TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 50 siswa Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul, Yogyakarta, mencoba naik kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta, Selasa, 29 Oktober 2019. Bersama guru, para siswa SLB itu menjajal berbagai fasilitas yang disediakan PT Kereta Api Indonesia untuk penyandang disabilitas dari masuk stasiun, ruang tunggu, sampai naik kereta.
Wakil Humas Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul, Suyanto mengatakan PT Kereta Api Indonesia sudah menyediakan aneka fasilitas bagi penyandang disabilitas, termasuk petugas yang siap membantu. Hanya saja, menurut dia, perlu disiapkan lebih banyak sarana dan petugas.
"Kursi roda harus disiapkan di tempat parkir. Jalan di dalam stasiun juga sebaiknya ada guidingblock untuk tunanetra," kata Suyanto. Para siswa SLB itu kemudian naik kereta api Bengawan Ekspres dari Stasiun Tugu menuju Purworejo, dan sebaliknya.
Manager Humas PT Kereta Api Daerah Operasi 6 Yogyakarta dan Jawa Tengah, Eko Budiyanto mengatakan PT KAI berusaha kian ramah bagi penyandang disabilitas. Mengenai saran dari pihak SLB tadi, Eko mengatakan pengelola stasiun akan segera memenuhinya.
"Saudara kita penyandang disabilitas tidak perlu khawatir menggunakan moda transportasi kereta api karena fasilitas di stasiun sudah aman nyaman bagi siapapun, termasuk difabel," kata Eko Budiyanto. Beberapa kondisi yang ramah difabel di dalam stasiun misalnya beberapa ruas jalan di dalam stasiun dibuat langsam supaya dapat diakses pengguna kursi roda.
Ada pula kursi prioritas untuk difabel, ibu hamil, ibu dengan bayi, dan lanjut usia. Perihal ketersediaan kursi roda, Eko Budiyanto mengatakan ada delapan unit kursi roda di Stasiun Tugu. "Kami juga menyiapkan petugas untuk membantu mereka," kata Eko.