Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pria Pencetus Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Reproduksi Bagi Difabel

image-gnews
Suasana pemberian materi kelas kampanye dengan alat peraga berupa boneka di acara National Youth Camp Sexual and Reproductive Health and Rights (SRHR) pada 16-18 Juli 2019 Embung Kaliaji, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Suasana pemberian materi kelas kampanye dengan alat peraga berupa boneka di acara National Youth Camp Sexual and Reproductive Health and Rights (SRHR) pada 16-18 Juli 2019 Embung Kaliaji, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Iklan

TEMPO.CO, Sleman - Seorang pengajar sekolah luar biasa di Jember, Jawa Timur, terenyuh ketika membaca berita sekelompok remaja difabel terjerumus pergaulan bebas. Pria bernama Masrorul Mais ini prihatin karena remaja tuli yang masih duduk di bangku SMP itu saling berganti pasangan dalam kelompok.

"Saya sedih karena mereka sebenarnya tidak tahu batasan dalam berhubungan," kata Mais saat ditemui Tempo di sela acara National Youth Camp Sexual and Reproductive Health and Rights atau SRHR di Embung Kaliaji, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada pertengahan Juli 2019.

Tak ingin hanya mengelus dada, Masrorul Mais yang juga dosen di IKIP Jember ingin agar para calon guru yang dia didik mengetahui bagaimana cara menyampaikan pengetahuan kesehatan reproduksi ke peserta didik penyandang disabilitas. Program Studi Pendidikan Luar Biasa di IKIP Jember yang dikepalai oleh Mais juga kerap menjadi rujukan polisi yang sedang menangani kasus pidana berkaitan dengan difabel.

Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa IKIP Jember, Masrorul Mais. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Masrorul Mais menjelaskan mayoritas difabel yang rentan mengalami pelecehan dan kekerasan seksual adalah tuli dan difabel mental. Musababnya, tingkat pemahaman mereka tentang kesehatan reproduksi, bagaimana berinteraksi dengan lawan jenis, bagaimana menolak ajakan berhubungan seksual, masih minim didapatkan di daerah.

"Yang sekolah saja belum tentu dapat, apalagi yang enggak sekolah," kata Mais. Dengan begitu, pengetahuan kesehatan reproduksi bagi anak berkebutuhan khusus penting untuk dibahas. Mais yang sehari-hari menggunakan kursi roda itu menangkap peluang di awal 2013. Saat itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar perguruan tinggi membuat kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau KKNI.

Setiap empat tahun sekali, kurikulum itu akan diperbarui agar tak ketinggalan zaman. Terlebih pembaruan kurikulum Pendidikan Luar Biasa amat dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan riil calon guru, khususnya pengajar anak berkebutuhan khusus

Ketika Mais meminta masukan dari para guru anak berkebutuhan khusus dan pengawas sekolah luar biasa, sebagian besar dari mereka membenarkan bahwa kebutuhan pengetahuan kesehatan reproduksi sangat mendesak. Terlebih di era keterbukaan informasi yang membuat orang bebas mengakses informasi lewat jaringan internet, tanpa tahu dasar ilmunya lebih dulu.

"Kalau informasi ini dikonsumsi oleh anak berkebutuhan khusus, tapi tidak disikapi dengan baik, tidak diajari mengelola hasrat seksualnya, maka bisa menjadi bom bagi mereka," kata Mais. Kesempatan itu kemudian menjadi momentum bagi Mais untuk memasukkan kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi di kampus tempatnya mengajar. Mais memasukkan materi dan argumentasi untuk dipresentasikan dalam rapat komisi di hadapan dekanat dan rektorat IKIP Jember.

Benar saja, tantangan awal harus dihadapinya di meja dekanat dan rektorat. Mereka mempertanyakan urgensi mata kuliah kesehatan reproduksi di Program Studi Pendidikan Luar Biasa. Mereka menganggap mata kuliah itu akan mengupas tuntas organ kelamin manusia. Lagi-lagi budaya timur masih menganggap tabu urusan reproduksi manusia, bahkan kesehatannya. "Mereka mulai memahami ketika saya memaparkan. Kejadian dan korban sudah ada. Kami tak ingin ada kejadian dan korban baru lagi," kata Mais.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak 2013 itulah mata kuliah kesehatan reproduksi ada di IKIP Jember. Bahkan Mais berani memastikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa dengan memasukkan mata kuliah kesehatan reproduksi untuk anak berkebutuhan khusus baru tersedia di IKIP Jember. Dia berharap mata kuliah tersebut juga diajarkan di kampus lain.

Selanjutnya:
Masrurol Mais menyiasati agar mata kuliah kesehatan reproduksi menjadi wajib di IKIP Jember

Kendati usulannya sudah diakomodir, mata kuliah kesehatan reproduksi belum bisa menjadi mata kuliah wajib karena terbentur aturan kolegial Program Studi Pendidikan Luar Biasa se-Indonesia. Di situ tertera mata kuliah yang terkait kesehatan dan psikologi masuk kategori mata kuliah pilihan. "Meski pilihan, saya mewajibkan mahasiswa untuk memilihnya," kata Mais sambil tertawa.

Dalam penerapannya, Mais masih terganjal beberapa tantangan. Mulaya mahasiswa yang notabene 90 persen guru yang sudah mengajar dan sisanya adalah calon guru masih malu-malu. Mereka menganggap kesehatan reproduksi sebagai sesuatu yang tak patut dibahas. Namun setelah dijelaskan bahwa itu adalah pembahasan akademis, mahasiswa mulai tertarik.

Terlebih ini adalah pengetahuan yang menyangkut anak berkebutuhan khusus. Misalnya, bagaimana menjelaskan kesehatan reproduksi kepada anak berkebutuhan khusus sesuai karakteristik disabilitas, usia, dan kemampuannya. Juga bagaimana memahamkan konsep-konsep abstrak dalam kesehatan reproduksi kepada anak berkebutuhan khusus.

Difabel tuli mempunyai keunikan karena sulit memahami konsep atau istilah yang abstrak, seperti bagaimana menjelaskan konsep hubungan lawan jenis yang tepat. "Karena kosakata tuli itu terbatas, miskin bahasa," kata Mais. Selain pemahamannya perlu diajarkan sejak dini, juga pengajarannya lebih banyak dilakukan lewat alat bantu media, semisal alat peraga dan video.

Mais mencontohkan. Dalam seks bebas yang dijelaskan adalah soal risiko yang ditimbulkan. Seperti penyakit kelamin, semacam AIDS dan sifilis. Bentuk konkret lainnya, seperti akibat hamil di luar nikah, yakni keluarga malu. "Pengajarannya secara konkrit dijelaskan dalam bentuk gambar atau video, atau dengan boneka peraga," kata Mais.

Begitu pula pemahaman terhadap difabel mental juga disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan dengan gambar. Lantaran pemahaman bahasa yang kompleks bagi difabel mental masih minim. Selain itu pelibatan orang tua diperlukan untuk telaten mengulang di rumah dari yang telah diajarkan di sekolah. "Difabel grahita cenderung mudah lupa pada apa yang telah diajarkan. Jadi harus terus diulang supaya ingat," ucap dia.

Tantangan lainnya adalah, tak semua dosen mau dan mampu mengampu mata kuliah tersebut. Butuh banyak membaca literatur, kajian, serta punya pengalaman dan pelatihan soal kesehatan reproduksi. Sementara buku panduan lengkap, literatur, dan komponen pendukung pembelajaran mata kuliah pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak berkebutuhan pun terbatas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 jam lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

21 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

31 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

34 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

45 hari lalu

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia G.L Kalake menyerahkan cenderamata kepada Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy di acara Program Edukasi & Intervensi Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, di Kupang, NTT, Kamis, 7 Maret 2024/Istimewa
Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.


Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

48 hari lalu

Deteksi Endometriosis Melalui Darah
Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

49 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

50 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

54 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.


Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

57 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin) yang menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.