Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pahami Tips Berkomunikasi dengan Anak Disabilitas Intelektual

image-gnews
Dua model anak disabilitas mengenakan busana rancangan Tommy Hilfiger. Untuk pakaian anak, Tommy Hilfiger lebih banyak bereksplorasi dengan corak yang lebih ceria seperti bintang-bintang dan bentuk hati. boredpanda.com
Dua model anak disabilitas mengenakan busana rancangan Tommy Hilfiger. Untuk pakaian anak, Tommy Hilfiger lebih banyak bereksplorasi dengan corak yang lebih ceria seperti bintang-bintang dan bentuk hati. boredpanda.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Doktor Kajian Disabilitas dan Kesejahteraan Sosial dari Universitas Indonesia, Fransiskus Adi Prasetyo mengatakan membangun komunikasi dengan anak disabilitas intelektual tak bisa disamakan dengan anak dengan ragam disabilitas lainnya. Satu hal yang harus dibangun lebih dulu adalah memahami bagaimana konteks berpikir anak disabilitas intelektual.

"Kuncinya komunikasi yang sederhana dan berulang," kata Adi dalam acara bedah buku Panduan Bagi Anak Penyandang Disabilitas Intelektual di Sekolah Inklusi, di Aula Juwono Sudharsono, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Kamis 15 Agustus 2019. Dia mencontohkan, ketika mengenalkan diri, gunakan bahasa yang simpel dan mudah diingat.

"Saya tidak mungkin memperkenalkan diri dengan nama lengkap beserta titel pendidikan yang saya punya kepada anak penyandang disabilitas intelektual. Saya akan membahasakan nama saya 'Adi' saja," ujarnya. Setelah dibuat lebih sederhana, para pendamping anak disabilitas intelektual tak boleh bosan mengulang segala sesuatu yang perlu diketahui oleh anak.

Adi menjelaskan, berbagai informasi yang disampaikan kepada anak disabilitas intelektual memang harus berulang kali dilakukan karena daya ingat mereka di bawah rata-rata anak seusianya. Kondisi ini bukan karena anak tersebut malas mengingat, melainkan kapasitas alami dari daya ingatnya sendiri.

Sebab itu, Adi melanjutkan, jangan terkejut jika anak disabilitas intelektual tiba-tiba marah jika melalui jalan yang tidak biasanya dia lewati. "Makanya, wajar ketika orang tua mengantar ke sekolah melalui jalur yang berbeda misalnya, lalu anak menjadi marah," ujar Adi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain cara membangun komunikasi yang berbeda, Acting Director Hellen Keller Indonesia, Emilia Kristianti mengatakan anak disabilitas intelektual rentan mengalami diskriminasi dua kali lebih banyak dari anak dengan ragam disabilitas lain di sekolah. Salah satu musababnya, menurut dia, anak disabilitas intelektual tidak memiliki pola komunikasi dan konsep yang sama dengan anak-anak seusianya.

"Di sekolah, mereka adalah kelompok yang paling didiskriminasi baik oleh anak-anak non-disabilitas maupun anak dengan ragam disabilitas lain," ujar Emilia Kristianti. Karena itu, dia melanjutkan, konsep inklusif bagi anak tersebut sebaiknya diterapkan secara personal dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Emilia mengatakan konsep disabilitas setelah Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas diratifikasi adalah bagaimana lingkungan sosial menyediakan akses yang selama ini menjadi hambatan interaksi. Salah satu matode yang dapat diterapkan adalah dengan menghadirkan guru pendamping khusus di dalam kelas. Guru ini menjadi fasilitator bagi anak disabilitas intelektual dalam berkomunikasi dan menjalani aktivitas lainnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Marak Bullying Anak, Ada Apa dengan Generasi Sekarang?

22 jam lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Marak Bullying Anak, Ada Apa dengan Generasi Sekarang?

Maraknya kasus perundungan atau bullying anak semakin memprihatinkan. Semua pihak mesti turun tangan, dari orang tua sampai pihak sekolah.


UNICEF: Jutaan Anak di Burkina Faso Putus Sekolah karena Dampak Konflik

1 hari lalu

Tentara mengawal konvoi pemimpin baru Burkina Faso Ibrahim Traore saat tiba di televisi nasional dengan kendaraan lapis baja di Ouagadougou, Burkina Faso 2 Oktober 2022. REUTERS/Vincent Bado
UNICEF: Jutaan Anak di Burkina Faso Putus Sekolah karena Dampak Konflik

Menurut laporan UNICEF, jutaan anak di Burkina Faso putus sekolah karena ketidakamanan yang disebabkan oleh konflik.


5 Kiat Menciptakan Kebiasaan Tidur yang Sehat bagi Anak

1 hari lalu

Seorang anak kecil perempuan tertidur di atas roti, ketika sedang menikmati makanan di atas meja makan. Anak tersebut tampaknya menggunakan roti sebagai pengganti bantal tidur. Dailymail
5 Kiat Menciptakan Kebiasaan Tidur yang Sehat bagi Anak

Anakdengan kualitas dan kebiasaan tidur yang tidak sesuai cenderung memiliki banyak masalah perilaku dan perkembangan serta masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan.


Komisi Disabilitas Australia: Masih Ada Warga Anggap Disabilitas Menular

1 hari lalu

Rhonda Galbally, anggota Komisi Disabilitas Australia. Foto: The Sidney Morning Herald.
Komisi Disabilitas Australia: Masih Ada Warga Anggap Disabilitas Menular

Ketakutan terhadap disabilitas muncul ketika orang yang berbadan sehat tidak memiliki hubungan yang kuat dengan penyandang disabilitas.


Rumah Kebakaran saat Orang Tua Tak Ada, Anak Difabel di Bekasi Tewas

2 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Rumah Kebakaran saat Orang Tua Tak Ada, Anak Difabel di Bekasi Tewas

Kebakaran yang menewaskan anak difabel ini diduga akibat obat nyamuk bakar yang berada di kamar korban


Belajar dari Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI Minta Orang Dewasa Waspadai Bibit Perilaku Kekerasan Anak

3 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Belajar dari Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI Minta Orang Dewasa Waspadai Bibit Perilaku Kekerasan Anak

Bibit perilaku kekerasan anak perlu diwaspadai sejak dini. Kata KPAI, orang dewasa memiliki fungsi penting dalam mendidik anak sejak dini.


Fenomena Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI: Perlu Gerakan Tidak Mentoleransi Kekerasan terhadap Anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Fenomena Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI: Perlu Gerakan Tidak Mentoleransi Kekerasan terhadap Anak

Fenomena perundungan siswa SMP di Cilacap tidak bisa ditoleransi. KPAI mendorong adanya gerakan untuk tidak mentoleransi kekerasan terhadap anak.


Son Ye Jin Ungkap Mengasuh Anak Menyulitkan Sekaligus Membahagiakan Dirinya

4 hari lalu

Son Ye Jin. Foto: Instagram/@yejinhand
Son Ye Jin Ungkap Mengasuh Anak Menyulitkan Sekaligus Membahagiakan Dirinya

Son Ye Jin menceritakan pengalamannya menjadi ibu dan rencana memiliki anak kedua


Rusia Masukkan Presiden ICC Piotr Hofmanski ke Daftar Pencarian Orang

8 hari lalu

Piotr Hofmanski. Wikipedia
Rusia Masukkan Presiden ICC Piotr Hofmanski ke Daftar Pencarian Orang

Rusia mengatakan memasukkan Piotr Hofmanski, ketua ICC, yang mengupayakan penangkapan Presiden Vladimir Putin, ke daftar pencarian orang


Gangguan Penglihatan Anak Usia Sekolah Naik, akibat Tingginya Penggunaan Gawai?

11 hari lalu

Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi
Gangguan Penglihatan Anak Usia Sekolah Naik, akibat Tingginya Penggunaan Gawai?

IROPIN menyebut kasus gangguan penglihatan pada anak usia sekolah mengalami peningkatan diduga akibat tingginya frekuensi penggunaan gawai.