TEMPO.CO, Jakarta - Dare Foundation mengadakan program Delivering Dream untuk hari Difabel Internasional yang diperingati setiap 3 Desember. Melalui program ini, yayasan tersebut akan membagikan 38 unit alat bantu orthosis bagi penderita cerebral palsy dari kalangan yang kurang mampu.
Baca: Faisal Rusdi, Penyandang Disabilitas Cerebral Palsy Jago Melukis
Secara harfiah, cerebral berarti otak dan palsy adalah kerusakan. Kondisi ini bisa terjadi saat dalam kandungan atau setelah lahir. "Kita ingin membuat anak-anak cerebral palsy senang," ujar Chocky Christian, CEO Dare Foundation di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin 26 November 2018.
Sejak 2014, Dare Foundation membantu para penderita cerebral palsy. Mereka bergerak secara mandiri tanpa berafiliasi dengan pemerintah. Chocky mengatakan program Delivering Dream hadir untuk mereka yang kurang mampu. Acara Delivering Dream rencananya digelar pada Minggu, 2 Desember 2018 di One Bell Park, Jakarta Selatan.
Ilustrasi penderita celebral palsy. (Depositphotos)
"Dulu, alat orthosis seperti ini dibuat masal. Sebetulnya metode yang ideal adalah dibuat satu persatu karena ukuran setiap orang berbeda," ucap dia. Penderita cerebral palsy sebaiknya mendapatkan penanganan secara holistik, mulai dari psikologis sampai fisik, terutama fungsi motorik.
Artikel lainnya: Pengguna Kursi Roda Perlu Seating Clinic, Seperti Ukur Baju
Melalui program Delivering Dream, Chocky berharap teman difabel mampu menunjukkan kemampuan lebih. "Kalau orang lain menganggap mereka kekurangan, di balik itu mereka punya kemampuan," ucap dia. Salah satu bukti nyata, Choky melanjutkan, adalah prestasi atlet disabilitas di Asian Para Games 2018.