Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Rambu Sebelum Pakai Kaki Palsu

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Pekerja merapikan pembuatan kaki palsu di Yayasan Peduli Tuna Daksa, di kawasan Sunter, Jakarta, 7 Maret 2018. Fokus Yayasan Peduli Tuna Daksa (YTPD) adalah membantu para penyandang tuna daksa khususnya kurang mampu, nantinya mereka dengan mudah bisa mendapatkan bantuan kaki palsu (protesa) dan tangan palsu secara gratis. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Pekerja merapikan pembuatan kaki palsu di Yayasan Peduli Tuna Daksa, di kawasan Sunter, Jakarta, 7 Maret 2018. Fokus Yayasan Peduli Tuna Daksa (YTPD) adalah membantu para penyandang tuna daksa khususnya kurang mampu, nantinya mereka dengan mudah bisa mendapatkan bantuan kaki palsu (protesa) dan tangan palsu secara gratis. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Difabel yang menggunakan kaki palsu untuk berjalan umumnya menjalani amputasi karena berbagai sebab.

Penggunaan kaki palsu juga tak bisa serta-merta dipasangkan. Kaki palsu harus disesuaikan dengan kondisi penggunanya. Waktu pemasangannya juga tidak bisa dilakukan setelah amputasi selesai.

Untuk mengetahui lebih detail, berikut rambu yang harus diperhatikan sebelum memakai kaki palsu:

  1. Waktu pemasangan
    Teknisi kaki palsu dari Yayasan Peduli Tunadaksa atau YPTD, Syam Bastian mengatakan seseorang yang kaki atau tangannya diamputasi baru bisa memakai kaki atau tangan palsu enam bulan setelahnya. Pemasangan kaki palsu sebelum 6 bulan pasca-amputasi berisiko tinggi pada bekas operasi.

    "Kalau dari luar memang terlihat sudah kering bekas luka amputasinya, tapi bagaimana kondisi di dalamnya enggak diketahui," kata Syam kepada Tempo di acara ulang tahun Sogo ke-30 di Gedung Hin Ann Jakarta, Kamis 27 Februari 2020.

    Ketika memakai kaki palsu, terjadi penekanan pada bagian kaki yang diamputasi dengan kaki palsu. Jika luka amputasi belum pulih benar kemudian dipaksakan memakai kaki palsu, menurut dia, berpotensi terjadi luka baru atau bahkan sampai lepas jahitan. "Itu yang berisiko tinggi," ucapnya.

  2. Usia pengguna kaki palsu
    Syam mengatakan umur pengguna kaki palsu juga mempengaruhi kemampuan penggunaannya. Mereka yang baru memakai kaki palsu pada usia di atas 50 tahun, kata Syam, umumnya kesulitan menjaga keseimbangan. Sebab itu, dia menyarankan sebelum memakai kaki palsu belajar berjalan dengan tongkat lebih dulu untuk melatih keseimbangan.

  3. Beralih dari kursi roda ke kaki palsu
    Difabel yang menggunakan kursi roda dan masih bisa berjalan tidak disarankan langsung memakai kaki palsu untuk berjalan. Syam menyarankan agar mereka menjauhkan diri dulu dari kursi roda dan belajar berdiri dengan tongkat, kemudian berjalan perlahan. "Kalau masih bisa berjalan, jangan terlalu lama di kursi roda karena bisa memicu malas," ucap dia.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  4. Kunci kaki palsu
    Seorang pengguna kaki palsu, Muhammad Farhan, 20 tahun, menjelaskan bagaimana dia menyesuaikan. Untuk diketahui, kaki kiri Farhan diamputasi hingga pangkal paha. Dia menunjukkan kuncian kaki palsu di sekitar lutut, tepatnya di samping kanan dan kiri yang menghubungkan paha bawah dengan betis bagian atas.

    Di situ ada logam yang mengunci kaki palsu bagian paha dengan betis agar tidak tertekuk. Menurut Farhan, pengguna kaki palsu yang masih melatih keseimbangan harus memastikan logam itu mengunci bagian paha dan betis, sehingga selalu dalam posisi lurus.

    "Kalau baru pertama pakai, gunakan kaki palsu yang tidak bisa menekuk untuk menjaga keseimbangan," kata dia. "Kalau langsung pakai yang bagian paha dan betis bisa menekuk kemudian tak seimbang, maka tubuh bisa terpelanting ke belakang."

  5. Beda kaki palsu dan tangan palsu
    Syam Bastian menjelaskan perbedaan pembuatan kaki palsu dan tangan palsu. Menurut dia, tangan palsu umumnya menjadi pelengkap saja atau fungsi estetika karena tidak ada bagiannya yang bisa digerakkan. "Kalaupun ada tangan palsu yang bisa digerakkan bagian pergelangan atau jarinya, itu harganya sangat mahal," katanya.

    Berbeda dengan tangan palsu, Syam menjelaskan, kaki palsu membutuhkan perlakuan khusus tergantung dari bagian yang diamputasi. Pembuatan kaki palsu membutuhkan penyesuaian pada bagian kaki yang diamputasi serta bagian persendian yang bisa digerakkan, seperti pada lutut dan pergelangan kaki.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

2 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

18 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

21 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

22 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

30 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

34 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

49 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

50 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

54 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.


Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

56 hari lalu

Yulia, alumnus IPPNU Pagerwojo, Perak Jombang yang berhasil mendapat beasiswa Magister Monash University Australia (Foto : Dok. Yulia)
Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.