Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Menggali Potensi Anak Down Syndrome dari Payakumbuh

image-gnews
Imansyah Aditya Fitri, seorang anak dengan down syndrome asal Payakumbuh, Sumatra Barat yang piawai menabuh drum saat tampil dalam peringatan Hari Down Syndrome Sedunia 2019 di Lapangan Sepakbola Potorono, Bantul, 31 Maret 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Imansyah Aditya Fitri, seorang anak dengan down syndrome asal Payakumbuh, Sumatra Barat yang piawai menabuh drum saat tampil dalam peringatan Hari Down Syndrome Sedunia 2019 di Lapangan Sepakbola Potorono, Bantul, 31 Maret 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Iklan

TEMPO.CO, Bantul - Imansyah Aditya Fitri, 16 tahun tampak menikmati tabuhan drum yang digebuknya dengan sepasang stik di atas panggung Lapangan Sepakbola Potorono, Kabupaten Bantul, Minggu, 31 Maret 2019. Alunan lagu berjudul “Selow” mampu menyedot para ibu dan sejumlah anak-anak dengan down syndrome turun ke lapangan untuk berjoget.

Baca: Sebab Anak Down Syndrome Sebaiknya Masuk Sekolah Inklusif

“Selow” yang dipopulerkan penyanyi dangdut Via Vallen adalah lagu kedua dari tiga lagu yang ditampilkan Aditya dalam memperingati Hari Down Syndrome Sedunia. Tak sekadar menggebuk drum, Aditya juga lincah memutar dua stik drumnya yang berwarna biru muda. “Saya suka. Di sini ramai,” kata Aditya saat ditanya pemandu acara seusai tampil.

Aditya adalah salah satu anak berkebutuhan khusus dengan down syndrome yang tinggal di Payakumbuh, Sumatera Barat. Sejak usia tiga tahun, orang tuanya memberikannya aneka pilihan alat musik sebagai bagian dari terapi saraf motoriknya. Ada gitar, kendang, organ, kulintang, harmonika. Dari berbagai alat musik itu, yang paling disukai Aditya adalah kendang.

“Kemampuan musikalnya di perkusi. Saya tingkatkan levelnya dari kendang kecil, kendang sedang, besar, lalu drum,” kata ibunda Aditya, Syarfi, 52 tahun, kepada Tempo menjelang pementasan anaknya. Lantaran Aditya kesulitan menghafal kunci nada untuk alat-alat musik, seperti organ dan gitar, maka kendang menjadi pilihan yang relatif sederhana.

Keistimewaan Aditya adalah mampu meniru permainan drum yang dia lihat di televisi dan Youtube. Berkat dorongan dari teman dan sanak familik Aditya masuk ke sekolah musik di usia 13 tahun, untuk mengasah kemampuannya.

Awalnya Syarfi khawatir para guru dan teman-temannya tak menerima Aditya di sekolah. Mengingat sekolah musik untuk anak berkebutuhan khusus belum ada di Payakumbuh, Sumatera Barat. Akhirnya, Aditya diterima di sekolah musik umum. Syaratnya, ibunya harus menemaninya. “Saya satu-satunya ibu yang menemani anak berlatih musik selama 1 sampai 2 jam di sekolah,” kata Syarfi.

Baca juga: Tips Bangkitkan Semangat Anak Down Syndrome dari Para Ibu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di kota asalnya, Aditya juga bergabung dalam komunitas musikus kota. Dia satu-satunya anak berkebutuhan khusus yang menjadi anggota. Dalam sejumlah acara, seperti malam takbiran, menjelang tahun baru, atau pertandingan sepak bola, komunitas itu diundang untuk tampil.

Kini Aditya lebih sering pentas seorang diri karena tak punya kelompok musik. Dalam pementasan, lagu yang ditampilkan akan diputar lewat pemutar musik dan Aditya mengiringinya dengan gebukan drum. Sekali pentas, Aditya sanggup menggebuk drum hingga 2 sampai 3 jam lamanya.

Imansyah Aditya Fitri, seorang anak dengan down syndrome asal Payakumbuh, Sumatera Barat yang jago menabuh drum saat tampil dalam peringatan Hari Doen Syndrom Sedunia 2019 di Lapangan Sepakbola Potorono, Bantul, 31 Maret 2019

Bahkan kalau sudah menikmati bermain drum di panggung, dia sampai enggan turun dari panggung. “Biasanya orang yang disayanginya akan membantu membujuknya turun," kata Syarfi. "Dia mesti mengalah karena ada teman lain yang akan tampil."

Lantaran fisik yang cukup kuat, Syarfi berani mengajak Aditya berkeliling ke sejumlah kota dalam tiga pekan. Seperti saat peringatan Hari Down Syndrome Sedunia yang diperingati setiap 21 Maret 2019 ini. Sebelum sampai ke Yogyakarta, Aditya juga pentas di Surabaya dan Malang, Jawa timur.

Artikel terkait: Putri Pertiwi, Down Syndrome Pameran Tunggal Seni Sketsa

Lagu-lagu yang dibawakan Aditya pun mengikuti tren. Apabila ada lagu yang sering dibawakan di panggung, dia akan menggantinya dengan lagu lain. “Dia sangat moody dan trendy,” kata ibu Syarfi sambil tertawa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

14 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

24 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

27 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

42 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

43 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

47 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.


Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

50 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin) yang menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

50 hari lalu

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

51 hari lalu

Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad, 3 Desember 2023. ANTARA/HO-PT KCIC
KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

Saat ini KCIC menyediakan layanan untuk membantu penumpang berkebutuhan khusus saat menggunakan Whoosh, mulai dari petugas dan fasilitas tambahan.


Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Bekasi, Korban Sempat Hilang

18 Februari 2024

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Bekasi, Korban Sempat Hilang

Seorang anak berkebutuhan khusus di Bekasi ditemukan meninggal dalam sebuah mobil. Sehari sebelumnya ia dilaporkan hilang.