Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lumpuh Bukan Halangan, Pasien Paraplegia Perlu Terus Berolahraga

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi penderita kelumpuhan. Scumdoctor.com
Ilustrasi penderita kelumpuhan. Scumdoctor.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelumpuhan bukan menjadi penghalang orang untuk berolahraga. Pasien penderita paraplegia, yang mengalami kelumpuhan pun bisa tetap berolahraga. Kegiatan bergerak itu penting untuk tetap mendapatkan manfaat baik olahraga walau menjadi penyandang disabilitas. Mulai dari meningkatkan stamina, mengurangi rasa sakit, maupun menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Meski begitu, tetap ada ada syarat-syarat tertentu yang perlu diperhatikan oleh penderita paraplegia sebelum berolahraga.

Sebelumnya, paraplegia adalah kelumpuhan yang terjadi pada tubuh bagian bawah seseorang. Kelumpuhan ini bisa terjadi akibat kecelakaan, cedera pada tulang belakang, maupun stroke. Gejala paraplegia dan dampaknya secara umum dapat meliputi, tubuh bagian bawah yang tidak bisa digerakkan, hilangnya indera peraba atau kemampuan merasakan sentuhan di bawah bagian tubuh yang mengalami cedera. Gejala lain juga bisa muncul dengan merasakan sensasi yang sulit dijelaskan pada tubuh bagian bawah, misalnya rasa kesemutan, nyeri seperti kesetrum, rasa sakit. Ada pula dikenal dengan istilah phantom pain. Lalu gangguan pada proses buang air kecil maupun buang air besar, contohnya tidak bisa menahan keduanya karena kehilangan sensasi. Hilangnya gairah seksual, merasa depresi, terutama ketika baru divonis menderita kelumpuhan, merasakan nyeri yang hebat pun bisa menjadi indikasi paraplegia.

Berat badan yang naik juga bisa terjadi sebagai dampak pola makan yang tidak disesuaikan dengan kurangnya gerak akibat kelumpuhan. Akibat kehilangan sensasi pada tubuh bagian bawah, penderita paraplegia juga biasanya tidak menyadari ketika dirinya mengalami kerusakan kulit dan jaringan di bawah kulit akibat penekanan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama (bedsore), lecet, serta infeksi atau koreng di bagian tubuh yang lumpuh. Karena itu, butuh bantuan keluarga untuk memantau kondisi mereka dengan saksama.

Hermanto, 45 tahun, penyandang paraplegia dan istrinya, Tatik Wahyuni (berjilbab ungu) saat hendak mengikuti kegiatan donor darah yang diadakan Keluarga Difabel Bintang Mandiri pada Selasa, 28 Agustus 2018. TEMPO | Dinda Leo Listy (Boyolali)

Demikian pula ketika penderita paraplegia ingin berolahraga, perlu konsultasi dokter dan bimbingan dari fisioterapis berpengalaman agar program olahraga bisa memberikan keuntungan optimal. Tidak semua olahraga bisa dilakukan oleh penderita paraplegia dan tipe kelumpuhan lainnya. Namun manfaat olahraga yang didapat ketika mereka bergerak akan sama saja seperti orang pada umumnya. Berikut manfaatnya seperti dilansir SehatQ.

1. Latihan tubuh bagian atas
Melatih lengan atau tubuh bagian atas akan memperlancar sistem kardiorespirasi pada penderita paraplegia. Sesuai namanya, sistem kardiorespirasi meliputi kinerja jantung, paru-paru, dan pembuluh darah. Latihan bagian tubuh atas yang tepat pada pengidap paraplegia akan meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami gangguan yang berarti. Bicep curl dan shoulder press termasuk segelintir latihatn fisik tubuh bagian atas yang bisa dilakukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Latihan tubuh bagian bawah
Latihan untuk tubuh bagian bawah penderita para kelumpuhan juga tidak bisa diabaikan. Saat ini, alat khusus bernama functional electrical stimulation (FES) bike. Manfaat olahraga dengan memakai alat ini sangat beragam. Kegiatan ini bisa membangun kembali otot-otot pada bagian yang lumpuh. Selama menggunakan FES bike, beberapa elektroda ditempelkan pada kaki penderita untuk mengantarkan arus listrik bertegangan kecil, yang akan merangsang otot-otot pada kaki. Arus inilah yang dinilai mampu membantu dalam kembali membangun otot-otot yang lemah pada bagian yang lumpuh. Kegiatan ini juga bisa meningkatkan metabolisme penderita. Salah satu contohnya adalah protein pengangkut glukosa di dalam darah yang akan bekerja lebih lancar, sehingga memperkecil risiko diabetes tipe 2.

3. Memperbaiki stamina dan Mengendalikan berat badan.
Meningkatkan aktivitas enzim oksidasi di dalam tubuh. Manfaat ini akan dirasakan setelah beberapa minggu rutin menggunakan FES bike. Perkembangan kolagen tipe 4 juga akan meningkat, sehingga sistem regenerasi jaringan di tubuh penderita paraplegia akan lebih cepat. Meningkatkan mineral yang terkandung dalam tulang. Manfaat ini juga didapatkan berkat stimulasi dari elektroda-elektroda yang mengantarkan arus listrik. Dengan mendapatkan manfaat olahraga dengan latihan tubuh bagian atas dan latihan tubuh bagian bawah menggunakan FES bike tersebut, sebagian besar penderita paraplegia pun akan mengalami peningkatan pada kualitas hidupnya, tidak gampang sakit, tidur lebih nyenyak, serta tidak lagi sering mengalami rasa sakit akibat kelumpuhan.

Ketika seseorang mengalami kelumpuhan, ia bukan hanya dihadapkan pada kinerja bagian tubuh yang menurun atau tidak berfungsi lagi. Penderita paraplegia juga berisiko lebih besar terkena penyakit yang disebabkan oleh kurang gerak. Contohnya, obesitas, resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung koroner.

Bahkan baru-baru ini, beberapa riset menyatakan bahwa pembunuh nomor satu untuk penderita kelumpuhan adalah penyakit jantung koroner. Fakta ini memperbarui anggapan lama yang menyatakan bahwa infeksi merupakan penyebab kematian utama bagi penderita kelumpuhan. Merupakan hal normal jika Anda dihantui perasaan terpuruk ketika divonis menderita paraplegia. Tetapi ini bukan berarti Anda boleh menyerah begitu saja.

Anda perlu terus menjaga kinerja bagian tubuh yang masih berfungsi normal dan memperkecil komplikasi kelumpuhan yang mungkin mengincar. Salah satu cara terbaik adalah dengan mendapatkan manfaat olahraga yang dilakukan secara tepat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

3 jam lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

3 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.


Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

3 hari lalu

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)
Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

Kondisi pasien demam berdarah dengue yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung tergolong berat.


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

3 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

3 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

Kalistenik salah satu pilihan olahraga yang sesuai untuk dilakukan selama Ramadan


Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

3 hari lalu

Warga Palestina memeriksa Rumah Sakit Al Shifa yang digerebek oleh pasukan Israel selama operasi darat, di tengah gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 25 November 2023. REUTERS/Abed Sabah
Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

Dokter dan pasien menjadi korban tewas dalam upaya pengepungan sejumlah rumah sakit yang dilakukan tentara Israel.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

6 hari lalu

Sejumlah pasien yang dievakuasi keluar ruangan tetap mendapatkan perawatan medis di halaman RS Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Pihak rumah sakit mengevakuasi sejumlah pasien ke luar gedung setelah terjadinya gempa bumi susulan yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) terkena dampak gempa magnitudo 6,5 yang melada pesisir utara Jawa Timur.