TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan memiliki isu utama disabilitas yang menjadi sorotan pemerintah pada 2020. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P, Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono menyampaikan tiga hal terkait isu difabel dari sisi kesehatan.
Pertama, pendeskripsian faktor risiko terjadinya disabilitas. Menurut Anung, dengan keadaan moda transportasi yang semakin besar, risiko disabilitas yang disebabkan oleh kecelakaan semakin meningkat. "Di sini kami berperan untuk lebih menyebarluaskan risiko yang besar di masyarakat untuk disabilitas," kata Anung di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada akhir November 2019.
Ilustrasi penyandang disabilitas. REUTERS/Rafael Marchante
Kedua, memperluas pendefinisian disabilitas. Menurut dia, pengertian difabel mencakup kondisi kekurangan gizi kronik atau stunting yang dianggap dapat mempengaruhi produktivitas penyandangnya. "Umur harapan hidup semakin panjang, tapi ada gap dengan angka produktivitasnya," ucap dia.
Ketiga, isu pemerataan pelayanan untuk penyandang disabilitas juga menjadi sorotan pemerintah. Dalam pelayanan, Anung menjeleskan, yang diperlukan bukan hanya peran dokter dan tenaga kesehatan, melainkan masyarakat secara luas. "Intinya bagaimana caranya kita semua bisa berlaku adil kepada para penyandang disabilitas," kata dia.