TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak seratus penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT akan melakukan uji coba MRT pada Sabtu, 16 Maret 2019. Uji coba ini sekaligus merayakan ulang tahun JBFT yang ke-7.
Baca: Penyandang Disabilitas Ingin Menikmati MRT, Simak Tata Caranya
Koordinator JBFT, Faisal Rusdi mengatakan saat uji coba itu, penyandang disabilitas bersama dengan pengguna non-difabel, relawan, dan Direktur Konstruksi PT MRT akan mengevaluasi, mendiskusikan, sekaligus memberi masukan kepada pihak MRT dalam menjalankan sistem transportasi baru itu. "Pada titik tujuan terakhir, kami akan istirahat sambil mengevaluasi, diskusi dan memberikan masukan sambil makan bersama," ujar Faisal, Kamis 14 Maret 2019.
Penyandang disabilitas yang akan mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya. Dalam perjalanan ini, sebagian difabel akan didampingi oleh keluarganya dan ada pula yang berangkat secara mandiri.
Penumpang menunjukkan tanda peserta uji coba publik pengoperasian MRT fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. MRT Jakarta menargetkan sebanyak 285.000 penumpang selama masa uji coba. ANTARA/Sigid Kurniawan
Baca Juga:
Perjalanan uji coba kepada difabel akan dilakukan pada Sabtu sore pukul 15.30 WIB. Titik perjalanan dimulai dari Stasiun MRT Hotel Indonesia, menuju MRT Lebak Bulus, dan diakhiri dengan kembali ke Stasiun MRT Hotel Indonesia.
Baca juga: Uji Coba MRT, Warga: Berasa di Luar Negeri
Komunitas JBFT sering melakukan uji coba fasilitas umum dan transportasi . Uji coba MRT ini adalah uji aksesibilitas untuk yang ke-47 kalinya. Sebelumnya, JBFT telah mengkaji aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di beberapa tempat Jakarta, antara lain trotoar sepanjang Sarinah - Thamrin - Perpustakaan Nasional, juga dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Palmerah sampai di Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat Nomor 8.
Selain aksesibilitas di dalam stasiun MRT, JBFT berharap pihak MRT dan dinas terkait memperhatikan akses menuju stasiun. "Bagaimana masyarakat bisa mengakses atau menuju antar-stasiun MRT dengan transportasi dan trotoar yang saling terkoneksi," ujar Faisal.
