Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Paduan Suara Ini Kolaborasi dengan Penyandang Disabilitas

image-gnews
Skuad paduan suara Korea Utara. REUTERS
Skuad paduan suara Korea Utara. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Paduan suara Keluarga alumni Universitas Gajah Mada, Adiswara Kagama, membuat video klip seni yang berkolaborasi dengan penyandang disabilitas dari berbagai ragam disabilitas. Video tersebut bertema "Berbagi kasih sayang".

Baca: Simak Janji Dua Kubu Capres untuk Para Penyandang Disabilitas

"Video klip ini intinya berbagi kasih sayang bukan hanya sekedar materi, berbagi kasih sayang tidak harus ada yang punya dan ada yang papa, ini bukan hanya soal memberi dan menerima saja," ujar Creative Director Proyek "Berbagi Kasih Sayang" Adiswara Kagama, Kusuma Prabandari, kepada Tempo Senin 25 Februari 2019.

Dalam video klip ini, Adiswara Kagama melibatkan permainan angklung 14 Tunanetra, tarian sunyi 12 Insan Tuli, dan pembacaan narasi dari dua Pengguna Kursi Roda berprestasi.

Selain melibatkan penyandang disabilitas, video klip ini ikut memasukkan puisi yang akan dibacakan oleh beberapa pejabat negara. Diantaranya adalah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Sementara personil Adisuara yang ikut berkontribusi ada 16 orang dari Jogjakarta dan 25 orang dari Jakarta," ujar Kusuma. Lantaran berada di dua wilayah berbeda, proses perekaman suara dilakukan di dua tempat. "Satu di Jogja, satu lagi di Kelapa Gading, Jakarta," tambah Kusuma.

Suryo Pramono, Koordinator Saung Harmoni Mitra Netra mengaku cukup senang diajak berkolaborasi dalam proyek "Berbagi Kasih" ini. Menurut Suryo, kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk kesetaraan yang aplikatif antara penyandang disabilitas dan non disabilitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kolaborasi ini telah mempertemukan kami dalam kesetaraan, inilah mengapa seni sudah jauh lebih maju dalam menerapkan prinsip inklusifitas," ujar Suryo.

Dalam kolaborasi ini, Insan Tuli dengan sangat apik menampilkan tarian yang dilatih berdasarkan getar musik. Getaran ini berasal dari pengeras suara yang ditaruh di atas meja, kemudian mereka secara kompak mengikuti tempo yang berasal dari getar tersebut.

12 Insan Tuli ini berada dibawah pelatihan Desy dari Yayasan Sampaguita yang didirikan oleh Kusuma. "Setiap mereka menari pasti ada hitungannya, mereka menari berpatokan pada getar dan tempo musiknya," ujar Kusuma.

Sementara itu, dua pengguna kursi roda berprestasi dari Yayasan Pondok Bambu, Ivo dan Amin membacakan narasi yang menyelingi musik "Mengejar Matahari". Ivo yang pernah mewakilkan Indonesia dalam ajang anak muda di bidang teknologi informatika dan komputer internasional ini menyampaikan aspirasi mengenai bentuk kesetaraan ini.

Baca: Perusahaan Masih Enggan Menerima Pekerja Disabilitas, Ada Apa?

"Bahwa berbagi dalam kasih sayang tidak perlu memandang latar belakang, siapapun bisa membantu dan dibantu," kata Ivo. Seni musik tentunya bisa menjadi sarana baik untuk menyatukan penyendang disabiitas dan seni paduan suara. Setuju?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beasiswa Amartha STEAM Fellowship, Benefit Rp 22 Juta untuk Mahasiswa UI, ITB, IPB, UGM, dan UB

9 jam lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Beasiswa Amartha STEAM Fellowship, Benefit Rp 22 Juta untuk Mahasiswa UI, ITB, IPB, UGM, dan UB

Pendaftaran beasiswa Amartha STEAM Fellowship telah dibuka pada 27 Maret hingga 15 Juni 2024.


UGM Buka Peluang Lulusan Bekerja di Jepang, Begini Kerja Samanya

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Buka Peluang Lulusan Bekerja di Jepang, Begini Kerja Samanya

FMIPA UGM dan Asean Nagoya Club (ANC) Japan menjalin kerja sama yang memungkinkan lulusan bekerja di Jepang.


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

3 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

7 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

8 hari lalu

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.


Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

9 hari lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

Guru Besar UGM Prof Koentjoro dapat teror usai turut aksi Kampus Menggugat. Pesan dari seseorang semula gunakan logo KPK, terlacak lokasinya di Batam.


Guru Besar UGM Diteror, Prof Koentjoro: Bedakan Jokowi sebagai Presiden atau Ayah Gibran

10 hari lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror, Prof Koentjoro: Bedakan Jokowi sebagai Presiden atau Ayah Gibran

Guru Besar UGM Prof Koentjoro menyebut keinginan berkuasa Jokowi masih tinggi. "Bedakan sebagai presiden dan bapaknya Gibran," katanya.


Guru Besar UGM Diteror Berulang Kali Usai Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat, Prof Koentjoro: Saya Tidak Pernah Takut

10 hari lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror Berulang Kali Usai Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat, Prof Koentjoro: Saya Tidak Pernah Takut

Prof Koentjoro Guru Besar UGM dapat teror berulang kali usai aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat. "Saya tidak pernah takut," katanya.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

10 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

10 hari lalu

Gejala stroke pada wajah yang perlu diwaspadai di antaranya kesulitan tersenyum hingga keluar air liur. Berikut penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

Kenali tanda-tanda stroke, dan dalam 3 jam pertama atau golden period untuk memaksimalkan peluang pemulihan. Ini yang harus dilakukan.