Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bermain Kartu Remi Ala Tunanetra, Mau Tahu Caranya?

image-gnews
Sekelompok tunanetra sedang bermain kartu remi dan gitar. Mereka menggunakan teknik dan kartu yang sama dengan aplikasi braille  di pojok kiri atas kartu. Lebak bulus, Jakarta Selatan, 21 Juni 2019. Tempo/Cheta Nilawaty
Sekelompok tunanetra sedang bermain kartu remi dan gitar. Mereka menggunakan teknik dan kartu yang sama dengan aplikasi braille di pojok kiri atas kartu. Lebak bulus, Jakarta Selatan, 21 Juni 2019. Tempo/Cheta Nilawaty
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa bilang kartu remi hanya bisa dimainkan oleh orang-orang awas? Ternyata kartu ini juga bisa menjadi penghibur saat kumpul-kumpul dengan masyarakat tunanetra. 

Baca: Anjing Pemandu Juga Bisa Tuntun Insan Tuli, Contoh Jobi

Kartu bergambar tiga keriting diletakkan sebagai pembuka permainan oleh Zulfikar. Ia bersama ketiga temannya tengah bermain kartu remi. Ketiga temannya memperhatikan kartu yang diletakkan Zulfikar. Namun, bukan kartu bergambar yang mereka perhatikan, melainkan ucapan Zulfikar ketika meletakkan kartu.

“Kami bermain kartu dengan konsep mengingat, meskipun kami tetap memegang fisik kartu, kami tetap harus mengingat baik-baik kartu terakhir yang dibuang teman kami saat bermain, karena kami bermain kartu tanpa melihat,” ujar Zulfikar, salah seorang Tunanetra yang diwawancarai ketika bermain kartu remi, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat 21 Juni 2019.

Meski dalam bermain kartu, tunanetra tidak melihat lambang kartu yang diletakkan lawan mainnya, tidak berarti mereka tidak memerlukan fisik kartu. Kartu tetap mereka pegang, sebagai patokan ketika harus adu strategi dengan kartu lawan yang sudah diletakkan di meja.

Lalu bagaimana mereka tahu gambar kartu yang dipegang? Para pemain kartu tunanetra mengaplikasikan huruf braille di pojok kiri atas kartu. “Berbagai macam nomor dan lambang kartu, kami tulis secara singkat. Misalnya, empat keriting kami tuliskan di pojok kiri atas kartu sebagai 4K,” ujar M. Rifki di tempat yang sama.

Lambang kartu lain seperti hati, ditulis dengan huruf L, kartu skop dengan huruf S, dan kartu berlambang dadu dengan huruf D. Selain itu, ada pula kartu yang ditandai dengan huruf braille A untuk kartu as, Huruf J untuk Jack, huruf Q untuk Queen, huruf K untuk King dan huruf P untuk poker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Sekelompok tunanetra sedang bermain kartu remi dan gitar. Mereka menggunakan teknik dan kartu yang sama dengan aplikasi braille di pojok kiri atas kartu. Lebak bulus, Jakarta Selatan, 21 Juni 2019. Tempo/Cheta Nilawaty

Secara umum, aturan bermain kartu yang mereka ikuti tetap sesuai dengan aturan yang sudah ada. Misalnya pemenang kartu adalah pemegang kartu dengan tiga kartu berurutan dan lambang yang sama. Ada pula pemegang kartu dengan jumlah angka yang lebih besar dan lambang yang sama. “Ini dikenal dengan nama kartu polo seri,” ujar Oki Kurnia.

Cara bermain kartu remi ala tunanetra ini berdasarkan kepercayaan satu sama lain. Lantaran antar pemain tidak dapat melihat kartu yang diletakkan lawan di atas meja. Adu strategi yang dilakukan berdasarkan ingatan pada kartu yang diletakkan terakhir oleh masing masing pemain. Para pemain kartu mengaku tidak memerlukan wasit di dalam permainan mereka. Bahkan di dalam permainan, mereka sering mengikutsertakan pemain yang melihat. “Makanya kami tetap menggunakan fisik kartu, tujuannya agar bisa adu strategi juga dengan orang awas,” ujar Zulfikar.

Baca: Tunanetra dan Autis, Kodi Lee Pukau Juri America's Got Talent

Bermain remi tanpa melihat kartu yang diletakkan di atas meja tidak mengurangi keasyikan para tunanetra. Tidak ada yang merasa dicurangi atau dikalahkan dengan sengaja. Setiap pemenang adalah pemegang kartu yang kartunya habis terlebih dulu dan yang kalah adalah pemegang kartu yang kartunya habis terakhir. Agar lebih seru, ada kompensasi bagi pemenang dan bagi yang kalah, namun bukan taruhan. “Bagi yang kalah, harus melakukan jalan jongkok atau jongkok dalam waktu beberapa menit, ini supaya mereka tetap semangat main kartunya,” ujar Zulfikar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

12 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

20 hari lalu

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

31 hari lalu

Penyandang disabilitas melakukan pencoblosan. Foto: Istimewa.
Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.


Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

49 hari lalu

Petugas membantu penyandang disabilitas memasukkan surat suara ketika mengikuti pemilu 2019 susulan di TPS 31 Jayapura Selatan, Jayapura, Papua, Kamis, 18 April 2019. Pemilu susulan diselenggarakan di sejumlah TPS di Jayapura, Banggai, dan Jambiketerlambatan logistik pemilu. ANTARA/Gusti Tanati
Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

Semua orang memiliki hak suara untuk pencoblosan pada Pemilu 2024, termasuk para disabilitas. Apakah aksesibilitas difabel sudah terpenuhi?


Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

50 hari lalu

Seorang Penyandang Disabilitas memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat mengikuti simulasi Pemilihan Umum 2019 di gedung Kementerian Sosial RI, Jakarta, 14 Februari 2019. Kegiatan yang diselenggarakan KPU RI tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah partisipasi pemilih penyandang disabilitas dan mengurangi surat suara yang tercoblos secara tidak sah pada Pemilu 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

Para difabel memiliki hak suara untuk memilih di Pemilu 2024. Ini prosedur dan cara dari KPU untuk disabilitas saat pencoblosan surat suara di TPS.


Alat Bantu Mencoblos untuk Tunanetra di Pemilu 2024, Ada Karton dan Map Khusus

51 hari lalu

Pemilih tunanetra, Siti Saadah, 41 tahun, menunjukkan template braille untuk surat suara DPD seusai mencoblos di TPS 027 Danunegaran, Yogyakarta, Rabu, 17 April 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Alat Bantu Mencoblos untuk Tunanetra di Pemilu 2024, Ada Karton dan Map Khusus

KPU telah menyiapkan skenario dan fasilitas untuk memudahkan tunanetra pada Pemilu 2024.


Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

55 hari lalu

Dedi Santoso, difable penjual kue maju jadi Caleg DPRD Kota Bogor. Selasa, 23 Januari 2024. TEMPO/M.A MURTADHO
Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

Seorang penyandang difabel yang juga penjual kue basah di Kota Bogor maju sebagai caleg dengan harapan dapat membantu kaumnya bila terpilih.


Hasil Survei, Sebanyak 23 Persen Difabel Terlibat Kampanye Pemilu

59 hari lalu

Wawancara calon pengawas Tempat Pemungutan Suara atau TPS penyandang disabilitas, yang berlangsung di Kantor Kelurahan Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Januari 2024.TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Hasil Survei, Sebanyak 23 Persen Difabel Terlibat Kampanye Pemilu

Temuan lainnya, tingkat kesadaran dan pemahaman difabel akan hak politik cukup tinggi.


Hanya 35 Persen Tercatat Pemilih Difabel, Aksesibilitas TPS Mengkhawatirkan

59 hari lalu

Plh Ketua Bawaslu Lolly Suhenty (ketiga kiri) berfoto bersama Tim Stafsus Presiden Yustitia M Arief (kiri), Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Norman Yulian (kedua kanan), Ketua Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas (PPUAD) Ariani Soekanwo (kedua kiri), Penyanyi Putri Ariani (ketiga kanan) dan Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dewa Kurniawan (kanan) usai menandatangani dokumen Deklarasi Pemilu Akses Ramah Disabilitas di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.  ANTARA/Muhammad Adimaja
Hanya 35 Persen Tercatat Pemilih Difabel, Aksesibilitas TPS Mengkhawatirkan

Kurangnya keterjangkauan informasi tersebut dapat menimbulkan banyak kemungkinan, seperti tidak terpenuhinya hak pilih difabel.


5 Manfaat Hujan-hujanan untuk Anak: Tingkatkan Kemampuan Fisik hingga Rangsang Kreativitas

17 Januari 2024

Para remaja dan anak-anak yang bekerja sebagai ojek payung ini tidak mengenal sakit atau kedinginan, mereka rela untuk kehujanan selama payung mereka disewa walaupun hanya meraoh 1000 rupiah dalam sekali sewa. Tempo/Tony Hartawan
5 Manfaat Hujan-hujanan untuk Anak: Tingkatkan Kemampuan Fisik hingga Rangsang Kreativitas

Bermain hujan-hujanan tak melulu buruk untuk kesehatan, kegiatan itu bisa bermanfaat untuk anak.