Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Difabel Mandiri dengan Membatik, Omzet Rp 50 Juta Setahun

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Boyolali - Selama 30 tahun, Tari, warga Desa Tawangsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tidak berani keluar rumah. Dia memilih mengurung diri karena tak mampu berjalan sejak duduk di kelas VI Sekolah Dasar. Tiada yang tahu apa sebab Tari menjadi difabel daksa.

"Sudah berulang kali ke dokter, tapi tak ada yang bisa menjawab kenapa saya lumpuh," kata Tari kepada Tempo dalam sebuah lokakarya batik Srikandri Patra di Desa Tawangsari, Jawa Tengah, Jumat, 20 September 2019. Saat itu kepercayaan diri Tari roboh. Dia menarik diri dari dunia luar.

Hingga sekitar setahun lalu, seorang difabel daksa bernama Yuni 'memaksa' Tari untuk keluar rumah. Yuni menunjukkan kalau kondisi fisik bukan halangan untuk berkarya. "Akhirnya saya mau keluar rumah. Dan saya kaget bukan main karena semua sudah berubah," ucap Tari.

Yuni mengajak Tari belajar membatik. Perlahan dia merasa cocok dengan pekerjaan membatik dan terus menekuninya. Kini, jemari Tari lihai menggoreskan malam sebagai motif pada selembar kain batik. Tari bernanung dalam kelompok Srikandi Patra di Boyolali, binaan Terminal Bahan Bakar Minyak PT Pertamina (persero) Boyolali.

Community Development Officer TBBM Boyolali PT Pertamina (Persero), Noor Azharul Fuad menuturkan, Yuni adalah pionir Srikandi Patra. "Dialah difabelpreneur dari program corporate social responsibility Pertamina," kata Azharul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Difabel daksa, Tari (kiri) dan tunarungu, Sri, sedang menggambar pola batik di rumah sorang pengelola kelompok usaha batik Srikandi Patra di Desa Tawangsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 20 September 2019. TEMPO | Larissa Huda

Koordinator pengelola Srikandi Patra, Siti Fatimah, 41 tahun, mengatakan ada lima anggota difabel yang turut membatik. Mereka mendapat bimbingan membatik dari pengelola dan tidak ditarget berapa produksi batik untuk setiap orang. "Kami menyerahkan kepada mereka karena membatik juga tergantung mood (suasana hati)," kata Siti. Jika dirata-rata, satu orang bisa menyelesaikan selembar kain batik dalam tempo 10 sampai 15 hari.

Siti Fatimah merinci, selembar kain batik karya pembatik difabel dijual sekitar Rp 750 ribu. Dari angka itu, mereka yang mencanting dan menggambar batik, masing-masing mendapat upah Rp 100 ribu per lembar.

Sisa uang penjualan tadi digunakan untuk menambah kas, membeli kebutuhan anggota difabel, seperti kursi roda, dan lainnya. Tahun lalu, menurut Siti, kelompok Srikandi Patra mencatat penjualan sampai Rp 50 juta. "Dari Januari sampai Agustus 2019 ini, mereka sudah mendapatkan Rp 17 juta," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

29 hari lalu

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

41 hari lalu

Penyandang disabilitas melakukan pencoblosan. Foto: Istimewa.
Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

52 hari lalu

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

58 hari lalu

Petugas membantu penyandang disabilitas memasukkan surat suara ketika mengikuti pemilu 2019 susulan di TPS 31 Jayapura Selatan, Jayapura, Papua, Kamis, 18 April 2019. Pemilu susulan diselenggarakan di sejumlah TPS di Jayapura, Banggai, dan Jambiketerlambatan logistik pemilu. ANTARA/Gusti Tanati
Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

Semua orang memiliki hak suara untuk pencoblosan pada Pemilu 2024, termasuk para disabilitas. Apakah aksesibilitas difabel sudah terpenuhi?


Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

59 hari lalu

Seorang Penyandang Disabilitas memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat mengikuti simulasi Pemilihan Umum 2019 di gedung Kementerian Sosial RI, Jakarta, 14 Februari 2019. Kegiatan yang diselenggarakan KPU RI tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah partisipasi pemilih penyandang disabilitas dan mengurangi surat suara yang tercoblos secara tidak sah pada Pemilu 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

Para difabel memiliki hak suara untuk memilih di Pemilu 2024. Ini prosedur dan cara dari KPU untuk disabilitas saat pencoblosan surat suara di TPS.


Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

23 Januari 2024

Dedi Santoso, difable penjual kue maju jadi Caleg DPRD Kota Bogor. Selasa, 23 Januari 2024. TEMPO/M.A MURTADHO
Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

Seorang penyandang difabel yang juga penjual kue basah di Kota Bogor maju sebagai caleg dengan harapan dapat membantu kaumnya bila terpilih.


Hasil Survei, Sebanyak 23 Persen Difabel Terlibat Kampanye Pemilu

19 Januari 2024

Wawancara calon pengawas Tempat Pemungutan Suara atau TPS penyandang disabilitas, yang berlangsung di Kantor Kelurahan Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Januari 2024.TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Hasil Survei, Sebanyak 23 Persen Difabel Terlibat Kampanye Pemilu

Temuan lainnya, tingkat kesadaran dan pemahaman difabel akan hak politik cukup tinggi.


Hanya 35 Persen Tercatat Pemilih Difabel, Aksesibilitas TPS Mengkhawatirkan

19 Januari 2024

Plh Ketua Bawaslu Lolly Suhenty (ketiga kiri) berfoto bersama Tim Stafsus Presiden Yustitia M Arief (kiri), Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Norman Yulian (kedua kanan), Ketua Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas (PPUAD) Ariani Soekanwo (kedua kiri), Penyanyi Putri Ariani (ketiga kanan) dan Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dewa Kurniawan (kanan) usai menandatangani dokumen Deklarasi Pemilu Akses Ramah Disabilitas di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.  ANTARA/Muhammad Adimaja
Hanya 35 Persen Tercatat Pemilih Difabel, Aksesibilitas TPS Mengkhawatirkan

Kurangnya keterjangkauan informasi tersebut dapat menimbulkan banyak kemungkinan, seperti tidak terpenuhinya hak pilih difabel.


Sudahkah Akses Bacaan bagi Disabilitas Tersedia di Indonesia?

5 Januari 2024

Santri tunanetra membaca Al Quran dalam huruf braille sambil menunggu waktu berbuka, selama bulan puasa Ramadan di Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin di Tangerang Selatan, Kamis, 14 April 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Sudahkah Akses Bacaan bagi Disabilitas Tersedia di Indonesia?

Staf Layanan Lansia dan Disabilitas Perpustakaan Nasional, Arum Nugrahanti menjelaskan Perpusnas, telah menyediakan 3.276 judul edisi Braille.


Peduli Anak Difabel, Ganjar: Ke Depan Kita Bisa Temukan Talenta Luar Biasa

27 Desember 2023

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bermain dengan siswa di Sanggar Inklusi Tunas Bangsa, Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 26 Desember 2023. Selain menyerap aspirasi dari pengurus sanggar dan melihat fasilitas pendidikan, Ganjar meminta orang tua anak berkebutuhan khusus membawa anaknya ke sekolah inklusi untuk mengakomodir pendidikan agar bisa lebih mandiri dan mendapatkan kesetaraan. TPN Ganjar-Mahfud
Peduli Anak Difabel, Ganjar: Ke Depan Kita Bisa Temukan Talenta Luar Biasa

Calon presiden Ganjar Pranowo menggagas program Sat Set Pendidikan Inklusif dan Kesetaraan untuk peningkatan ekistensi penyandang disabilitas