Kolaboratif di Jakarta

Ibu Ibukota Awards (IIA) 2022 mempertemukan kembali 62 tokoh perempuan penggerak tahun 2019-2021.


Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Mahasiswa ITB Bikin Aplikasi Pencari Barang

19 Juli 2022

Uji coba aplikasi Vision pada orang dengan low vision. Dok.Syamsi Dhuha
Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Mahasiswa ITB Bikin Aplikasi Pencari Barang

Sekarang, ada tim mahasiswa ITB angkatan 2018 yang berusaha mewujudkan aplikasi pencari barang itu pada ponsel cerdas.


4 Tokoh Teman Tuli yang Mempengaruhi Dunia

8 Desember 2021

Helen Keller. Foto: Wikipedia
4 Tokoh Teman Tuli yang Mempengaruhi Dunia

Banyak tokoh difabel tuli atau tunarungu yang cemerlang di bidangnya. Berikut beberapa teman tuli berprestasi dan mampu mempengaruhi dunia.


Dizzy Bility, Penari tanpa Penglihatan dan Pendengaran

29 November 2021

Dizzy Bility, penyandang disabilitas pendengaran dan penglihatan atau Deaf Blind. Instagram
Dizzy Bility, Penari tanpa Penglihatan dan Pendengaran

Dizzy Bility lahir dengan Usher Syndrome tipe 2 yang mengakibatkan dia kehilangan penglihatan dan pendengaran secara perlahan.


Hand Under Hand, Cara Belajar Anak MDVI Beraktivitas dan Mengenali Objek

4 November 2021

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Hand Under Hand, Cara Belajar Anak MDVI Beraktivitas dan Mengenali Objek

Penerapan metode Hand Under Hand tidak dapat dilakukan secara instan. Anak dengan MDVI harus berlatih berulang kali.


Hari Penglihatan Sedunia, Upaya Ekstra Penyandang Low Vision Menjaga Mata

14 Oktober 2021

Penyandang low vision membaca buku dengan alat bantu magnifier. Dok. Syamsi Dhuha
Hari Penglihatan Sedunia, Upaya Ekstra Penyandang Low Vision Menjaga Mata

Di Hari Penglihatan Sedunia ini, mari kita lebih memperhatikan kesehatan mata.


7 Cara Berkomunikasi dengan Penyandang Deaf Blind atau Tuli Netra

20 September 2021

Ilustrasi penderita tuli. (shutterstock)
7 Cara Berkomunikasi dengan Penyandang Deaf Blind atau Tuli Netra

Bagi difabel Tuli Netra atau Deaf Blind, berkomunikasi menjadi tantangan karena melibatkan bahasa isyarat sekaligus sentuhan.


Tips Mengupas Kentang dan Memilih Pisau bagi Penyandang Disabilitas Netra

14 September 2021

Ilustrasi memasak (pixabay.com)
Tips Mengupas Kentang dan Memilih Pisau bagi Penyandang Disabilitas Netra

Salah satu kegiatan yang cukup menantang bagi penyandang disabilitas Netra adalah mengupas sayuran berkulit tipis seperti kentang.