TEMPO.CO, Solo - Bakal Calon Wali Kota Surakarta Gibran Jokowi bertemu dengan sejumlah penyandang disabilitas di Aula Ndalem Daryonegaran Carikan, Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah, Kamis, 23 Januari 2020.
Putra sulung Presiden Joko Widodo yang maju sebagai bakal calon wali kota Surakarta melalui PDIP itu mendengarkan aspirasi dan masukan dari penyandang disabilitas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Menurut Gibran Rakabuming Raka, salah satu masukan dan kritik yang mengemuka adalah ihwal aksesibilitas dan fasilitas umum untuk penyandang disabilitas. Contohnya, di bidang pendidikan, sekolah inklusi menerapkan biaya yang terlalu mahal. Padahal pelaksanaan inklusivitas untuk difabel belum maksimal.
"Dan soal fasilitas umum, nanti ke depannya perencanaan dan pembangunan harus melibatkan disabilitas agar bisa dinikmati semua golongan," kata Gibran Jokowi. Selama ini, menurut difabel, pemerintah tidak dilibatkan mereka dalam membangun fasilitas untuk penyandang disabilitas. Akibatnya, ada saja unsur yang dari fasilitas itu yang justru menyulitkan dalam pemanfaatannya.
Bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berpose dengan mesin jahit di kediaman guru lesnya, Mayor Haristanto di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu, 22 Januari. TEMPO/Bram Selo Agung Mardika
Gibran Rakabuming Rama mengatakan, tunanetra berharap ada pelatihan kerja. "Mereka tidak minta dikasihani, tetapi diberi peluang dari potensi yang dimiliki," ucap Gibran. "Solo termasuk kota ramah disabilitas, tetapi perlu ditingkatkan lagi."
Seorang anggota Himpunan Tuna Netra Indonesia atau HITNI Solo, Dwi Hananto Budi, 48 tahun, berharap pemerintah memberikan ruang atau tempat praktik agar dia bisa menerapkan keterampilan memijat. Tempat praktik itu, menurut dia, bisa di pusat perbelanjaan atau perkantoran misalnya.