TEMPO.CO, Jakarta - Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin resmi dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2019. Pada pemerintahan periode kedua bagi Jokowi ini, seorang atlet difabel menggantungkan harapannya.
Juara Asia balap sepeda para cycling, Muhammad Fadli Imamuddin berharap pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin membawa perubahan bagi olahraga Indonesia termasuk bagi atlet difabel. "Sebagai atlet, kami ingin terus tetap diperhatikan terlebih untuk pembibitan maupun sarana dan prasarana penunjang latihan," kata Muhammad Fadli pada Minggu 20 Oktober 2019.
Muhammad Fadli masih menunggu kepastian untuk tampil di Paralimpik 2020 Tokyo, Jepang setelah beberapa prestasi sudah ditorehkan. Predikat juara Asia merupakan salah satu tiket ke kejuaraan empat tahunan terbesar dunia itu.
Demi meningkatkan prestasi atlet Indonesia, atlet yang sebelumnya pebalap motor ini, menyarankan agar pemerintah membangun sistem pembinaan berjenjang. Begitu juga dengan sarana dan prasarana yang merata atau tidak terpusat di beberapa titik saja.
Pembalap sepeda Indonesia M. Fadli Imammudin menggigit medali emas usai menjuarai final nomor individual pursuit putra C4-C5 para-sepeda di Asian Track Championships 2019 di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. ANTARA FOTO/Aditya ES Wicaksono
"Semoga kelak semakin banyak atlet Olympic dan Paralympic yang bisa berprestasi," kata juara Asia nomor Individual Pursuit (IP) 4.000 meter kelas C4-C5 yang direbut pada Asian Track Championship 2019 di Korea Selatan, Jumat 18 Oktober 2019.
Prestasi atlet difabel Indonesia terbilang cukup bagus dalam lima tahun terakhir. Mereka mampu mengukir prestasi di beberapa kejuaraan internasional, seperti pada ASEAN Para Games 2017 Malaysia dengan raihan 117 medali emas, 69 perak, dan 46 perunggu.
Pada Asian Para Games 2018 di Jakarta, kontingen Indonesia mampu membuat kejutan dengan finish di posisi lima klasemen akhir. Pencapaiannya adalah 37 emas, 47 perak dan 51 perunggu. Salah satu emas dipersembahkan oleh pebalap Muhammad Fadli Imamuddin.