Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Difabel Turun dari Pesawat karena Tolak Tanda Tangan Surat Sakit

image-gnews
Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang difabel daksa, Shinta Utami mengatakan diturunkan dari pesawat terbang maskapai Wings Air dengan nomor penerbangan IW-1899 pada Kamis, 22 Agustus 2019. Shinta gagal terbang dari Labuan Bajo ke Denpasar karena menolak menandatangani surat pernyataan sakit yang disodorkan oleh pihak maskapai.

"Berkali-kali saya tegaskan kepada mereka bahwa saya adalah penyandang disabilitas, bukan penumpang yang sakit," kata Shinta kepada Tempo, Jumat 23 Agustus 2019. Meski begitu, petugas Wings Air berkukuh memintanya menandatangani surat pernyataan sakit dan Shinta pun tetap pada pendiriannya: menolak meneken surat itu.

Shinta menjelaskan, permintaan untuk menandatangani surat pernyataan sakit sudah terjadi sejak dia berada di counter check-in. Ketika dia menolak, tidak ada petugas yang mau mengantarkan ke gate. Dia hanya mendapatkan sebuah bording pas tanpa mendapat informasi lanjutan.

Shinta diperlakukan seperti penumpang non-disabilitas lantaran menolak menandatangani surat tadi. Ketika akan boarding, dia mengatakan harus lewat bawah meski petugas tahu dia menggunakan kursi roda. "Di situ, saya lagi-lagi disuruh menandatangani surat pernyataan sakit. Tapi saya tidak mau," ucap dia.

Shinta juga mengungkapkan kekecewaan lantaran ada petugas yang berasumsi dia hanya berpura-pura. "Salah seorang petugas mengatakan saya tidak tampak seperti penyandang disabilitas lantaran tidak ada kekurangan satu apapun pada anggota badan saya," ujar Shinta. Tindakan dan ucapan petugas tersebut dia tersinggung, hingga datang seorang petugas lain yang melerai.

Petugas itu mempersilakan Shinta naik lantaran pesawat akan berangkat. Setelah duduk di dalam pesawat, lagi-lagi Shinta disodorkan surat keterangan sakit oleh seorang pramugari. Dia diminta untuk menandatanganinya. Perempuan yang pernah berkeliling Indonesia dengan sepeda motor ini kembali menolak.

Atas penolakan tersebut, Shinta mengatakan petugas memintanya dan mendorong keluar pesawat. Tiga temannya juga turut keluar pesawat. "Sesampainya di bandara, tidak ada pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban, tidak ada manager on duty, tidak ada pernyataan maaf, meskipun ada tawaran melakukan refund -pengembalian uang tiket," kata Shinta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Shinta Utami dan tiga temannya terkatung-katung selama lima jam di Bandara Komodo, Labuan Bajo. Mereka terpaksa membeli tiket lagi untuk penerbangan berikutnya dengan maskapai penerbangan yang berbeda. "Saya tanya ke maskapai penerbangan lain, seperti NAM dan garuda, mereka tidak memperlakukan difabel seperti itu. Tidak ada yang meminta saya menandatangani surat penyataan sakit," ucap dia.

Melalui pernyataan tertulis, Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pelayanan terhadap seorang penumpang penyandang disabilitas dalam penerbangan IW-1899 sudah sesuai prosedur. Dia menyayangkan saat reservasi atau memesanan tiket, penumpang tersebut tidak menyampaikan kondisinya menggunakan kursi roda sehingga membutuhkan perhatian atau tindakan khusus.

"Petugas layanan di darat mengetahui kondisi penumpang dimaksud ketika proses pelaporan diri atau check-in," tulis Danang. Mengenai surat yang harus ditandatangani oleh difabel sebelum terbang, Danang menjelaskan lembar khusus pengangkutan itu bersifat umum demi keselamatan dan keamanan penerbangan. "Diisi sesuai kondisi dan dapat dicoret pada poin pernyataan yang tidak dibutuhkan menurut keadaan sebenarnya. Namun, belum terjadi tandatangan."

Danang mengatakan terjadi lagi negosiasi setelah penumpang masuk ke dalam pesawat dan penumpang difabel tadi memang kembali diminta menandatangani surat pernyataan. "Penumpang dimaksud memutuskan untuk turun dari kabin pesawat," tulis dia. "Petugas kami tetap melayani dengan sikap sopan santun dan tidak melakukan tindakan yang mendorong secara fisik terhadap penumpang sehingga keluar dari pesawat."

Melalui pernyataan tertulis ini pula, Wings Air menjanjikan pengembalian harga tiket penuh kepada para penumpang yang turun tadi. "Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul dari penumpang dimaksud," tulis Danang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

1 hari lalu

Pesawat Wings Air. Dok. Lion Air Group
Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.


Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

2 hari lalu

Pesawat Lion Air. FOTO/Instagram/LionAir
Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

12 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

15 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

16 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

25 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

28 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

43 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

44 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

48 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.