Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penderita Mata Glaukoma Tak Menjadi Tunanetra, Ada Solusinya

image-gnews
Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita glaukoma kini tak perlu lagi khawatir kehilangan kemampuan penglihatan atau menjadi tunanetra. Teknologi implan saluran mata memungkinkan penderita glaukoma bisa melihat lagi seperti biasa.

Baca: 
6 Kebiasaan yang Merusak Mata, Termasuk Ogah Pakai Kacamata Hitam

Berdasarkan data Subspesialis Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, prevalensi pasien dengan mata glaukoma di Indonesia mencapai 4,6 dari 1.000 orang. Artinya, terdapat sekitar 3 juta penduduk Indonesia yang terdiagnosa memiliki mata glaukoma. Bila dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Seorang peneliti yang menemukan implan mata untuk penderita glaukoma, Virna Dwi Oktariana mengatakan bentuk implan mata yang dia buat tidak berbentuk bulat, melainkan agar memanjang. "Bentuk ini sesuai dengan kondisi mata orang Indoensia sekaligus implan tersebut dapat dipasang di antara dua otot," kata Virna yang juga Dokter Spesialis Mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Auditorium Imeri FKUI, Jakarta, Rabu 26 Juni 2019

Virna sudah membuat implan mata untuk penderita glaukoma sejak 6 tahun lalu. Penggunaan implan buatan Virna ini kemudian diujicobakan pada kelinci di bawah supervisi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. "Saat itu saya mengujicobakan lebih dari lima kelinci, lalu saya menemukan seekor kelinci yang memiliki mata glaukoma. Dan setelah dipasang implan ini, mata kelinci menunjukkan perkembangan yang sangat baik," ujar dia.

Berangkat dari kesuksesan percobaan pemasangan implan pada kelinci, Virna dan tim peneliti kemudian mengaplikasikan implan tersebut kepada dua pasien glaukoma dengan fungsi mata menurun dan hampir hilang. Pemasangan implan dilakukan dengan penggambaran proses medis yang jelas dan disetujui pasien.

Baca juga: Cara Mudah Hilangkan Kerutan di Bawah Mata

"Hampir setahun kami memantau pemakaian implan kepada dua pasien ini. Hasilnya menunjukkan perkembangan yang baik," kata Virna. Langkah tersebut dilanjutkan kepada sepuluh pasien glaukoma lainnya. "Implan pada mata pasien glaukoma ini membantu memperbaiki penglihatan sebesar 80 sampai 90 persen."

Peluncuran virna implant glaucoma by Rohto di auditorium IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. TEMPO | Cheta Nilawaty

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantaran memiliki tingkat keberhasilan yang cukup baik bagi pasien Glaukoma, pemasangan implan berlanjut kepada 100 pasien. Hingga 2019, ada lebih dari 200 pasien mata glaukoma di beberapa rumah sakit di Indonesia dapat terselamatkan dari kebutaan total.

Virna menjelaskan, keinginannya membuat implan mata ini dilandasi pada mahalnya ongkos implan mata glaukoma di Indonesia. Dari pemandangan yang dia lihat setiap hari di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo atau RSCM Jakarta, setiap hari pasien mata glaukoma membludak untuk diperiksa dan berharap sembuh.

Simak: Rabun Jauh Mengintai Anak-Anak, Awasi Anak Bermain Gawai

Harga implan saluran mata glaukoma kurang lebih USD 7.000 - 10.000 (lebih dari Rp 100 juta). Harga implan menjadi sangat mahal karena harus mengimpor dari luar negeri. Beberapa implan yang beredar pun, belum tentu sesuai dengan bentuk mata orang Indonesia.

Virna menjelaskan, implan buatannya memiliki bahan dasar yang berbeda dengan implan lain. Dua implan Glaukoma yang banyak dipakai dalam dunia kesehatan mata Indonesia adalah Kiki Mehta dan Ahmed Implant. Keduanya menggunakan bahan dasar silikon.

"Virna Implant Glaucoma by Rohto menggunakan bahan dasaar Poly Methyl Methacrylate atau PMMA yang biasa digunakan sebagai pengganti lensa mata (Intra Oculer Lense) pada operasi katarak," ujar Virna. Keunggulan PMMA dibandingkan silikon, menurut Virna, terletak pada elastisitas dan keamanan organ mata.
Kendati elastis, implan silikon memiliki permukaan yang tidak rata sehingga mudah menarik sel inflamasi (sel penyebab pendarahan). Adapun PMMA memiliki permukaan yang rata sehingga aman diterapkan pada organ mata dan tidak dianggap sebagai benda asing oleh tubuh. "Dengan begitu, bisa mencegah inflamasi," kata Virna.

Board of Director PT Rohto Indonesia, Mukdaya Massidy mengatakan implan mata untuk penderita glaukoma buatan Virna, Virna Implant Glaucoma By Rohto memiliki harga yang lebih terjangkau. "Harganya lebih murah sekitar 30 sampai 40 persen dari harga implan yang sudah beredar selama ini," ujar Mukdaya Massidy.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

17 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

19 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

20 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

30 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

33 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

33 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

34 hari lalu

JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

Dalam rangka memperingati pekan glaukoma sedunia, JEC Group mengadakan diskusi media dengan tema "Gerakan Sadar Glaukoma: Guna Menyelamatkan Kualitas Hidup Kita"


Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

35 hari lalu

Rumah produksi Al Quran Brailler di Kota Tangerang Selatan sudah membuat Al Quran untuk penyandang tunanetra di Indonesia sejak 2012. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.


Tak Hanya Ukur Tekanan Mata, Cegah Glaukoma Penyebab Kedisabilitasan Bisa Dideteksi

36 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
Tak Hanya Ukur Tekanan Mata, Cegah Glaukoma Penyebab Kedisabilitasan Bisa Dideteksi

Salah satu faktor penyebab glaukoma sekunder adalah penyakit degeneratif.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

37 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.